19. reunian & kelahiran adik kembar Hujan!

43 6 0
                                    

Arles & Asaleo sedang bermain lalu kemudian Assyifa datang langsung menghentikan mereka berdua.

"Sudah berhenti bermain jas kalian akan menjadi kotor" Assyifa mengelap jas Asaleo setelah itu Arles.
"Mama Cyifa" panggil Arles.
"Iya Ar sayang ada yang mau kamu tanya kan?" balas Assyifa, Arles mengangguk pelan.
"Ita au ke ana?" tanya Arles.
"Mau ke acara reuni" jawab Assyifa.
"Banyak orang gak Mommy?" tanya Asaleo juga.
"Iya banyak Asa ada uncle Dave aunty Tika Calvin Dinda aunty Rara uncle Gala Zeanlad Ghea ada juga uncle Varo aunty Nia Alika Kalvaro aunty Salsa uncle Rave Samuel Rachel Saver banyak banget Asa Mommy ga bisa sebutin nya" jawab Assyifa lagi.
"Yes ada Alika!" senang Asaleo, anak kedua Alexondra & Assyifa itu bergegas pergi.
"Heh Asa mau kemana kamu?!" tanya Alexondra.
"Ga sabar mau ketemu Alika Dad!" jawab Asaleo.
"Dasar bucin! Hey Nino sepertinya sudah bersiap siap ya boy?" malas Alexondra.
"Dia habis bermain bersama Asa apakah Ari dan Esha sudah bersiap siap? Jangan jangan mereka berdua bermain lagi?" celetuk Assyifa.
"Tenang saja sayang sebentar lagi mereka berdua akan selesai jika belum aku akan menyuruh Nino ke sana untuk mengecek langsung iyakan Nino?" imbuh Alexondra, menciumi seluruh tubuh Arles sehingga membuat bocah laki-laki berumur 3 tahun itu kegelian.
"Kak Ari! Tolong pasangkan!" titah Ayesha, gadis kecil itu memakai dress merah muda dengan bando yang sama warna dress nya.
"Lengan nya kependekan ganti Ayesha" komentar Aridefferian.
"Ga bisa kak kita udah di tungguin nanti Mommy mengomel" cetus Ayesha.
"Ya sudah deh ayo" ajak Aridefferian sembari menggendong adiknya.
"Ih kakak! Esha bisa jalan sendiri tau!" oceh Ayesha.
"Jangan membantah Vallen Ayesha❄❄" dingin Aridefferian, sang adik pun terdiam mematung.

"Kak Ari terkadang menyeramkan ya" gumam Ayesha berbisik tapi Aridefferian masih mendengar nya.

'Dasar gadis polos! Ayesha kamu kenapa mirip sekali dengan Mommy kita berjanji aku bersama selamanya di tambah Arles' batin Aridefferian tersenyum tipis.

Sedangkan di sisi lain..

Assyifa sedang menunggu anak pertama & anak perempuannya sementara Alexondra bermain kartu bersama Asaleo Arles.

"Ckak!" seru Arles bersemangat.
"Ini bukan catur Les main skak aja kamu" beritahu Asaleo, sang Daddy hanya tertawa pelan.
"Cuka cuka Ales! Kak Aca! Iya kan Papa Al? Cuka cuka Ales?" tanya Arles.
"Iya suka suka Nino kamu hebat bisa menang" jawab Alexondra.
"Bagus kalian berdua sudah datang ayo kita berangkat jangan telat" desak Assyifa.
"Mang nya enapa kayau teyat? Nda teljadi apa apa kan?" heran Arles.
"Terjadi sesuatu yang berbahaya Arles yaitu makanan nya habis!" balas Asaleo sedikit bercanda.
"Hehe lucu kak Asa begitu?" tanya Ayesha.
"Cuka cuka aku dong Esha!" jawab Asaleo, Ayesha mendelik sedangkan Arles mulai menangis.
"Tu ata ata Ales! Hue!!" tangis Arles.
"Jangan nangis Ar sini sama Mama Syifa" lembut Assyifa, merentangkan kedua tangannya.
"Mama Cyifa! Kak Aca cebal!" tunjuk Arles.
"Seharusnya menyebalkan sih sayang nya Mommy ayo kita berangkat!" tutur Ayesha menyeletuk.

Keluarga bermarga Mahendra+Alaska pun berangkat.

"Akhirnya yang di tunggu tunggu sudah datang halo keluarga Mahendra Alaska apa kabar?" tanya Zaura.
"Sangat baik terimakasih atas undangan nya" jawab Assyifa.
"Ayo para Mama Mama muda kumpul sini!" suruh Pelangi, Langit mengusap perut istrinya.
"Waktunya bergosip! Tolong jaga Saver Samuel dan Rachel ya suami ku!" seru Salsa centil.
"Gapapa asal pulang nanti jatah!" pinta Ravel.
"Tepuk satu! Tepuk dua! Hua Arles sangat pintar!" hitung Ayesha memuji, Arles bertepuk tangan.
"Arles! Kenalin nih adek Nana!" ucap Deon.
"Umul nya belapa?" tanya Arles.
"Baru satu tahun ya kan Nana? Tuh iya!" jawab Deon.
"Nana antik!" rayu Arles.
"Dasar tukang merayu! Melihat perempuan cantik langsung segar banget matanya" lelah Aridefferian.
"Kamu juga begitu Ari!" sahut Zeanlad.
"Bukankah ini saatnya jadwal kamu untuk menyusu Zean? Nanti uncle Gala menghabiskan lagi nangis kamu" tanya Aridefferian.
"Bodo amat!" jawab Zeanlad.
"Ghea minum dulu" ucap Zaura, gadis kecil itu membentuk tangannya dengan hormat.
"Asa mana sih?! Itu dia Asa!" panggil Kalvaro.
"Eh kakak ipar! Ada apa?" tanya Asaleo, Kalvaro melihat sekeliling setelah itu menarik tangan sang sahabat.
"Lihat di sana! Itu Senja dan juga Ivander Gracia kita harus dengar apa yang mereka bicara kan" jawab Kalvaro serius.
"Membosankan kakak ipar! Kakak ipar suka sama Senja ya! Makanya melihat dia!" tebak Asaleo.
"Gak! Ya kali! Aku cuma penasaran yang mereka bahas" bantah Kalvaro.
"Oh ya sudah kakak ipar jangan malu malu kalau suka sama si Senja!" ledek Asaleo.
"Aku tidak akan merestui mu dengan adikku Asa" ancam Kalvaro.
"Cuma bercanda kakak ipar! Bercanda sedikit doang langsung mengancam" pekik Asaleo ketakutan.
"Lagi bahas apa?" tanya Samuel.
"Itu liat Kalva suka sama si Senja Samuel" jawab Asaleo berbisik.
"Oh begitu Sen!-" potong Samuel, karena di membekap mulutnya oleh Asaleo.
"Jangan berisik! Nanti di marahi Kalvaro kita" lirih Asaleo.
"Hai Senja! Hai Gracia! Hai Ivander!" sapa Rachel.
"Rachel... Hai juga" balas Ivander.
"Ya ampun si Rachel ngapain di situ?!" tanya Kalvaro.
"Mungkin dia suka sama Ivander kakak ipar jadi cari perhatian" jawab Asaleo.
"Gak boleh! Dia ga boleh suka!" geleng Samuel.
"Bro gapapa?" heran Asaleo, malah di acuhkan.
"Linnea!" tekan Samuel memanggil.
"Kakak Samuel?" beo Rachel, Samuel mendekap tubuh adiknya.
"Jangan dekati Rachel!" larang Samuel menatap tajam Ivander.
"Kamu kenapa sih?" tanya Ivander.
"Aku bilang jangan dekati adikku Rachel!" jawab Samuel.
"Kan kita cuma berteman" sungut Ivander.
"Tau kak Samu posesif banget kan terserah Achel temenan sama siapa aja" lelah Rachel.
"Ih Nino masih pake dot bayi gak kayak Savel!" pamer Saver.
"Astaga Saver Nino nya jangan di ledek nanti dia nangis uncle Al langsung bunuh Papa" tegur Ravel.
"Hum? Memang nya uncle Al menyelamkan Pa? Kayak hantu ya?" tanya Saver.
"Enak saja! Hey Luca Ravel jangan mengajari anak mu itu yang tidak tidak tentang diriku" jawab Alexondra memperingati.
"Dia lebih menyeramkan dari hantu Saver" beritahu Ravel jahil.
"Awas kau!" tunjuk Alexondra marah.
"Sudah lama tidak bertemu malah bertengkar kalian" ucap Alviro.
"Hai kapten! Sudah lama ya tidak bertemu hai juga semuanya" ucap Haider menyapa.
"Haider tentu saja siapa yang mengadakan acara reuni ini Haider?" tanya Alviro.
"Ide Daniel aku tidak tahu orang itu kerasukan apa" jawab Haider.
"Tapi bagus ada sedikit perubahan saat dia sudah menikah dengan Bella" ucap Galaxsi.
"Kau pikir dia tidak akan pernah bisa berubah?" tanya Erland.
"Mungkin saja istriku memanggilku sampai jumpa bro" jawab Galaxsi, menghampiri Zaura & Ghea.
"Buset sok cool banget tu bapak bapak" ucap Rio.
"Sadar kau juga sudah mulai ber uban" ucap Erick.
"Mana? Tidak ada" tanya Rio.
"Ada nih!" jawab Erick sambil menunjuk.
"Dada!!" rengek Lydia, gadis kecil itu minta di gendong.
"Iya sayang mau di gendong ya? Manja banget" balas Erick.
"Apa kabar calon menantu?" tanya Erland.
"Ingat Tommy dan Lydia itu sepupu nah kalau Lydia Raffa baru cocok" peringat Rio, Erland tidak peduli.
"Baik kok Uncle Erland!" jawab Lydia. "Menikah lah dengan Tommy jika kalian sudah besar nanti ya Lydia" pinta Erland.
"Jangan mengajarkan yang tidak tidak pada putri kesayangan ku dan Lili" sungut Erick.
"Ayolah! Kita kan kembar putri kesayangan mu juga putri kesayangan ku" mohon Erland.
"Itu tidak termasuk!" kesal Erick, ia sedikit heran kenapa kembaran nya ini sangat menginginkan putri kesayangan nya.
"Lydia! Cantik! Nanti mau ya jadi istri nya Raffa jika sudah besar?" tanya Rio.
"Rio! Kau juga jangan ikutan!" geram Erick.
"Lydia tidak paham uncle Rio Lydia menganggap Raffa sama Tommy sahabat! Best friend forever!" jawab Lydia polos.
"Mampus kalian berdua! Sayang sama Mama dulu ya Dada mau bicara dulu sama Uncle Rio dan Uncle Erland" lembut Erick menyuruh.
"Mama lagi bergosip tuh sama temen temen nya Dada!" adu Lydia.
"Astaga Lili ya udah main sama teman teman kamu sana" celetuk Erick.
"Siap kapten! Tommy! Raffa! Ayo main!" hormat Lydia patuh.
"Sudah kubilang Lydia suka Tommy" smirk Erland.
"Tidak dia suka Raffa bukan putramu" debat Rio.
"Ayolah kapan ini berakhir!" pekik Erick.
"Eh iya putriku menjadi rebutan" beritahu Lili.
"Si Raffa santai santai aja tapi Ayahanda nya! Rebut terus sama suaminya Tiffany karena merebutkan putrimu Lydia Lili" pusing Vanya.
"Tommy juga begitu mirip sekali dengan Papahnya dia terang terangan menyukai Lydia dan dia tidak suka Hujan karena mengganggap anaknya Pelangi itu pengganggu padahal si Hujan sudah memiliki kekasih kan?" sungut Tiffany.
"Iya dia memiliki kekasih namanya Nazeera Amanda aku dan Langit merestui tapi aku tidak membiarkan putraku itu berbuat mesum pada gadis malang tersebut" jelas Pelangi.
"Aku ingat Hujan memakaikan vibrator ke Manda ngomong ngomong dimana Vibrator itu sekarang?" tanya Cantika.
"Di simpan Langit aws!" jawab Pelangi merintih.

 First love at schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang