Vano berlari sekuat mungkin , sekarang ia sudah berada di rumah sakit yang dimaksudkan oleh kevan
"Gimana Kevin!!" Vano menanyakan kepada keenam anaknya
"Papa hisk..." Kyles berlari memeluk vano , dapat vano liat wajah mereka sembah akibat menangis terutamanya Kyles
"Shhh papa yakin abang Kevin gapapa , dia kan kuat kayak papa" ucap vano lembut berniat menenangkan anaknya
"Van? Apa yang terjadi?" Kevan menoleh ke arah papa , tiba tiba ia menjadi gugup , saat matanya bertemu sama Vano
"Kevan , Kevan juga gak tahu pa , tapi....teman Kevin ada bilang kalo Kevin di buli di sekolah , maafkan kevan pa , Kevan belum bisa jagain adek kevan" Kevan menunduk kepalanya , bahunya bergetar hebat
Vano melepaskan pelukan Kyles , ia duduk di sambil Kevan memeluk tubuh anak sulungnya memberi ketenangan kepada pemuda itu
"Shhhh Diam , kamu udah cukup hebat kerana bisa jagain adek adek kamu , jarang tau ada orang yang kuat dan sabar yang menghadapi sifat sikap adek adek nya apalagi rame kek gini , kamu didik mereka aja udah papa bangga , jadi apa yang kurang sama kamu , hmm?" Ucap vano sembari mengusap punggung Kevan memberikan Kevan tenang
"Itu semua takdir Tuhan , jadi kamu tenang soal Kevin di buli , biar papa saja yang selesai. Jadi shhh diam yah" Kevan mulai tenang dan berhenti nangis , tapi ia masih dalam dakapan vano
"Papa?" Panggil Kana acuh ( bocah ini masih gak mau maafin papa )
"Apa sayang?"
"Hmm Kana sama abang Kenzo mau ke kantin" izin Kana ( baik rupanya")
"Yaudah pergi aja , yang lain? Gak mau makan?" Kenzi , Kyle dan Kyles menggeleng, Kevan sudah tertidur di bahu vano
"Gak mau makan? Sayang dengarin papa kamu semua harus makan buat pertumbuhan , jangan kek gini sedih sedih juga kalo masalah kesihatan kena jaga , sekarang pergi , kalo Kevan gapapa nanti papa beliin makanan buat dia" ucap vano panjang lebar berharap anaknya mau makan
"Yaudah pa , kita pergi dulu" kelima anak vano mulai pergi dari sana , meninggalkan vano dan Kevan yang masih lalu tertidur di bahu vano
"Udah besar anak papa , sihat sihat yah terutama kamu Kevin , maafkan papa , papa lalai sebagai seorang papa yang seharusnya pegang tanggungjawab anak anaknya" air mata Vano menitis tanpa izin
"Kayla , istri ku maafkan aku , aku salah aku terlalu mengikuti egois ku sampai anak anak kita aku menjadikan pelapisan buat kemarahan aku , maafkan aku" vano yang menyedari dokter keluar dari ruangan langsung saja , mengangkat Kevan untuk menyadar di kursi itu , vano mendekati langsung ke arah dokter
"Gimana sama anak saya dok?"
"Anak anda sekarang keadaan melemah kerana badannya penuh sekali dengan lebam dan juga dibahagian perutnya memilik luka bakar jadi saya sudah memberinya ubat. Sekarang anak anda sudah sadar anda gosah khawatir saya akan membuat anak anda sembuh"
"Baiklah dokter , terima kasih"
.
.
.
.
.
.
.
"Anak mama , apa kamu sudah lakukan apa yang mama perintah kan?" Ucap seorang wanita yang berpakaian kurang bahan itu
"Iya ma , Also udah pukul pukul dia kok sampe dia udah di bawa ke rumah sakit" ucap anak nya Also
"Bagus , then kamu lakukan lagi sampe dia mati ataupun gila , faham?" Also mengangguk perlahan
"Sekarang kamu bisa puas puasin sana" also meninggalkan mamanya di dalam kamar seorang diri
"Waduh Vano kamu makin ganteng deh , walaupun udah tua tapi tetap aja ganteng , tunggu sayang aku hancur orang orang itu then kita akan bersama selamanya" wanita itu tertawa bak orang gila sambil mengusap Foto Vano
****
Vano sekarang sedang berada di kantin rumah sakit keenam anaknya sudah berada di ruangan Kevin untuk menjaga
Kerana itu saran Kyles yang menyuruh untuk makan kerana vano dari kemarin tidak makan jadi mereka gak mau papa mereka sakit juga
Dring dring
"Fiera?" Vano menolak panggilan itu , dia muak sama Fiera apalagi dengar suara bak burung pipit itu
Tapi Fiera terus terusan menelefonnya membuat vano kesal setengah mati , dengan paksaan vano menerima panggilan itu
"Baby....." Suara manja itu terus masuk dalam Indra pendengaran Vano
"Mau apa? Kalo gak penting gue tutup!"
"Baby kok kasar gitu sih , kenapa? Apa yang buat kamu kesal kek gini?" Tanya Fiera dengan penuh khawatir
Vano senyap seketika , ia terlalu malas membuka suara pada Fiera ini , bercakap dengannya sampe kiamat gak akan ada titik bahkan koma
"Baby....."
"Apa?"
"Ketemu yuk , ke mall atau ke mana mana aja , mau gak baby?"
Vano ingin sekali menjambak rambut Fiera yang terus terusan memanggil manggilnya baby dikira dia itu anak bayi emak nya apa
"Babi babi gue bukab babi , bjir!" Ucap vano kesal , ia bahkan mengaduk aduk kasar makanan dihadapan nya
"Ish lah! Bukan babi , baby! Ngerti bahasa inggeris gak kamu"
Vano memutar bola mata malas , kan 'i' sama 'y' kan sama sebuatannya jadi benar kan kalo baby itu babi?
"Baby....."
"Apalagi! Lo mau bilang apa lagi? Gue mau makan gak jadi njir!"
"Oh kamu makan? Kenapa gak ngajak aku sih tega kamu tau gak;("
"Sok imut tai , pengen gue putar palo lo sampe putus!" Batin Vano
"Diam deh lo , lo pergi aja sendiri"
"Baby...ka--"
Vano yang tak tahan mendengar suara itu langsung saja tutup panggilan itu lalu ia sambung makan
Tbc
Segitu aja dulu , mata gue ngantuk bjir mau tidur udah kayak mabuk aja gue. Ehek jgn lupa dong vote ama share huhu ngemis deh gue
KAMU SEDANG MEMBACA
P A P A | Masa Lalu
Fantasy"alurnya harus gue lakuin sesuai dengan pikiran gue" Aditya Gavano Deandra Pria yang memiliki wajah tampan dan sudah miliki 7 anak. Vano papa yang kejam dan selalu mengeraskan anak anaknya sehingga ia kecelakaan buat dirinya mati tapi bukan ke alam...