"Udah bangun lo?" Ujar Lelaki bermata elang yang sedari tadi masih setia menunggui sahabatnya yang terbaring dibrangkar. Bara hanya bisa berdesis ngilu, masih mengingat-ingat kejadian sebelumnya.
"Gue dimana?"
"Dineraka!" Jawab Devano asal. Matanya melirik tajam ke arah sahabatnya itu
"Mama. Mama gue dalam bahaya Van!"
"Udah mending lo diem aja dulu. Lo nggak liat tulang lo pada melesat?"
"Thanks ya Van. Lain kali lo nggak perlu repot-repot kayak gini"
"Asal lo nggak urusan sama si keparat itu gue nggak akan repot-repot urus lo!" Katanya dengan nada dingin
"Gue juga belum kasih pelajaran dia, setelah apa yang dia lakukan ke Jihan!" Imbuhnya lagi
"percaya sama gue, itu sangat bahaya bagi lo Van"
"Gue nggak peduli! Dia harus musnah Bar! Lo taukan gimana dia sama kelurga gue? Dia udah hancurin keluarga gue nggak Cuma satu kali"
"Iya kalo lo sendiri nggak akan bisa. Dia sangat licik!"
"Lo nggak percaya sama gue?!"
"Oke gue percaya sama lo, tapi jangan sampai lo berurusan panjang kayak gue"
"Nggak akan Bara! setelah itu dia akan musnah sampai akar-akarnya" Ucapnya tanpa bisa lawan bicaranya menjawab lagi. Entah Devano merencanakan hal apa sehingga dia senekat dan seyakin itu dengan niatnya.
Setelah beberapa jam Bara menggunakan waktunya untuk minum obat dan istirahat. Tak lama kemudian datang seorang perawat
Ckleek
Bunyi kenop pintu terbuka, seorang perawat masuk untuk mengecek keadaan Bara dengan membawa bebarapa peralatan medis
"Permisi saudara Bara Abigail sudah diperbolehkan pulang"
"Iya makasih sus" Ucap Bara dengan senyum ramah
"Untuk menebus beberapa resep obat dan admin bisa mengunjungi ruang resepsionis"
"Oke. Makasih sus" Jawab Devano.
Beberapa menit kemudian Devano telah menyelesaikan admin dan menebus obat, dia berniat mengantarkan sahabatnya pulang. Namun, dari situ Bara menolak ajakannya. Sempat terjadi perdebatan kecil yanga akhirnya Devanao mengalah.
"Oke, gue nggak akan maksa. Tapi besok gue akan kerumah lo, sekalian gue mau reonian sama Vero. Udah gilu tangan gue lama nggak ketemu dia"
"Gue juga nggak akan ngelarang kalo itu mau lo! Yang penting gue udah bilang Vero nggak semudah itu lo hadapin"
"Oke. siapa takut!"
********************************************
Dentuman musik Dj mendominasi dalam mobil Devano. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, itu artinya sebentar lagi sudah memasuki waktu ashar. Devano mengurangi kecepatan mobilnya karena sudah memasuki gang rumahnya.
Tin, tin
Bunyi klakson mobil mewah masuk ke halaman berukuran besar. Banyak anak panti asuhan milik yayasan kakeknya berlalu lalang karena persiapan jama'ah ashar. Netranya yang tak sengaja tertuju pada gadis berhijab milo, sudah bisa ditebak bahwa dia adalah sosok gadis yang selama ini ia kagumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back street
RomanceDevano Zayyan El Fawwaz mempnuyai trauma kehilangan terhadap dua wanita terpenting dalam hidupnya. Pasca kejadian itu menimpanya terpaksa dia harus dikirim oleh papanya kesebuah pondok pesantren, untuk menghindari ancaman dari pesaing bisnis orangt...