8. kelinci putih milik Ghea

76 11 0
                                    

"KALINGGA ZEANLAD!!".

Teriakan sangat memekakkan telinga nya Zeanlad yang duduk santai menikmati tontonan di handphonenya.

"Ada apa Mi kok teriak teriak? Bisa tuli ini telinga Zean" ringis Zeanlad sembari mengusap usap telinganya.
"Mana adik kamu?" tanya Zaura.
"Lagi main dia entar juga balik" jawab Zeanlad.
"Kalau dia tersesat bagaimana? Mimi khawatir Zean! Sudah beberapa jam Ghea belum pulang mana Pipi kalian berdua juga belum pulang" sendu Zaura, hoh ayolah Zeanlad tidak suka melihat sang Mimi seperti itu sangat tidak cocok dengan wajah manis Miminya.
"Ya sudah Zean cari Mimi tunggu saja di rumah" final Zeanlad.
"Kamu juga harus cepat pulang! Temukan adik kamu Mimi mohon" suruh Zaura khawatir pada anak perempuannya sedangkan Zeanlad juga ikutan khawatir dan merasa bersalah karena tidak mengikuti sang adik.
"Tenang saja Mi ada Zean, Zean bakal cari adik Zean sampai ketemu Ghea kamu kemana sih?!" gumam Zeanlad, ia pun pergi untuk mencari sang adik.

Di sisi lain...

"Ih mana kelinci Ghea tadi cepat banget lari nya" dumel Ghea.
"Sabrina!" panggil Samuel, gadis kecil itu menoleh.
"Nama Ghea itu Ghea bukan Sabrina!" Koreksi Ghea agak kesal.
"Sama saja lagi ngapain sih kamu?" tanya Samuel.
"Lagi mencari kelinci Ghea yang hilang warnanya putih" jawab Ghea.
"Warna putih ya? Aduh jangan jangan yang ku temui tadi mana jadi coklat lagi tuh kelincinya" pikir Samuel berbisik pelan.
"Kak Muel kenapa? Kok berbisik sendiri?" tanya Ghea.
"Tidak apa apa ayo naik aku antarkan dan bantu cari kelinci kamu itu Sabrina" jawab Samuel menawarkan.
"Asyik Ghea dapat tumpangan gratis! Cepat jalan kak Muel jangan lama! Kasian kelinci Ghea entar" senang Ghea.
"Bawel sekali! Sudah diam lah Sabrina jangan mengoceh terus pusing aku dengarnya" tegur Samuel, Ghea mengerucutkan bibirnya saat mendengar itu.
"Matamu!" sungut Ghea, Samuel mendelik di mana gadis kecil itu dapat kata kata begitu.
"Sabrina Ghea!" panggil Zeanlad.
"Kak Zean! Hai kakak" sapa Ghea antusias, ia tidak mungkin tahu kakaknya itu mencari dia.
"Pulang Mimi khawatir" titah Zeanlad.
"Iya Ghea bakal pulang tapi Ghea cari kelinci dulu sama kak Muel dia mau bantu cari kelinci nya Ghea" oceh Ghea.
"Biarkan tuh kelinci hilang kabur terus dia" acuh Zealand.
"Iss kak Zean itu boleh begitu! Nanti kelinci Ghea ke hutan terus di makan serigala bagaimana?!" cemberut Ghea berkacak pinggang.
"Wah kekenyangan itu serigala" sahut Samuel tertawa, bahkan Zealand ikutan tapi dia hanya terkekeh kecil.
"Kak Muel ga usah ikut ikut! Ih kak Zean kenapa ikut tertawa juga?! Bantu cari kelinci Ghea dong! Ayolah kak Zean plis bantu cari!!" galak Ghea merengek.
"Oke kakak bakal bantu nyari kelincinya" final Zeanlad.
"Nah karena sekarang ada kak Kalingga aku pergi dulu ya Sabrina! Sampai jumpa!" lambai Samuel, anak laki-laki itu ingin pergi tapi kerah bajunya di bagian belakangnya di tarik oleh Zeanlad.
"Kamu pasti tau keberadaan tuh kelinci kan? Jadi ayo ikut kami!" paksa Zeanlad.
"Ck baiklah padahal aku ingin menemui Rachel saat ini pasti bersenang-senang dengan Saver" balas Samuel bergumam.

"Kakak Acel kila kila dimana ya kak Samu? Kok belum datang?" tanya Saver.
"Hah kakak juga tidak tahu Saver ayo main dulu sampai kak Samu tiba menjemput kita tapi mau main apa?" jawab Rachel mengajak.
"Savel sih telselah kakak Acel saja" celetuk Saver cadel.
"Rachel! Saver! Ayo pulang" ajak Salsa, saat Ravel menurunkan kaca mobil mereka.
"Mama! Papa! Kok kalian berdua yang jemput?!" tanya Rachel terkejut.
"Kenapa? Tidak boleh?" tanya Ravel balik.
"Boleh dong! Yok lah kakak Acel! Dali pada kita nunggu kak Samu lama banget mendingan kita pelgi sama Papa dan Mama" jawab Saver mengeluh.
"Saran kamu bagus juga okey deh tapi kita chat kak Samu dulu beritahu dia bahwa kita sudah di jemput Papa Mama entar dia khawatir" putus Rachel, mengetik pesan pada sang kakak.
"Ayo cepetan jalan Papa! Jangan lama!" suruh Saver seenaknya.
"Ya sopan Saver ayo jalan Papa begitu sudah cukup ingin mampir makan dulu?" tanya Ravel.
"Boleh kalo Papa maksa cepatlah!" jawab Rachel mendesak, gadis kecil itu ber tos dengan sang adik.
"Mereka berdua mirip kamu Sal" lelah Ravel, istrinya melotot tidak terima mendengar itu.
"Kamu juga kali! Apalagi Samuel tuh sifatnya kamu banget!" balas Salsa menggerutu.
"Aws maaf sepertinya aku tidak akan mendapatkan jatah malam ini" keluh Ravel.
"Jatah apaan?" tanya Rachel polos.
"Tidak apa apa sayang lho Saver sudah tidur dia? Kamu ikutan kamu juga harus tidur siang Rachel" jawab Salsa.
"Aku tidak mengantuk Ma huap! Ya sudah" ucap Rachel menguap lalu langsung tertidur.
"Huh mereka tidak membuat mu lelah ya?" tanya Ravel, cuman di jawab gelengan oleh sang istri.
"Tidak jika kamu ada untuk tempat ku bersandar" lirih Salsa.
"Aku memang suami tidak berguna! Kamu menyembunyikan nya sangat dalam Salsa" maki Ravel, terhadap dia sendiri sang istri menatap dia sendu.
"Jangan bicara seperti itu Ravel sorry ya aku hanya takut menceritakan semuanya pada mu" takut Salsa.
"Cerita kan lah suami mu ada di sini" teduh Ravel.

 First love at schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang