20. Kalvaro jahil ke Senja??

59 6 0
                                    

"Halo kakak ipar!" semangat Asaleo menyapa.
"Alika ga ada" datar Kalvaro malas.
"Dih sensian aku ga lagi nyari Alika ayo kita panggil Samuel kakak ipar!" ajak Asaleo.
"Boleh yok!" balas Kalvaro setuju.
"Cakep! Samuel main yuk!" panggil Asaleo.
"Kak Samu ada teman teman kakak tuh di depan!!" teriak Rachel.
"Teriakan nya Rachel ngalahin bel nyaring di sekolah" celetuk Asaleo, Kalvaro setuju.
"Ngapain kalian berdua kesini? Pulang aja sana" usir Samuel.
"Dih gitu sama Your best friend" lebay Kalvaro.
"Setuju sama kakak ipar!" setuju Asaleo.
"Diam kamu Asa! Tumben ga ganggu si Jennifer?" tanya Samuel.
"Alika lagi main sama teman teman nya aku tidak ingin mengganggu bidadari ku" jawab Asaleo alay, Samuel menghela nafas panjang.
"Ayo masuk kita ke kamar ku saja jangan menganggu adik ku yang sedang tidur" lirih Samuel.
"Kenapa?" tanya Kalvaro agak heran.
"Nanti dia mengadu ke Mama dan Papa ku" jawab Samuel.
"Kalian pernah berpikir untuk tidak berdiri di depan pintu ini? Mendingan masuk ke dalam" usul Rachel, setelah itu gadis kecil tersebut pergi.
"Sungguh kata kata Rachel sangat dewasa" haru Asaleo, Kalvaro memberikan dia tisu.
"Kalian berdua tidak mengajak Revano ke sini?" tanya Samuel.
"Ck bocah itu? Tidak mungkin dia kulkas aku lebih suka Januar" jawab Kalvaro.
"Januari itu lebih ceria di bandingkan Revan" cetus Asaleo.
"Aku pasti kan dia ikut tim kakak ipar karena Ghea" lanjut nya menebak.
"Tentu saja adik ipar benar" tukas Kalvaro.
"Adik ipar?! Jadi kakak ipar sudah merestui ku?!" tanya Asaleo antuasias.
"Aku cuma salah ucapan jangan gr kamu!" jawab Kalvaro.
"Kakak ipar jangan malu malu kucing" kekeh Asaleo.
"Tsundere sekali" sungut Samuel.
"Latihan yuk ada pertandingan entar besok" alih Kalvaro.
"Pengalihan pembicaraan" kompak Samuel & Asaleo.

Di taman...

Ternyata ada Revano yang berlatih sendirian.

"Hey Revano" sapa Samuel sambil melambaikan tangannya.
"Ivander Januar Raffaeilo dan Tommy sedang berjalan menuju ke sini katanya" balas Revano memberitahu.
"Tumben banyak berbicara" bisik Asaleo.
"Dia bukan Senja si gadis es tapi mereka berdua sama sih" celetuk Kalvaro.
"Ngomong ngomong soal Senja kakak ipar dia ada disini!" tunjuk Asaleo, Kalvaro menoleh.
"Apa liat liat?!" judes Senja.
"Enggak! Jangan gr!" sinis Kalvaro.
"Ghea?" beo Revano, tiba-tiba gadis kecil itu memeluk nya erat.
"Semangat Revan!" lirih Ghea.
"Makasih tapi jangan meluk aku erat sesak tau!" tangkas Revano.
"Revano! Dasar ga asik! Serius banget sih!" cemberut Ghea.
"Aku akan mengigit lehermu jika bertingkah seperti ini terus Sabrina Ghea" bisik Revano.
"Revano yang mencium bibir Ghea waktu itu! Suara nya sama" ingat Ghea.
"Bagus kamu sudah mengingat nya" suara anak laki-laki ini sangat dominan pikir Ghea.
"Rekam! Rekam! Bisa jadi bukti ini beritahu uncle Galaxsi dan aunty Zaura!" rencana Samuel.
"Okey sip!" Asaleo mengambil handphone nya.
"Letak kan atau ku lempar?" tawar Revano, ia menyembunyikan batu di belakang tangannya.
"Iya iya bawel banget sih kulkas berjalan!" gerutu Asaleo sembari menyimpan handphone nya, Kalvaro terus menatap sinis ke arah Senja begitu juga Senja.
"Ivan!!" rengek Gracia.
"Gini caranya Cia terus lempar!" titah Ivander.
"Lempar kemana?! Ke sana?!" tanya Gracia.
"Bukan yang itu honey nanti kena kepala orang kamu di salahkan aku ga mau" jawab Ivander.
"Okey satu dua tiga!" hitung Gracia sambil melemparkan bola basket tersebut.
"Hap! Cia kamu keren tos dulu" senang Ivander, mereka berdua ber tos kompak.
"Nih!" serah Kalvaro.
"Maksudnya? Aku ga mengerti apa yang kamu bicarakan" tanya Senja kebingungan.
"Lempar bola basket nya masa gitu aja ga paham" jawab Kalvaro.
"Kakak ipar mau kayak Gracia sama Ivander ya?!" tebak Asaleo.
"Alika tutup tuh mulut Asa" suruh Kalvaro.
"Siap kak! Kakak Leo!" panggil Alika.
"Eh Alika apa kabar cute?" tanya Asaleo.
"Baik kak Leo! Tadi Lika ke sini sama Ayesha dan yang lainnya lho" jawab Alika.

"Mommy dan Daddy sekarang ada urusan penting jadi tidak bisa jaga Arles tidak masalah! Esha akan bisa merawatnya!" pekik Ayesha.

"Kakak akan bantu kakak tidak yakin kamu bisa sendiri Ayesha" sahut Aridefferian.
"Hello! Kak Ari! Esha udah besar! Lihat ini buat Arles dan ada botol susu cadangan buat dia kalau kurang tau!" beritahu Ayesha sebal.
"Palingan Mommy yang buatin" balas Aridefferian.
"Nda au otol! Au cucu nen!!" tangis Arles merengek.
"Duh sayang nya Mom, nenen nya Mommy masih kecil gak bisa" jelas Ayesha, Arles tidak peduli dia tetap menangis meraung-raung.
"Mama Syifa masih sibuk ga bisa nyusuin kamu" ucap Aridefferian.

 First love at schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang