Esok adalah hari senin seorang orang akan kembali ke kegiatan masing-masing begitu juga Januar.
Anak tunggal Jingga & Haider itu mengacak-acak rambutnya sendiri dia sedang mencari sesuatu.
"Ya ampun! Rapi banget kamar kamu kayak kapal pecah aja" puji Jingga mencibir.
"Kenapa sih Bubu?" tanya Haider bingung.
"Tuh liat aja sendiri! Aku mau masak!" jawab Jingga, melenggang pergi dari situ.
"Arkana Januar!" panggil Haider.
"Hm" balas Januar hanya berdehem pelan.
"Kamu kenapa buat kamar kayak kapal pecah gini? Bubu marah kan! Mana Pupu ikutan kena lagi" dumel Haider.
"Pupu berisik! Aku lagi bingung tau!" rutuk Januar.
"Bingung kenapa?" tanya Haider.
"Mau senin jadi minggu lagi tapi bingung cara nya mengembalikan!" jawab Januar.
"Terima aja deh yah" ledek Haider menahan tawa.
"Pupu! Gak ada akhlak banget! Bukan nya bantuin!" renggut Januar.
"Pupu bantu lho bantu semangati! Semangat January! Semangat!" sorak Haider.
"Ih Pupu!" sebal Januar, Haider cekikikan.
"Pupu! Jangan kayak gitu! Bubu dengar ya!! Pupu mending bantu Bubu masak!!" panggil Jingga.
"Oke Bubu! Segera datang!!" teriak Haider, ia melesat ke dapur untuk membantu istrinya.
"Terus aku gimana?! Dah lah mandi aja dulu mungkin dapat ide di sana" pasrah Januar.
"Janu mana?" tanya Jingga.
"Lagi mandi mungkin Bubu, ga mau sekolah tuh tapi terpaksa deh gimana lagi kan? Atau dia yang kerja aku sekolah?" jawab Haider memberitahu.
"Kalian berdua itu sama aja ya ternyata! Dasar ya aneh lah!" kekeh Jingga.
"Oh beby no!" pekik Haider, Jingga menggeleng."Aaa Bubu!! Ini ada kepiting dari kamar mandi!".
"Kepiting?!! Bentar Janu!" kaget Jingga, ia segera bergegas menuju ke kamar anak tunggal laki-lakinya.
"Matiin dulu kompornya!" titah Haider.
"Pupu aja ya!" balas Jingga.
"Iya deh Bubu hah gini nasib kira kira mau nambah anak lagi Jingga setuju gak ya?" pikir Haider berharap sambil mematikan kompor nya.
"Mana kepiting nya?! Biar Bubu goreng!" tanya Jingga, ia tau anaknya ini phobia dengan kepiting.
"Itu Bubu! Cepetan ambil kepiting nya!" jawab Januar, menunjuk nunjuk ke arah kepiting yang membuat nya ketakutan.
"Ini cuma mainan Janu! Masa kamu takut juga" jelas Jingga.
"Tetep aja Bubu!!" rengek Januar.
"Oke Pupu!!" panggil Jingga berteriak.
"Iya Bu! Sebentar!" balas Haider."Saat hari cerah seperti biasa nya! Canda tawa tidak ada resah! Namun kemudian aku melihat tanggal seketika!" senandung Asaleo bernyanyi.
"Tidak usah bernyanyi cepetan!" desak Aridefferian mulai kesal.
"Mommy! Boleh gak Asa libur dulu? Kepala Asa sakit tiba tiba" drama Asaleo.
"Tidak boleh Asa kamu bohong kan? Sebenarnya kamu gak sakit kepala padahal emang tidak mau sekolah" larang Assyifa.
"Dengar tuh kak Asa Esha ga mengeluh" pamer Ayesha.
"Bodoh amat! Daddy!!" teriak Asaleo mengadu.
"No Asa tetaplah ke sekolah" tegas Alexondra, Asaleo menggembungkan pipinya.
"Hihihi kasian good morning Arles" tawa Ayesha cekikikan, tiba tiba Arles merangkak menghampiri nya.
"Too" balas Arles, Assyifa menggendong bocah itu.
"Lihat deh Ar ada yang gak mau ke sekolah" beritahu Assyifa.
"Mom!" pekik Asaleo merenggut.
"Arles mau ikut Mom Esha sekolah atau enggak nih?" tanya Ayesha.
"Nda! Au di lumah aja Ales nda au di ubitin agi cama meleka cemua!" jawab Arles, saat mengingat dia ikut Ayesha Aridefferian & Asaleo ke sekolah ia di cubit pipinya sampai memerah.
"Kejadian yang sangat kelam ya son" celetuk Aridefferian.
"Dad belicik!" tangis Arles.
"Ari jangan mengejek nya" tegur Assyifa.
"Mungkin dia masih mengantuk sini sayang Nino masih mau tidur ya?" tanya Alexondra, cuma di jawab anggukan oleh nya.
"Ya udah deh Dad Esha kak Ari dan kak Asa pergi dulu ya! Bye bye Arles!" lambai Ayesha.
"Bye bye" balas Arles.
"Ayesha tunggu kakak!" ucap Aridefferian sambil menyeret adik laki-laki nya, mereka bertiga pun pergi.
"Arles udah tidur lagi kak?" tanya Assyifa.
"Iya nih sayang anteng banget ya" jawab Alexondra.
"Sst jangan balik ke masa depan ya di sini aja kami keluarga mu" bisik Assyifa."We love and cherish you Shefllerd Arlesnino" gumam Alexondra & Assyifa.
Di sekolah...
"Januari! Selamat pagi!" sapa Ayesha ceria.
"Huft jangan mulai deh tukang mengadu" balas Januar, wajahnya di tekuk ia meninggalkan Ayesha yang mulai bingung.
"Dia kenapa?" bingung Ayesha.
"Mungkin dia kerasukan" tebak Calvin.
"Benar juga hua kak Calvin! Bikin kaget saja!" kaget Ayesha, Calvin tertawa terbahak bahak lalu ia merasa merinding
"Jangan menganggu Ayesha ku Sheldon Calvin" tekan Aridefferian.
"Ya maaf habisnya seru ayo ke kelas kasian Asa lesu di belakang" ajak Calvin.
"Aku ingin bolos kak Cal! Andai hari ini masih hari minggu!" balas Asaleo.
"Kamu terlalu berharap" julid Ivander, Asaleo reflek menonjok wajah nya
"Ga dia gak si Senja sama saja mana suka banget muncul kayak hantu" cibir Kalvaro.
"Jangan mencibir Senja terus nanti malah suka lagi" nasihat Samuel.
"Amit Amit!" geli Senja & Kalvaro tidak sengaja berbarengan.
"Cie cie" kompak Dinda & Ayesha menggoda.
"Barengan ya?" tanya Alika ikut meledek kakaknya.
"Alika! Mendingan kita cepat cepat ke kelas ayo!" alih Kalvaro, ia menarik tangan adiknya.
"Semangat Senja!" seru Gracia.
"Please kamu jangan ikutan ya Cia" dengus Senja.
"Aku dan Cia dukung kamu sama si Kalva semangat ya" cetus Ivander.
"Karel Ivander!!" amuk Senja marah karena di ledek terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
First love at school
Mizah"Sequel Love school children" Vallen Ayesha Mahendra Alaska merupakan anak bungsu dari Shera Assyifa dan Vanter Alexondra mempunyai dua kakak laki-laki bernama Sheffield Aridefferian & Shaffer Asaleo. Dan juga kisah teman teman nya namun saat dia l...