26. bocah kesayangannya Vallen Ayesha

11 3 0
                                    

Do you miss Arles and Ayesha?

Reader bi like: Yes!

Okay let's get to the story..

Ayesha mencari Arles entah kemana bocahnya itu pergi dan ternyata Aridefferian yang membawanya bermain.

"Bul bul!" sebut Arles, Aridefferan tertawa kecil.
"Ya ampun Arles ternyata kamu di sini? Mom udah nyariin kamu dimana mana," dumel Ayesha.
"Mom ucu!!" rengek Arles, Ayesha menggendong nya.
"Ayo susu," gemas Ayesha.
"Kakak ikut ya!" ucap Aridefferian.
"Nda boleh! Dad dah becal!" ucap Arles melarang.
"Ih kok Arles pelit sama Dad sendiri? ga baik lho bayi nya Mom tidak boleh seperti itu," nasihat Ayesha.
"Tau nih Arles lihat aja Dad tidak akan membelikan mainan lain untuk Arles!" ancam Aridefferian.
"Nda papa kan ada Mom!" balas Arles.
"Ar Esha Ari ada apa ini? Mommy dengar ribut mulu ada apa?" tanya Assyifa muncul tiba tiba.
"Tau nih Mom mereka berdua ribut terus capek Esha," jawab Ayesha,menurunkan Arles dari gendongan nya membuat bocah itu merengek meminta di gendong lagi.
"Mom!!" rengek Arles.
"Apa? Mom main sama temen temen mom jadi bye! Esha titip Arles ya Mommy!". Ayesha mau pergi namun Arles memeluk erat kakinya.
"Nda boleh! Ales anji nda akal lagi! Dad maaf Ales!! Hua Mom!! Mama Cyifa hik!" isak Arles.
"Esha jangan seperti itu kasian Ar masa kamu tega," prihatin Assyifa.
"Habis dia ngeselin sih Mommy!" adu Ayesha.
"Uka ales ayak nak nak aik lho mom," sahut Arles.
"Everytime you walk into the room
Got me feeling crazy
Shock my heart, boom, boom
Any other boy would stare
But me, I look away
'Cause you making me scared
Tryin' not to breathe, one, two, three
Tryin' not to freak when you look at me
Gotta make a move but I freeze
You don't have a clue what you do to me
Girl, you make me shy, shy, shy
You make me run and hide, hide, hide
I feel like I get lost in time
Whenever you near me
Girl, you make me shy, shy, shy
I'm fightin' butterfli-fli-flies
Yeah, you make me lose my mind
Whenever you near me
Girl, you make me shy, oh
Rejection is a word that I don't wanna know
But a girl like you could kill a boy real slow
A million words stuck up in my head
Waiting to be said, but my tongue is stumbling
Tryin' not to breathe, one, two, three
Tryin' not to freak when you look at me
Try to make a move but I freeze
You don't have a clue what you do to me. Eh ada apa ini Mom?" tanya Asaleo.
"Bisalah kamu lihat saja sendiri Asa," jawab Assyifa.
"Hadeh Arles bandel banget gak boleh gitu cil," nasihat Asaleo bertolak pinggang.
"Apa cih kak Aca cok acik! Ya udah Dad ayo ikut!" tarik Arles.
"Tadi ga mau ajak Daddy sekarang Daddy sudah tidak mau!" tolak Aridefferian merenggut.
"Ales dah nda akal lagi Dad Mama Cyifa!" melas Arles.
"Hem apa Ar sayang? Mau susu ya? Ayo sama Mama Syifa kita tinggalin Mommy dan Daddy kamu!" celetuk Assyifa.
"Cuma Mama Cyifa yang cayang cama Ales," drama Arles.
"Dih drama banget cil," cibir Asaleo.
"Asa sudah jangan menganggu Ar kasian dia," tegur Assyifa, Arles memeluk erat ceruk leher Assyifa sambil menjulurkan lidahnya pada Asaleo.
"Merasa menang banget ini anak karena di belain," sweatdrop Ayesha, Assyifa hanya menggeleng ia menyusui Arles yang kehausan.
"Siap ya Zean satu dua tiga!" hitung Galaxsi.
"Ayo sayang kamu pasti bisa!" seru Zaura.
"Takut Mi!!" rengek Zealand, sedangkan Ghea bermain dengan boneka beruang sekilas menatap sang kakak yang merengek.
"Ya ampun udah mau masuk SMP masa masih penakut nanti Pipi menang kamu yang kalah gak usah nangis ya entar," ejek Galaxsi.
"Pipi! Jangan kayak gitu sama Zean! Zeanlad sini sama Mimi sudah tidak usah takut Zean bisa kok semangat!" dumel Zaura menyemangati anak lelakinya.
"Pipi jahat sama Zean Pipi mengatai Zean Mi," manja Zeanlad mengadu.
"Sudah ya nanti Mimi balaskan dendam kamu Pipi memang tidak ada akhlak," cibir Zaura berjanji sambil memeluk erat badan Zeanlad.
"Mimi punya Zean!" celetuk Zeanlad.
"Ets tidak bisa begitu dong! Suaminya Mimi siapa?" tanya Galaxsi.
"Pipi!" jawab Zeanlad, sang Pipi mengangguk membenarkan jawabannya.
"Nah kalau begitu jadi Mimi punya nya siapa?" tanya Galaxsi lagi.
"Punya Zean!" tegas Zeanlad menjawab lagi, Galaxsi melotot ia jelas sangat tidak suka melihat Zaura di tempel terus oleh Zeanlad walaupun dia anak lelakinya sendiri.
"Tidak seperti itu Zean! Ulang! Ulang!" suruh Galaxsi.
"Hua gak mau! Mimi pokoknya punya Zean! Bukan Pipi!!" tangis Zeanlad.
"Sayang.. Zean... Pipi! Pipi apa apaan sih?! Kasian tau Zeanlad ayo Zean Ghea kita ke dalam saja biarin Pipi sendiri," tekan Zaura mengajak kedua anaknya masuk ke Mansion.
"Baik Mi," balas mereka berdua.
"Eh terus aku gimana dear?!" cemberut Galaxsi bertanya.
"Pikir aja sendiri!" jawab Zaura ngegas.
"Arles tadi rewel banget susah sekali untuk di buat tidur tapi untung nya sudah tertidur pulas dia sambil mengisap botol susunya," ujar Assyifa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 First love at schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang