4 No Other Trace

55 7 46
                                    

Tim pergi dari ruangan satu ke ruangan lainnya, dia tidak peduli akan pandangan mata sinis dari para polisi yang merasa terganggu akan kehadirannya. Tangannya terus mencari di setiap meja, memeriksa tumpukan kertas, kumpulan berkas, atau beberapa catatan yang bisa membawanya ke titik terang. Vendetta mungkin berhasil menghilangkan jejak miliknya, tapi orang-orang yang ada di gedung ini sebelumnya pasti berbeda dengannya. Ada kemungkinan besar kalau mereka tidak memperkirakan penyerangan tersebut, dan kalau dia beruntung, dia pasti bisa menemukan sesuatu yang tidak sempat mereka tutupi.

Tim ingat kalau gadis itu pernah menyebut orang-orang yang berada di dalam sini sebagai penjahat, yang menunjukkan kalau kedua pihak tersebut bermusuhan dan dia kemungkinan datang untuk balas dendam atau merebut sesuatu, bukan membunuh tanpa alasan. Satu hal yang pasti, begitu mereka melihat kedatangannya, mereka tidak akan saling sapa, melainkan saling menyerang. Kalau sesuai dengan perkiraan waktu pembunuhan dan waktu di mana gadis itu bertemu dengan dirinya yang sedang terikat, dia pasti tidak memiliki banyak waktu untuk menghilangkan semua barang bukti yang ada di gedung ini selain jejaknya sendiri.

Seperti membunuh dua burung dengan satu batu, Tim bisa tahu siapa orang yang berani menculiknya sekaligus siapa dan kenapa gadis itu hampir membunuh mereka semua. Keduanya pasti berhubungan, dan dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini barang sedikit pun. Dia bertekad untuk melakukan segala yang dia bisa demi mengungkap misteri yang ada---meskipun tempat ini terlalu bersih dan semua barang yang dia temukan sejak setengah jam lalu tampak tidak membawanya kemana pun.

"Aku menemukan ini," ucap Bruce memecah keheningan, dia memutar tubuh pada Tim lalu memberikan sesuatu pada telapak tangannya.

Itu adalah sebuah pin logam perak berbentuk bulat dengan sebuah lingkaran tipis besar di bagian tepinya. Terdapat ukiran berwarna hitam berbentuk segitiga sama kaki sebanyak dua lapis, ukiran berwarna hitam lain berupa genangan air bergelombang di bagian tengah,  serta tulisan 'Black Water' yang ditulis dengan gaya font tegas yang melingkar di sekitarnya.

"Black Water," gumam Tim, mengeja nama tersebut secara hati-hati dengan bibirnya. 

Dia tidak pernah mendengar nama itu, dia juga tidak pernah melihat logo yang begitu asing itu sebelumnya. Tampaknya sudah cukup jelas kalau organisasi tersebut adalah organisasi rahasia yang bekerja jauh di bawah tanah, bersembunyi di balik bayangan. Apa pun aktivitas yang sedang mereka lakukan, selama ini mereka berhasil menutupinya dengan sangat rapi. Setidaknya sampai gadis itu datang dan mengubah segalanya.

"Sepertinya aku butuh bantuan beberapa orang, atau mungkin meretas beberapa hal dan melakukan lainnya," ucap Tim, dia menggenggam erat pin tersebut dalam tangannya.

Bruce mengangguk. "Ya, kita butuh lebih dari sekadar GCPD," katanya.

* * *

Tim dan Bruce memutuskan untuk mencari secara terpisah agar penyelidikan bisa berjalan lebih efektif. Dengan pembunuhan yang terjadi begitu cepat serta korban yang terbilang cukup banyak, mereka harus segera menemukan jawaban atau nyawa lainnya bisa berada dalam bahaya. Sementara Bruce mencari dengan caranya sendiri, Tim memutuskan untuk menghubungi Oracle dan pergi ke Gotham Clock Tower---sebuah menara jam yang dijadikan markas rahasia---untuk menemuinya.

Oracle, atau Barbara Gordon, bekerja dari balik layar menggunakan teknologi dan komputer canggih untuk membantu superhero atau vigilante lainnya dengan mengoperasikan jaringan komunikasi di seluruh dunia. Hal ini membuatnya bebas melakukan spionase serta intelijen guna mendapatkan informasi dan koordinasi paling terkini yang mungkin sangat dia butuhkan.

"Aku tidak pernah dengar tentang Vendetta atau Black Water." Barbara berkata sambil membenarkan kacamatanya yang sedikit merosot dengan jari. "Ini tidak ada hubungannya dengan Black Mask, 'kan?" ucapnya, nadanya terdengar agak skeptis.

Robin: VendettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang