15. that should be me

45 6 0
                                    

Masih ditempat sama...

"Nih Lydia" serah Tommy.
"Terimakasih Tom" balas Lydia.
"Lydia Hai" sapa Hujan.
"Mau apa lagi dia?" tanya Tommy.
"Sut Tommy! Hai juga kak Hujan" balas Lydia.
"Boleh aku duduk?" tanya Hujan.
"Ga boleh! Ganggu!" jawab Tommy melarang.
"Tommy! Boleh kak Hujan silahkan duduk" manis Lydia.
"Terimakasih" ucap Hujan, duduk di samping nya Lydia.
"Kak Hujan ga sama kak Manda?" tanya Lydia.
"Dia lagi tidur Ly" jawab Hujan.
"Terus ngapain kesini? Ganggu kita aja" sungut Tommy, Lydia menyikut.
"Maaf jika aku mengganggu kalian berdua" lirih Hujan.
"Tidak apa apa kak Hujan, Tommy memang seperti itu hiraukan saja" suruh Lydia.
"Lydia!" panggil Tommy cemberut.
"Makasih ibunda keren nih" senang Raffaeilo
"Sama sama main nya hati hati ya Raffa entar patah lagi pedang kamu itu" peringat Vanya.
"Iya Ibunda! Ibunda Ibunda! Lihat tuh" tunjuk Raffaeilo.
"Cinta segitiga ya?" beo Vanya.
"Ayahanda!!" teriak Raffaeilo merengek.
"Rio kembalikan!" pekik Vanya.
"Ayo bermain dengan Ayahanda Raffa" licik Rio.
"Siapa takut lagipula ada Ibunda di pihak ku" sombong Raffaeilo.
"Lucunya Nana mau mainan kakak ya?" tanya Deon, Bella terkekeh kecil.
"Nyanyanya!" jawab Brianna.
"Jadi gini rasanya punya anak perempuan" tangkas Daniel, Brianna merangkak ke pangkuan sang Daddy.
"Dia mau tidur di pangkuan kamu kayaknya" pikir Bella.
"Tidak apa dia sudah lelah pantas ingin tidur" ujar Daniel.
"Dan juga membuat kita semua ikut lelah aku mau tidur duluan Mom" beritahu Deon.
"Selamat tidur Deon" celetuk Bella.
"Selamat tidur juga Mom Nana mau ikut?" tanya Deon.
"Nyanyanya tatata" jawab Brianna bergumam.
"Kamu ngomong apa sih? Ga ngerti aku" heran Deon kebingungan.
"Namanya juga masih bayi udah biar dia sama Daddy dan Mommy aja kamu tidurlah" final Daniel.
"Baiklah Daddy" cetus Deon mengangguk setuju.
"Sini Niel Nana ayo nen dulu" ucap Bella.

Aridefferian membuka seluruh  pakaiannya hanya memakai celana pendek dia mau berenang.

"Kak Ari!" panggil Ayesha.
"Dad!" Arles juga ikut ikutan memanggil.
"Nino ayo main" ucap Saver, Arles melihat ke arah Ayesha.
"Udah main aja biar Mommy yang nyari Daddy" ucap Ayesha.
"Makacih Mom!" senang Arles.
"Bye bye kak Esha!" lambai Saver.
"Hem bye bye juga Saver" balas Ayesha.
"Ayesha" gadis kecil itu menoleh ke belakang.
"Kak Ari disini ternyata?!" kaget Ayesha.
"Iya kenapa kamu mencari kakak?" tanya Aridefferian.
"Gapapa sih cuma gabut aja lagian Arles mau main katanya sama kakak terus dia pergi tu sama si Saver" jawab Ayesha menjelaskan panjang.
"Ouh karena kamu ada disini puasin kakak ya!" pinta Aridefferian.
"M-maksud k-kakak?!" gugup Ayesha terbata bata, kakak pertamanya tidak menjawab malah menyeringai.
"Ck masih kecil" decak Aridefferian.
"Jangan disana ahh!" desah Ayesha, mengigit bibir bawahnya.
"Tenang saja sayang kakak akan membantu membesarkan kedua payudaramu ini" ucap Aridefferian sembari meremas remas payudara adiknya.
"Kak Aridefferian!" sebut Ayesha.
"Call me Daddy dear" bisik Aridefferian.
"Daddy ahh aku!" balas Ayesha terpotong.
"Ada apa?" tanya Aridefferian tidak merasa bersalah.
"Stop! Eugh uhh please ahh!" jawab Ayesha mendesah.
"I have never seen below" suara Aridefferian sangat mendominasi.
"Jangan kak! Jangan!" larang Ayesha.
"Aku tidak dengar" acuh Aridefferian, memasukkan dua jari ke dalam vagina adiknya.
"AHH!!" teriak Ayesha.

Di sisi lain...

"Suara apa ini? Kak Alexondra!" ucap Assyifa.
"Apa sayang?" tanya Alexondra.
"Ada suara aneh kak Syifa takut" jawab Assyifa.
"Kita cari suara itu" tegas Alexondra.
"Perasaan ku tidak enak Al" sahut Daven.
"Ya enakkin Papi" sungut Calvin.
"Calvin kamu ngerecokin Mami aja sana hus hus" usir Daven.
"Dih ngusir nih cerita nya?" tanya Calvin.
"Iya!" jawab Daven.
"Calvin kepiting goreng kamu sudah siap!" ucap Cantika.
"Yeay! Yuhu meluncur Mami!" ricuh Calvin.
"Jatuh oi nanti Sheldon!" peringat Daven.
"Papi jangan berisik!" cemberut Dinda.
"Dinda? Baru bangun dari tidur siang ya sayang?" tanya Daven.
"Bener Papi masih ngantuk padahal Dinda" jawab Dinda.
"Kalau Dinda baru bangun Ayesha mana?!" panik Assyifa.
"Sama Ghea mungkin" ragu Alexondra.
"Uncle Alexondra kenapa nyebut nama Ghea?" tanya Ghea.
"Tidak apa apa lihat Ayesha atau Aridefferian?" tanya Alexondra balik.
"Gak ada Ghea baru aja keluar ga liat mereka" jawab Ghea.
"Mana sih mereka oh iya Asaleo! Asa! Asa!" Assyifa pun menuju kamar anak keduanya.
"Satu dua tiga empat satu dua tiga empat" hitung Asaleo, mengajari Alika.
"Asa! Sedang apa kamu?!" tanya Assyifa bertolak pinggang.
"Mengajari Alika berdansa" jawab Asaleo.
"Semangat kak Leo!" seru Alika.
"Kamu ini dikamar tidak ada Ayesha? Atau Aridefferian?" tanya Alexondra melirik.

 First love at schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang