"Kamu hanyalah sebuah permainan, namun sial nya aku jatuh cinta"
krittin adalah seorang pewaris tunggal dari perusahaan terbesar saat orang tuanya meninggal ia yang memegang semua pencapaian ayahnya, mempermainkan Naret hanya untuk bisa balas dendam...
SELAMAT DATANG DI SAQUEL NYA KRITTINNARET (You Are Mine) YAH
Saquel ini konsep nya aku ambil tipis-tipis dari cerita ku yang di sebelah
****
KEHIDUPAN BARU MEREKA SETELAH MEMILIKI DAN MENGURUS ANAK.....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah memiliki buah hati, krittin dan Naret hanya mengurus nya berdua tanpa pembantu, mereka saling berbagi tugas apalagi semenjak Naret mulai bekerja menjadi model dan musisi, kehidupan mereka benar-benar di sibukan setiap harinya sambil bergantian mengurus kenan sang buah hati.
"Daddy!!" teriak Naret dari luar, krittin yang tengah mandi pun akhirnya mempercepat aktivitas mandinya.
"Lama banget sihhh" guman kesal Naret lalu menghampiri krittin ke kamar mandi
"Ngapain sih lama banget, bolongin sabun yah??" teriak Naret dari luar
"Mana ada sembarangan aja kamu, tadi saya memperbaiki keran nya macet sayang" Ucap krittin sambil bergegas untuk keluar dari kamar mandi
"Krittin...!!" Naret berteriak kembali karena terkejut melihat sang suami yang bertelanjang bulat tak mengenakan sehelai kain pun.
"Yasudah ikut saya mandi" Krittin melirik tajam dari atas hingga ke bawah seluruh bagian inci tubuh Naret lalu menarik kuat Naret untuk masuk ke kamar mandi lalu mengunci pintu kamar mandi tersebut.
"Krittin lepasin!!" Naret hanya bisa berteriak ketika dirinya sudah di tarik kuat lalu di dekap erat sang suami.
Setelah selesai beraktivitas di dalam apartemen, mereka keluar untuk berniat makan malam bersama, semenjak memiliki kenan krittin dan Naret jarang sekali untuk makan di luar, akhirnya mereka bertiga pun pergi ke sebuah restoran tempat biasa krittin dan Naret biasanya makan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
