Dua Puluh Empat

2 0 0
                                    

Happy Reading 🌷

-Hal kecil meninggalkan
kenangan yang indah-

Matahari mulai menyapa mereka dengan teriknya. tapi itu tak membuat keadaan menjadi sepi, justru malah ramai dengan teriakan Alana dan Natasha.

"Awas Lo, Gue yang mau duduk sama Nabila!" Alana mendorong pelan bahu Natasha.

"Enak aja Lo, Gue duluan yang mau duduk! Minggir Lo!" Natasha pun tak mau kalah, dia mendorong balik bahu Alana.

"Gantian napa! Lo duduk sana sama si kutub Utara!" Maksud ucapan Alana adalah Alexa, sedangkan yang di bicarakan hanya memutarkan bola matanya malas.

"Gamau-gamau, gue juga mau kali duduk sama Bila!" Natasha masih saja berusaha menyempil.

"Udah-udah daripada Lo berdua ribut, mending gue yang duduk sama Bila." Entah datang dari mana, kutu kupret itu dengan seenaknya saja duduk di tempat yang di perebutkan antara Natasha dan Alana.

"Azalea!! Minggir gak Lo!" Teriak Alana dan Natasha secara bersamaan, wajah mereka sudah seperti singa yang di ambil makanan nya. Siap menerkam mu kapan pun!

Fyi mereka ini sudah sampai di tempat perkemahan di adakan, saat ini para gadis gadis itu sedang beristirahat dengan berduduk santai sambil menunggu teman teman yang lain beserta guru guru yang sedang mengambil barang barang di bagasi Bis.

Kembali kepada gadis gadis nakal itu, Azalea menampilkan wajah sombongnya karna berhasil merebut tempat duduk di antara Nabila dan Alexa. "Wlee! Tempat ini sudah penuh, lebih baik kalian cari tempat lain."

"Kalian ini kekanakan sekali, hanya hal kecil saja kalian perebutkan." Walaupun sudah terbiasa tapi Alexa tetap saja jengah dengan tingkah bocil bocil itu.

"Kalian mengalah lah kali ini." Pinta Nabila pada Alana dan Natasha agar mengerti keadaan.

Alana dan Natasha saling pandang dengan tatapan permusuhan, sebelum sebuah senyum kecil muncul. "Baiklah, kali ini aja kita ngalah!" Kedua gadis itu berlalu untuk mencari tempat duduk lain.

"Lihat saja, akan ku balas!" Batin keduanya.

"Suasananya enak ya? Adem dan nyaman banget." Mata Nabila bergilir ke arah pepohonan yang nampak menjulang tinggi.

"Iya tempatnya di rawat banget, Bersih engga ada sampah." Azalea mengangguk setuju.

"Pemandangannya juga indah." Alexa ikut menimpali.

"Bengong aja ini si Eneng." Danu menghampiri para gadis di ikuti Alvino dan yang lainnya di belakang, dengan gaya cool khas mereka.

"Yang lainnya kemana?" Reza celingukan mencari sang kekasih yang tumben tumbenan sekali tidak satu paket.

"Nyariin si Nata? Ngambek dia." Azalea menjawab dengan kekeh-an kecil.

"Ngambek? Kenapa lagi kali ini?" Gilang yang memang sudah hafal sekali jika mereka tidak ber member lengkap pasti salah satu ada yang jahil.

"Rebutan bangku." Dengan malas Alexa menjawab.

"Sekalian aja rebutan pisau, biar saling tusuk sekalian." Geregetan sekali Xavier dengan para gadis gadis itu, perkataan Xavier di balas tatapan menusuk oleh Alexa. Tatapan nya seolah tersirat kata 'ngomong sekali lagi, aku akan merajuk!' Setelahnya Xavier hanya menatap melas ke arah Alexa.

"Xavier ngomong setajam silet njir!" Danu bergidik ngeri.

"Kelebihan otak dia mah, makanya mikir kepintaran." Reza geleng geleng kepala mendengar ucapan Xavier.

Indahmu Menyatu Dengan LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang