~Happy reading ~
Kaki itu melangkah kesana kemari membawa nampan pesanan. Peluh membanjiri kening nya namun tak ada niatan untuk berhenti lantaran pengunjung tak kunjung menyepi.Sampai warna jingga itu melebur memunculkan langit dengan hitam pekat di hiasi bintang, lalu Sing board open menjadi closed. Wajah pucat kelelahan itu seketika mengembang kan senyum nya mengetahui siapa yang datang tanpa peduli tulisan closed itu.
“Rame ya cafe hari ini. Tadinya gw mau kesini siang, tapi gak kebagian tempat duduk.” bokong itu mendarat begitu saja di sofa panjang yang ada di pojok cafe itu.
Xeon terkekeh “Biasanya juga nyelonong aja ke dapur.” ejeknya sambil ikut duduk di samping sang sahabat.
“Cape banget gw.” Keluh Xeon. Mata nya terpejam menikmati empuk nya sofa yang ia duduki. Tidak ragu menyandarkan punggung nya hingga beberapa menit hanya terdengar napas beraturan dari empunya.
Andra mengigit bibir nya merasa gugup dan bersalah. Cepat-cepat ia mengeluarkan ponsel, lalu mengirim pesan pada seseorang yang sudah menunggu selama lima jam di dalam mobil yang terparkir di Sebrang cafe itu.
Reynan.
Pulang aja, Xeon kelihatan
Cape banget. Gw gak mau
Dia makin cape karena
Ketemu sama Lo.Lo gila? Gw nunggu selama
Lima jam buat ketemu Xeon.Peduli banget bangsat! Xeon
Nunggu Lo sepuluh tahun
Aja gak ngeluh.Reynan memukul kemudi nya merasa telah di beri harapan palsu oleh Andra. Namun melihat balasan selanjutnya dari Andra, membuat nya mengerang frustasi karena itu memang benar adanya.
Selama dua Minggu ini Reynan mencoba mendekati Andra hingga menurunkan harga diri nya. Memohon-mohon agar Andra mau membantu nya menebus kesalahan nya pada Xeon.
Mereka berdua sering bertemu walaupun Andra melakukan nya hanya karena merasa sedikit iba pada Reynan. Andra juga menceritakan yang sebenarnya pada Reynan tentang Xeon pada malam itu ternyata di bawa oleh Kaka sulung nya.
Reynan marah pada diri nya sendiri karena saat itu tidak memastikan kalau Kaka sulung nya benar-benar membawa Xeon ke rumah sakit.
Reynan melihat Xeon dengan Andra keluar dari cafe. Andra benar, walaupun dari jarak jauh Wajah adiknya itu terlihat pucat. Setelah memastikan sang adik masuk kedalam mobil Andra Reynan membuang napas berusaha tetap tenang.
Lalu ia menyalakan mobil nya dan melaju pergi dari sana melewati arah yang berbeda dengan Xeon dan Andra. Ternyata bukan hanya Xeon yang butuh waktu, dirinya juga butuh waktu untuk menampakkan wajah nya di hadapan sang adik.
🤍🤍🤍
Sepuluh remaja laki-laki berbaris di tengah lapangan menghadap bendera. Hari Senin yang
Sial bagi para pelanggar aturan, termasuk dua orang yang paling tinggi di antara delapan teman lain nya.“Niko! Kamu lagi, kamu lagi.” Jengkel guru kedisiplinan yang hampir setiap hari bertemu dengan Koko.
“Kali ini kenapa telat? Dasi kamu di mana, Kamu mau futsal atau mau sekolah, Masa sepatu kamu hejo neon menyala begitu?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Xeon
FanfictionTentang kehidupan Xeon (Seon) setelah kedua saudara Xeon meninggal kan nya di panti asuhan. Sejak Xeon sadar bahwa dirinya sengaja di tinggalkan ia tidak pernah berharap apapun lagi, Xeon hanya menjalani hidup nya tanpa protes. Namun darah lebih ken...