Vano keluar dari ruangan meeting , ia baru saja selesai meeting dengan orang penting
"Hufttt" vano membuang nafas pelan , ia menyandarkan tubuhnya di kursi lalu memejam matanya ia masih memikirkan tentang Fiera si wanita yang hampir ia nikahi
"Aduh , gimana dia dendam ama gue terus lakuin hal yang tidak tidak!" Vano mengenai gimana Fiera itu
Fiera adalah wanita yang mau apa saja yang di mau olehnya , contohnya adalah dirinya dan uang milik vano. Fiera akan lakukan apa saja demi bisa menikah dengan orang yang dia mau
Fiera itu sebenarnya baik , ramah tapi di sebabkan sifat nya yang tidak mau kalah dengan temannya yang juga sudah menikah dengan orang kaya raya jadi sejak itu Fiera menjadi seperti itu , ia sanggup lakukan apa saja demi kehidupan nya
"Apalagi gue putusin dia secara tiba tiba" vano mengusap rambutnya kasar
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!"
Ceklek
"Hello bro!" Suara monyet itu memasuki pendengaran Vano
"Diam Zafran!"
"Galak benar" Zafran duduk di kursi hadapan vano sedangkan Zarif duduk di sebelah Zafran
"Lo ada masalah?" Tanya Zarif
"Hmm"
"Gue tebak , Fiera kan?" Vano mengganguk
"Gue udah bilang dari dulu jangan pernah pacaran ama dia lo aja yang tuli , kan lo terkena masalah, lo sendiri tau kan gimana sifatnya" ucap Zafran tidak santai sambil menggerakkan tangannya sana sini
"Gue juga bingung ama gue sendiri"
"Lo kalem aja , biar gue aja yang bicara ama dia" vano mengangguk lalu ia menonjok kepala Zafran
"Kepala gue , Napa sih?!"
"Kek zarif lo Napa , jangan omel kek ibuk ibuk dikira masalah gue bakal selesai kalo lo omel gak jelas gitu" Zafran mendengar perjelasan Dari vano tentu saja kesal Jadi Zafran ngambek!
"Lo ada kerjaan?" Tanya Zarif
"Gak ada"
"Ayo ke cafe , gue lapar belum makan" vano setuju ucapan zarif ia juga merasakan lapar
"Za , lo ikut gak?" Zafran yang masih ngambek mengangguk pelan
"Gosah ngambek gitu! Gue traktir" ucap Vano yang sebenarnya jijik liat Zafran ngambek apalagi dia memajukan bibirnya , kek Tai kata Vano teh
"Benaran? Asik!!" Heboh Zafran , vano dan Zarif hanya menggeleng kepala melihat tingkah Zafran yang kayak bocah bodoh
Di cafe
Mereka makan sambil berbual kecil dan bercanda sehingga Vano melihat seorang anak laki laki ia kenal Jevan anak angkat fiera
"No?"
"Hm iya apa?" Vano langsung mengalih pandangan pada kedua temannya
"Napa lo? Liatin apaan sih?" Vano menggeleng kepala
"Eh gue ada cerita" ucap Zafran
"Gak habis habis gosip lo yah" Zafran senyum nipis, ia suka kalo namanya gosip
"Apa Za?"
"Kemarin , gue liat lia dong makin cantik aja dia" ucap Zafran sambil tersenyum kek orang gila
"Lia? Adek kelas kita dulu?" Zafran mengangguk cepat
"Terus?"
"Lia kemarin mau ketemu gue , ia datang ke kantor gue lalu bicara mau ketemu yaudah gue ajak aja ke cafe di bawa , lalu dia bilang kalo dia....." Zafran menghentikan ucapannya kedua sahabat nya penasaran
"Penasaran kan lo berdua?"
"Cepatan bego!" Ketua vano
"Lia ngajak gue pacaran woiii!" Heboh Zafran sehingga beberapa orang menatap mereka aneh
"Jangan teriak Muhammad!" Ucap Zarif yang malu di liatin orang
"Pacaran? Lo benaran? Then lo terima kagak?" Zafran menggeleng kepala
"Bego , bangsat lo anak kutu" umpat Vano pada Zafran yang bego tahap dewa , udah jodoh di mata masih ada nolak
"Ck dengarin dulu Napa!"
"Teruskan"
"Ck ternyata itu hanya lelucon aja kurang ajar dia udah nikah nyet!" Serentak vano tertawa sedangkan Zarif menahan tertawa sekuat mungkin
"Mana dia ditarik suaminya lagi di depan gue sendiri" Vano semakin tertawa sembari memukul mukul bahu Zarif
"Suaminya bilang , dia ngidam mau bilang ke gue , kalo dia suka gue" Zarif dan Vano kembali tertawa
"Anjir! Ada juga begitu"
"Ck lawak kah?" Vano mengusap air mata nya yang keluar
"Lawak bjir! Aduh perut gue , gue udah kenyang pengen muntah pula anjir!"
"Lo emang gak punya jodoh" celetuk Zarif membuat Zafran melotot
"Diam! Lo tau kan peribahasa bilang ucapan adalah doa , jadi mending lo diam"
"Ada yah peribahasa itu?" Tanya vano
Tinggalkan saja mereka
******
"Abang , gue mau keluar sebentar" izin Kana pada Kenzo dan Kenzi yang berada di ruang tamu
"Mau kemana?" Tanya Kenzo
"Supermarket di dekat aja , mau beliin jajan udah habis"
"Yaudah hati hati"
Kana mengangguk lalu pergi dari rumah , ia hanya berjalan kaki Toh jalan kaki hanya butuh 10 minit buat sampai di supermarket
Sesampai Kana membeli apa yang mau nya , makanan ringan , minuman dan juga beberapa barang dapur yang dikirim oleh kenzo melalui chat tadi
Selesai Kana menuju ke kasir buat bayar , " semuanya 200 ribu mas" Kana mengeluarkan uang nya lalu memberi ke kasir
"Makasi mbak" Kana keluar keluar dari supermarket ia berjalan sambil menghirup udara senja yang hampir malam
Tapi kakinya terhenti saat suara seorang pemuda
"Mau apa?"
Pemuda di balik topeng itu tersenyum lalu mengeluarkan pisau tajam
"Woi lo mau ngapain! Jangan macam macam!" Kana memundur menjauh dari pemuda itu
"Lo gak bisa jauh , saudara ku"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
P A P A | Masa Lalu
Fantasy"alurnya harus gue lakuin sesuai dengan pikiran gue" Aditya Gavano Deandra Pria yang memiliki wajah tampan dan sudah miliki 7 anak. Vano papa yang kejam dan selalu mengeraskan anak anaknya sehingga ia kecelakaan buat dirinya mati tapi bukan ke alam...