Alexander menggelengkan kepalanya, ternyata Andrea sudah bertemu dengan Clarisa sebelumnya, ini tidak bisa dibiarkan. Bagaimanapun Clarisa sudah menjadi istrinya. Andrea sudah menolak dijodohkan dengan Clarisa sebelumnya, kali ini Alexander tidak akan mengalah.
"Kamu tidak bercanda, 'kan? Tidak mungkin itu adalah Clarisa, wanita matre yang dijodohkan ibu denganku," ucap Andrea.
"Orang yang bertemu denganmu tadi, memang Clarisa. Kamu sudah tidak punya kesempatan lagi, dia sudah menjadi istriku sekarang," balas Alexander.
"Kamu itu hanya pengganti, kamu harus menyerahkan Clarisa padaku!" seru Andrea marah.
"Kami menikah sah, tidak mungkin cerai begitu saja," tegas Alexander.
Terjadi adu bacot antara kakak beradik itu, entah apa yang sedang mereka bicarakan saat ini. Yang jelas ini mengenai Clarisa. Andrea akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, Alexander sudah tahu itu, jadi lebih baik masalah ini diselesaikan dengan kepala dingin.
"Begini saja, kamu ke rumahku saja. Aku akan memperkenalkanmu secara resmi dengan istriku," pinta Alexander.
"Istrimu? Tidak dia bukan istrimu, seharusnya dia menjadi milikku. Kamu harus kembalikan Clarisa padaku," ucap Andrea.
Alexander menutup telponnya. Dia tidak ingin lagi mendengar ocehan sang kakak. Sedangkan Andrea langsung menyambar kunci mobilnya dari meja menyalakan mobilnya menuju rumah sang adik berada. Dia hanya ingin memastikan apakah wanita yang dia inginkan itu adalah istri sang adik. Kalau benar dia tinggal merengek ke sang mama untuk mengembalikan seperti sedia kala.
"Alexander!" teriak Andrea lalu menggedor pintu dengan kasar. Dia sudah tidak sabar bertemu dengan sang pujaan hati.
Pintu terbuka secara perlahan, jantung Andrea berdetak cepat saat melihat Clarisa yang membuka pintu.
"Apa kamu teman Alexander?" tanya Clarisa.
Andrea terpaku di depan Clarisa, dia tidak percaya bahwa wanita yang dia idamkan ternyata sudah resmi menjadi istri sang adik. Kalau tahu begitu Andrea tidak usah mempercayai rumor itu dan menggagalkan pernikahan Alexander dan Clarisa.
"Mencarimu, aku mencarimu, Clarisa," jawab Andrea.
"Untuk apa mencariku, urusan kita sudah selesai tempo hari," ucap Clarisa.
Alexander muncul dan merangkul Clarisa, dia sengaja melakukan itu di depan Andrea. Lalu Alexander sengaja mengecup pipi Clarisa mesra.
"Bersikap sopanlah kepada kakak iparmu, istriku," ucap Alexander.
"Kakak ipar?" tanya Clarisa.
"Ya, dia kakak iparmu, kakak kandungku satu satunya," jawab Alexander yang tidak menghiraukan kehadiran Andrea.
Clarisa tidak tahu tentang Andrea, pasalnya dia tidak ada saat mereka melangsungkan pernikahan tempo hari. Lalu Andrea juga tidak pernah muncul saat Clarisa berada di rumah mertuanya.
"Alexander aku tahu kamu sengaja melakukan itu, berikan dia padaku!" seru Andrea dengan nada marah.
"Memberikan siapa? Aku bermesraan dengan istriku apa salahnya," ucap Alexander.
"Ceraikan Clarisa dan berikan dia padaku," balas Andrea sambil menarik lengan tangan Clarisa sampai kepelukannya.
Clarisa menjadi seperti orang linglung, sebenarnya apa yang terjadi. Kenapa situasinya menjadi canggung begini. Laki laki yang menyebalkan ini kenapa datang membuat keributan di rumahnya, lalu kenapa tiba-tiba memintanya untuk bercerai dengan Alexander.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah dengan Musuh
Ficção AdolescenteAlexander dan Clarisa selalu bermusuhan di kampusnya. Mereka selalu tidak akur satu sama lain, bahkan pada akhir kelulusan mereka bersaing merebutkan nilai tertinggi. Jika Clarisa mempunyai nilai lebih rendah maka dia harus menjadi kekasih Alexander...