CHAPTER 16

972 57 1
                                    

Sorry for typo , alasan saya ada dua sama ada mengantuk atau tulisnya terlalu cepat

Enjoy! Vote & share yah muah 💋💋💋
































"Di..dimana ini" Vano , pemuda itu mengucek matanya , berusaha mencoba menerangkan perlihatkan nya

"Kok gue ngerasa aneh" Vano menatap sekeliling yang kelihatan asing dimatanya lalu ia terpaku

Dirinya? Gak berpakaian? Kok bisa? Seingat nya dirinya di culik bukan? Terus? Siapa yang perkoas dia? Hah?!

Tentu saja vano terkejut , matanya mencoba mencari sesuatu baju dan celana nya berentakan di bawah kasur. Sungguh Vano gak mimpi kan? Kenapa dirinya begini setelah bangun?

"Anjing! Siapa yang lakuin ini ke gue?!" Dengan cepat cepat vano mengambil pakaian nya buat pakai balik

"Dasar sialan! Siapa yang berani lakuin ini. Gak mungkin bodyguard kelmarin kan?" ( Jauh banget pikirannya pak ) Lalu vano menggeleng kepala mana mungkin bodyguard bodoh itu mau bersetubuh dengan pria tua seperti dirinya

"Baby~~ udah bangun kah?" Fiera datang dengan senyuman manis yang ia tampilkan

"Lo ngapain disini?" Tanya vano sebal , kenapa hidupnya terlalu sulit sih

"Ish masih aja pake Gue-lo , tadi malam kan kamu--"

"Lo apain gue , brengsek!" Ucapan fiera terpotong kala Vano berteriak dengan penuh amarah

"Kalem sayang , aku gak ngapa-ngapain kok kan itu permintaan kamu kelmarin , jadi aku terima saja" tangan vano mengepal erat

"Lo benar benar pengen gue bunuh , wanita murahan?" Fiera tertawa kencang lalu ia berjalan mendekati Vano mengulus rahang tegas itu tapi keburu di tepis kasar oleh sang empu

"Siapa juga yang minta minta kelmarin , hmm?"

"Jangan sampe gue benar benar bunuh lo Afiera Nabilah!" Ucap vano dengan penuh tekanan

"Jangan marah marah Mulu dong sayang" Vano yang memang sudah amarah besar menarik kasar rambut fiera sehingga wanita itu terpekik sakit

"Lo emang benar benar kurang ajar!" Bisik vano menghiraukan rintisan sakit dari fiera

"Le-lepas vano! Sa..sakit!"

"Gak akan! Lo yang mulai Duluan , lo yang bikin gue naik darah fiera , lo memang mau mati cepat ternyata" wajah vano berubah dingin , fiera meneguk saliva nya kasar

Vano saat ini benar benar menyeramkan , fiera seperti melihat iblis yang kelaparan

*****

"Gak ketemu juga" Zafran serta Zarif , sejak tadi mereka berkeliling buat mencari keberadaan vano tapi sampai sekarang gak ketemu

"Sagara juga gak ketemu lagi" ucap Zafran pada Zarif yang hanya melamun

"Mana lagi sih mau nyariin dia?" Zarif menggeleng kepala

Dring dring

Zarif mengambil ponselnya ternyata itu Kevan anaknya vano dengan lantas ia mengangkat panggilan itu

"Ada apa , van?"

"Dad , itu papa udah pulang"

Mendengar jawapan dari kevan tentu saja mereka berdua terkejut

"Yang benar?" Celetuk zafran sambil merampas ponsel Zarif membuat sang empu mendengus

"Iya mending ke sini cepat cepat ke mansion"

P A P A | Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang