Sembilan

10 3 0
                                    

Happy reading!🌷




"ikut Gue!" kata Alvino tegas tanpa mau di tolak, menarik tangan Nabila yang sedang asik bermain.

"Apa apaan nih narik narik!" protes Nabila sambil memberontak, dan hanya bisa pasrah karna tenaga Alvino lebih besar darinya.

"Lu mau bawa Gue kemana sih?!"

"ikut aja, ga usah banyak protes!"

"nyebelin banget sih jadi cowo!"

Banyak orang yang memperhatikan perdebatan mereka, dan beberapa remaja pun salfok sama muka tampan yang dimiliki oleh Alvino. setelah di seret lumayan jauh dari area Timezone, mereka memasuki salah satu toko yang di minati banyak perempuan.

dengan muka cemberut Nabila mengikuti langkah lebar Alvino, saat memasuki sebuah toko dahi nya mengernyit heran. "ngapain Lo bawa Gue ke toko tas dan baju cewe? mau belok Lo jadi cewe?" tanya nya dengan ekspresi terkejut.

"Sembarangan banget itu mulut ngomong!"

"yaa lagian Lu ngapain coba bawa Gue ke sini?"

dengan memutar bola mata nya malas Alvino menjawab. "bantuin Gue cari kado buat nyokap, Lo kan cewe jadi lebih paham tentang perempuan," ucap Alvino.

"ogah banget Gue bantuin Lo! apa untungnya juga buat Gue?"

"Gue traktir Lo di kantin selama seminggu! gimana?" tawar Alvino pada Nabila.

Hemm.. penawaran yang menarik, lumayan juga uang jajan Gue jadi bisa di tabung buat beli skincare.

"Oke! tapi bebas kan Gue mau makan apa?" tanya Nabila masih belum yakin ucapan Alvino.

"Awas aja kalo Lo boong sama Gue! bakal Gue cari Lo walaupun sampe ujung dunia!"

"Ck! iya iya terserah."

Dengan tersenyum sumringah Nabila mulai mengelilingi toko tersebut sambil melihat lihat, setelah 5 kali puteran pilihan Nabila pun jatuh pada salah satu tas. Berwarna hitam dan memiliki desain elegan menambah kesan indah pada tas itu.

Nabila mengangkat tas itu dan menunjukkan pada Alvino dengan senyum lebar sampai terlihat gigi nya menambah kesan manis pada dirinya. "ini aja! kayaknya cocok deh," ucap nya sambil melihat tas itu.

Alvino memalingkan wajahnya sambil berdehem menormalkan detak jantung nya yang berdegup kencang. "ekhem! iya boleh, mbak yang ini ya?" ucap nya sambil menutup mulut nya dengan cool menahan senyum yang akan mengembang.

"iya mas, sebentar ya."

Sambil menunggu tas nya disiapkan Alvino mengedarkan padangan nya pada beberapa gaun yang tampak menawan. Netra nya jatuh pada gaun hitam yang di hiasi beberapa pernak pernik yang nampak cantik serta menawan di saat yang bersamaan, dia mulai mendekati gaun itu dan mengambil nya. mencocokkan pada tubuh Nabila.

"Apaan nih? Lo mau sekalian beli gaun? Lo seriusan mau belok?"

"bener bener ya mulut Lo! minta di robek?!" jawab Alvino ngegas.

"oh, emang bukan?" tanya Nabila dengan polos.

ingin rasanya Alvino mencabik cabik muka sok polos itu, tapi ia hanya bisa menahan nya sebisa mungkin. bukannya menjawab Alvino menarik Nabila menuju ruang ganti baju

"Buset! Lo mau ngapain? heh jangan macem macem!" kata Nabila dengan nada tinggi

"Gak usah mikir aneh aneh!"

"Yaa siapa yang ga mikir macem macem coba? kalo tiba tiba di tarik cowo ke ruang ganti baju?!"

"Ck! ga usah banyak omong! udah, cobain aja ni baju. Gue tunggu di luar,"

Indahmu Menyatu Dengan LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang