8. Ingatan tentang Taehyung

2.8K 278 31
                                    

halo gaiss!!ada yg nungguin gaaaaakkk?!?!?!anyway, sebenernya aku ada judul baru yg pengen banget aku pamerin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

halo gaiss!!
ada yg nungguin gaaaaakkk?!?!?!
anyway, sebenernya aku ada judul baru yg pengen banget aku pamerin.. tapi, enaknya nunggu cerita ini tamat dulu/mau sekarang ya? wkwkw😆

**
dont forget to
FOLLOW+VOTE!!
aku balik kalo udh banyakaann
***

"Jennie, bagaimana kabar Eommamu?"

Jennie tersenyum, menerima perhatian dari sahabat baiknya, ketika ia baru saja sampai di kantor. "Operasi Eomma akan dilakukan dua hari lagi."

Gadis itu menarik kursinya, meletakkan beberapa dokumen yang ia bawa, dan menyatukan kedua tangannya, tersenyum penuh harap. "Aku sedang menyiapkan surat pengajuan cuti.. selama dua hari.. aku akan menemaninya sampai operasi itu selesai.."

Jisoo tersenyum, ikut senang. "Benarkah? Aku sangat senang mendengarnya!"

Jennie mengangguk, senyumnya terlihat jauh lebih puas.

"Jadi, dari mana kau dapat uangnya? Apa rumah sakit memberimu keringanan? Atau Bibi Nam membantumu lagi?"

Mendengar pertanyaan Jisoo, lidah Jennie terasa kelu. Bagaimana caranya menjelaskan? Jika Jisoo tahu kalau ia telah bermain dengan CEO mereka, akan seterkejut apa sahabatnya ini? Sejujurnya, ia tidak siap dan tidak pernah siap menceritakan hal mengenai ini. Ia ingin menyimpannya sendiri.. sehingga tidak ada yang tahu.. bahwa dirinya telah menjual diri.

"Jennie?"

Tepukan pelan Jisoo pada lengan Jennie, membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. Ia berkedip beberapa kali, terlihat gugup menyiapkan jawaban.

"Maaf karena bertanya.."

Raut wajah Jisoo terlihat penuh penyesalan. Ia lupa, kalau topik mengenai biaya rumah sakit selalu menjadi topik sensitif bagi Jennie, bagaimana bisa ia lupa dan menanyakannya? Harusnya ia merayakannya dan menyenangkan Jennie!

Menyadari situasi, Jennie pun hanya diam, memberikan senyuman tipis. Sepertinya, ia tidak perlu menyiapkan jawaban, karena Jisoo sepertinya tidak ingin melanjutkan topik ini. Syukurlah.

"Oke, jadi.. operasi akan dilakukan dua hari lagi. Aku juga ingin menemanimu! Aku akan datang setelah bekerja, dan menemanimu sampai malam.." wajah Jisoo berbinar, setelah mengalihkan topik, "aku juga ingin melihat keadaan Bibi Kim.. sudah lama tidak menjenguknya.."

Jennie tersenyum, mengangguk. "Hm, luangkan waktumu dan ikutlah denganku.."

Jisoo mengangguk bersemangat. Ia menghela napas, saat menggenggam tangan Jennie. "Aku sangat berharap, dia cepat sembuh.. setelah dia bangun, dia akan melihat, putri cantiknya yang berjuang mati-matian untuknya.."

Jennie tersenyum. "Sekarang, berhenti bicara. Ini masih pagi, dan kita sudah bergosip ria? Mari selesaikan pekerjaan, dan biarkan aku mendapatkan surat cuti lebih cepat!"

𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐏𝐚𝐫𝐭𝐧𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang