First love at school

11.jalan jalan bersama

Ayesha sedang duduk di pinggiran kolam renang milik keluarga nya sekaligus bermain air.

"Esha" panggil Alexondra tiba-tiba.
"Hm ada apa Dad?" tanya Ayesha.
"Gapapa tumben sendiri? Ga sama Nino?" tanpa Alexondra balik.
"Sama kak Ari dia Dad jalan jalan aku lagi malas soalnya jadi ga ikut padahal Arles sudah menangis nangis minta aku ikut juga" jawab Ayesha murung.
"Kasian dia Daddy ke pikiran Nino anak kamu dan Aridefferian di masa depan kalian berdua berarti menikah di masa depan?" tebak Alexondra.
"Esha juga tidak tahu Daddy" geleng Ayesha.
"Nah Mommy tahu!" celetuk Assyifa, membuat suaminya & anak perempuan kaget setengah mati.
"Astaga Mommy!!" teriak mereka berdua, Assyifa buru buru meminta maaf.
"Hehehe maaf maaf!" cengir Assyifa.
"Bikin kaget aja kamu sayang" kekeh Alexondra.
"Untung Esha ga punya penyakit jantung Mommy ini" dumel Ayesha.
"Amit amit! Ih Esha jangan ngomong begitu" tegur Assyifa.
"Ya sorry Mom" balas Ayesha.
"Dasar kamu tuh ya Mommy jadi ga ingat apa yang Mommy kasih tahu sama kalian" kesal Assyifa.
"Lho padahal kan Mommy belum putih rambut nya" heran Asaleo.
"Asa kamu jangan ikutan" tunjuk Assyifa sebal.
"Oops sorry Mommy, Mommy is getting more beautiful" puji Asaleo.
"Kalau gini aja baru memuji Mommy kamu Asa" rutuk Assyifa.
"The important thing is to praise Mom and Am I the most handsome Mommy's child, right?" pede Asaleo.
"Ga masih tampan Daddy kamu" malas Assyifa.
"Dengar tuh Asa" suruh Alexondra menyombongkan diri.
"Iya iya! Daddy paling tampan deh!" sungut Asaleo.

Di sisi lain...

"Dad beyi tu! Uat ci Avel!" tunjuk Arles.
"Bagus sekali ayo" ajak Arideffrrian sambil menggendong bocah itu.
"Beli kelinci!!" teriak Ghea, di samping nya Zeanlad menutup kedua telinganya karena teriakan sang adik.
"Aku sedikit menyesal mengajakmu Ghea kesini" bisik Zeanlad tidak didengar oleh siapa pun.
"Ales duyuan! Au!" sahut Arles tak mau kalah.
"Hei Zean" sapa Arideffrrian.
"Iya Hai juga Ari" balas Zeanlad tersenyum kikuk.
"Ih Ghea duluan! Arles!" cemberut Ghea.
"Ote ita cuit aja mana? Cetuju nda tak?" tanya Arles.
"Boleh! Ghea bakal menang!" jawab Ghea percaya diri.
"Angan pelcaya dili duyu! Ales yang enang! Bukan tak Ghea!" ucap Arles.
"Huft ini kelinci cuma tersisa satu apa?" bingung Zeanlad, Aridefferian menggindikkan bahunya acuh.
"Aku tidak tahu" ucap Aridefferian.
"Hompimpa alayum gambreng/gambleng!!" seru Ghea & Arles.
"Itu hompimpa oi! Bukan suit!" koreksi Zeanlad sedikit kesal.
"Yoh nda cama Dad?" tanya Arles.
"Tidak sama son" jawab Aridefferian.
"Ghea pikir sama kak" lesu Ghea.
"Tidak apa apa Ghea bagaimana hubungan kamu dengan Revano semakin dekat?" tanya Aridefferian sengaja.
"Kak Rian Revano itu es! Mana gengsian lagi" jawab Ghea.
"Lagipula ngapain kamu nanya gitu Ari?" heran Zeanlad, ia tidak suka dengan pertanyaan sahabat nya tersebut.
"Cuman penasaran" singkat Aridefferian.
"Tak Ghea tu cemanic guya nda ungkin nda bica ikin tak Levan kyepek kyepek!" sahut Arles.
"Pintar ya kamu siapa namanya? Di kelas kita lupa kenalan kan?" tanya Zeanlad.
"Ehm Ales" jawab Arles kalem.
"Kupanggil Ale ya!" izin Zeanlad.

Arles cuma mengangguk setuju sedangkan Aridefferian langsung menendang kaki Zeanlad.

"Ga nyambung banget panggilan" gerutu Aridefferian.
"Biar! Itu panggilan spesial untuknya" balas Zeanlad.
"Ales emang di lahilkan Mom tuk adi cpecial!" ricuh Arles.
"Ya ya ya aku tahu" imbuh Zeanlad.
"Kak Zean ayo kita pulang!!" rengek Ghea.
"Nanti dulu ya Ghea" pinta Zeanlad.
"Kalau begitu maunya kakak! Ghea mau pulang sendiri aja!" ngambek Ghea.
"Okey kita pulang" putus Zeanlad akhirnya mengalah.
"Sampai nanti kak Rian! Arles! Ghea yang menang!!" lambai Ghea.
"Yah udah di awa cama tak Ghea eoh?ucing! Dad ucing aja!" mohon Arles.
"Baiklah kucing yang lucu ya" gemas Aridefferian.
"Cama cepelti Mom" setuju Arles sambil menatap kucing tersebut berbinar binar.
"Kamu benar my son kita bawa pergi kucingnya?" tanya Aridefferian.
"Nda ucah beltanya yagi Dad let go! Go!" jawab Arles.