"kamu semua mau jadi apa hah?! , bolos sekolah! Demi main basket? Apa itu bisa menjamin kamu semua masa depan!" Teriak marah dari kepala keluarga , Aditya Gavano Deandra, papa yang sudah berkepala 7 yang baru saja berumur 39 tahun , parasnya juga gak tua tua , muka nya kelihatan masih kayak pemuda pemuda diluar sana
"Kanapa diam? Jawab! Papa tanya sama kalian!" Vano mengeraskan rahang , hendak memukul anak keduanya
Tapi di tahan oleh anak pertamanya Kevan Alexander Deandra
"Cukup papa! Papa apa gak lelah pukul kita terus?! Dimana hati perasaan papa , dimana papa kita yang dulu , papa tega lakuin ini ke kita!" Balas Kevan dengan penuh amarah
"Eh bocah! Jangan mengajari orang tua! Papa tahu apa yang harus papa lakuin ke kalian , apa kalian gak hargai perjuangan papa!" Vano menatap tajam anaknya satu persatu
"Perjuangan? Apa yang papa perjuangankan? Apa papa?!" Ucap anak ketiga tak kalah kesal Kenzo Deandra
"Wow siapa yang ngajarin kalian? Apa bocah bocah bodoh itu?" Vano melipatkan tangannya ke dada
"Papa! Stop papa!" Celetuk bongsu Deandra , Kyles Ferris Deandra
"Diam kamu! Dan! papa mau liat sejauh mana kamu semua pergi tanpa papa!" Tekan vano , vano kemudian pergi meninggalkan anak anaknya yang terdiam
"Abang gimana ini? Apa kita kelihatan kurang ajar?" Tanya anak Keempat Kyle Juthana Deandra dengan gelisah
"Gosah peduli ama orang tua itu , apa dia gak ngerasa kasihan sama kita" balas anak kelima Kana Hartono Deandra
"Udah udah diam!" Ucap anak kedua Kenzi Gradita Deandra dan disebelahnya anak keenam yang diam Kevin Hitama Deandra
"Sekarang masuk ke kamar masing masing" ucap si sulung kepada adek adeknya
.
.
.
.
.
.
Vano duduk di atas ranjang tidurnya , ia termenung jauh , ia memikirkan apa yang ia lakukan dulu
Apa ia salah
Ia hanya ingin anak anaknya ada masa depan tanpa harus menggantung lagi pada dirinya. "Apa gua salah?"
Vano menggeleng kepala brutal , ia meraih ke arah gambar dirinya bersama istri kesayangannya iaitu Kayla Harrison Deandra
"Maafkan aku sayang , aku salah aku udah mungkir janji kita.." Vano menangis sehingga ia tidur
Pagi hari
Vano berjalan menuju ke meja makan, ia melihat sudah ada 7 Anak anaknya yang sudah berpakaian kerja , kuliah dan sekolah
Vano malas membuka suara , ia makan tanpa peduli sekitar , anak nya juga makan dengan diam , lalu ia pergi meninggalkan masion dan juga anak anaknya yang bingung
"Tumben diam" ucap Kana sinis
"Mungkin dia ada masalah" celetuk Kenzi , ia juga merasa lega kerana tidak ada berdebat lagi hari
"Sekarang ayo pergi"
****
Vano terbangun dari tidurnya , ia menatap aneh keliling nya , kedua tangannya di ikat oleh rantai besar
"Gue dimana ini?" Vano mencuba untuk melepaskan dirinya
Ceklek!
Vano menatap ke arah ke7 anaknya yang masuk ke dalam ruangannya
"Apa yang kalian lakukan?" Vano berkeringat dingin saat wajah anak-anak nya datar dingin tiada wajah yang takut dan gelisah
"Papa tanya?" Tanya Kevan sinis , ia melipatkan tangannya di dada
"Maksudnya? Kamu semua mau balas dendam?" Kana maju ke ada vano , ia menepuk pipi papanya lalu plak!
Wajah Vano tertoleh ke samping , ia dapat merasakan sudut bibirnya robek
"Iblis kayak papa gak layak di gelar orang tua!" Kana menekan setiap perkataannya
Vano terdiam tak berkutik , ia menundukkan kepalanya ia tidak tahu harus buat apa , ia mau menyesal? Sudah terlambat , anak nya udah benci sama dirinya
"Gavano? Orang yang tiada hati , perasaan...kerana peninggalan bunda , apa hanya kau saja yang ditinggalkan? No! Kita semua ditinggal bukan hanya papa!" Kana mengarahkan kerah baju di kenakan oleh Vano
"HANYA KERANA BUNDA PERGI! PAPA LUPA SAMA KITA! PAPA BERUBAH! PAPA UDAH GAK SAYANG SAMA KITA! MANA PAPA GAVANO YANG BAIK DAN PENYAYANG ITU!!" teriak Kana didepan wajah Vano
"Maafin papa sayang" Vano semakin menundukkan pandangan , ia merasa malu menghadap anak anaknya , seketika ia menyesal atas perbuatannya
Apalagi menghina anaknya sendiri , menutup dengan segala dalam pelajaran , memberi mereka hukuman kejam. Vano menyesal ia mungkiri janji nya sama Kayla
"Gak ada maaf bagi papa" Kenzo memukul rahang Vano , selama mereka hidup mereka tidak melawan dan sekrang mereka mau balas apa yang di buat oleh papa mereka
Mereka gak peduli kalo dikira derhaka , mereka hanya ingin membalas perbuatan papa mereka
Mereka semua menyiksa papa mereka sehingga mereka benar benar puas , Vano hanya senyap ia menerima semua ini , ia pantas menerima semua siksaan anak anaknya
"Maafin papa , maafin aku Kayla"
•
•
•
•
"Oiiii Vano! Lo kenapa bangun!" Vano terbangun dari tidur nya
Ia melihat ke arah temannya Sagara Jitendra Wirataman yang melihatnya panik
"Hanya mimpi" Vano menyentuh dadanya yang berdegup kencang
"Napa lo sih? Kenapa tidur? Lo lelah? Kenapa gak istirehat aja? Kenapa tidur di kursi , kan mimpi kan lo" Pertanyaan Sagara bertubi-tubi pada Vano
"Diam lo!" Vano meminum air botol sehingga habis
"Mimpi apa lo? Sampe berkeringat kayak gitu? Dikejar mbak mbak kuntilanak?" Vano tak menjawab , ia sibuk melamun
"Gue pulang dulu , lo tolong kerjakan ini" Vano meninggalkan Sagara yang melotot
"anj! Ditinggal gue? Pertanyaan gue gak dijawab dia seenak nyruh gue? Gapapa untung Sahabat lo!" Sagara membuat perkerja , salah satu untuk boss menaiki nya gaji huhu
Vano memasuki mobil nya , ia mula menjalankan mobil nya , ia masih lagi memikirkan itu
"Apa gue harus minta maaf sama mereka , gue harus perbaikinya semua" Vano terlalu sibuk melamun sehingga sebuah truck besar yang oleng kerana ban yang kemungkinan pecah
Sehingga truck itu tabrak mobil putih milik vano yang sudah tidak sempat buat menghindari akhirnya terjatuh keluar dari mobil , ia tergeletak tak perdaya
Mulut vano bergumam , "sakit...maafin papa anak anak papa , papa gak bisa perbaiki semuanya , maafin papa"
Mata Vano menutup sepenuhnya , samar samar vano mendengar sebuah suara memanggilnya papa
"PAPA! BANGUN! JANGAN BERCANDA PAPA! JNAGAN NINGGALIN KITA!" teriak Kyles , ia menangis sembari Kemahang tangan sang papa
"APA KALIAN LIATIN ANJ! , HUBUNGI AMBULANS BANGSAT!" Ucap Kevin dengan penuh amarah
Kana menatap tak percaya , air matanya mengalir bergitu deras , melihat papanya yang tak perdaya membuat hatinya sakit , Kana mengambil telefon menelfon abang abangnya yang lain untuk ke rumah sakit
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
P A P A | Masa Lalu
Fantasy"alurnya harus gue lakuin sesuai dengan pikiran gue" Aditya Gavano Deandra Pria yang memiliki wajah tampan dan sudah miliki 7 anak. Vano papa yang kejam dan selalu mengeraskan anak anaknya sehingga ia kecelakaan buat dirinya mati tapi bukan ke alam...