Satu

78 6 1
                                    

Cahaya matahari yang terik menyinari bumi dan membangunkan orang orang yang masih terlelap dalam tidur nya, termasuk seorang gadis manis yang tertidur nyenyak seolah enggan untuk bangkit dari kasur yang nyaman itu, padahal sebentar lagi gerbang sekolahnya akan di tutup.

kringg! kringg!

"Ck! berisik banget sih jam nya! gatau masih pagi apa ya? ganggu tidur cantik Gue aja, jam berapa sih emang?" ucap si gadis dengan sewot karna tidur nyenyak nya di ganggu, sambil mengucek ngucek mata dia melihat jam yang masih ia pegang.

"baru jam setengah enam, elah!" kata nya melihat jam weker di tangannya dengan mata yang masih belum sepenuhnya sadar.

TOK!

TOK!

TOK!

"Bilaa, bangun sayang.. udah jam setengah tujuh ini masa kamu belum bangun? engga sekolah emang nya?" ucap lembut sang bunda di depan pintu.

"lahh.. jam setengah tujuh bun?! AKU TERLAMBAT DONGG!" teriak nya dengan panik karna sebentar lagi gerbang akan di tutup oleh pak satpam.

Dengan kesadaran yang sudah sepenuhnya terkumpul dia langsung berlari menuju kamar mandi tanpa menghiraukan bunda nya di depan pintu yg masih ngomel-ngomel, lima belas menit kemudian dia keluar kamar mandi dengan wajah yg lebih fresh dan langsung memakai seragamnya dengan tergesa-gesa. dia turun ke lantai bawah dan menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarga nya.

"morning ayah, bunda dan kaka ku tersayang!." sapa nya ceria kepada seluruh anggota keluarga nya.

"morning sayang.." jawab sang bunda sambil tersenyum hangat, Vania Clarissa .

"morning princess ayah." jawab sang ayah sambil mencium kening anak nya dengan sayang, Azka derandra .

"morning pendekk," jawab sang kaka sambil meledek adeknya.

"ihh kakaa! aku enggak pendek yaa! bundaa.. kaka tuh marahin bun," adunya pada bunda.

"udah udah.. kalian ini masih pagi udah bikin kepala bunda pusing aja! cepet makan, nanti kalian telat ke sekolah nya."

"iyaa bunn," jawab mereka serempak.

Setelah acara sarapan selesai mereka bersiap siap untuk pergi ke sekolah, mereka menyalimi punggung tangan Azka dan Vania untuk berpamitan.

"aku pergi dulu yaa bunda, ayah. Assalamu'alaikum!" salam Nabila dengan semangat.

"aku juga berangkat dulu Yah, bund."

"Waalaikumussalam" jawab bunda dan ayah bersaman sambil menggelengkan kepalanya. memang sudah menjadi kebiasaan jika di pagi hari suasana rumah di ramaikan oleh perdebatan kaka dan adek itu, jika tidak ada mereka berdua rasanya rumah akan sangat sepi karena yang biasanya meramaikan suasana rumah sedang pergi.

mereka berdua pun menuju mobil untuk berangkat sekolah bersama, selama perjalanan mereka hanya diam menatap jalanan yang padat dengan kendaraan. Sesampai nya di gerbang SMA DIAKSARA SCHOOL mereka memarkir kan kendaraan nya di parkiran khusus siswa.

Indahmu Menyatu Dengan LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang