don't forget to VOTE guys!!
balik kalo follsnya udh 130+😏
***Ini adalah pertama kalinya bagi Jennie, menginjakkan kakinya di kediaman milik CEO Kim's Corp. Itu bukanlah bangunan megah berhiaskan emas, melainkan, rumah luas berlantai dua, dengan gaya minimalis khas eropa.
Ketika datang, seorang penjaga gerbang membuka gerbang lebar-lebar untuknya, dan mempersilakan masuk, seolah tahu, bahwa dirinya adalah tamu Taehyung.
"Silakan masuk."
Jennie menunduk sopan, sebelum mulai memasuki halaman luas yang mengarah pada pintu utama. Ia tidak perlu mengetuk pintu, karena sosok dari dalam sudah membuka lebar-lebar pintu untuknya, seorang pelayan perempuan.
"Nona Jennie.. silakan masuk.."
Hawa gugup segera menguasai dirinya. Mengapa seolah dirinya telah ditunggu? Ia pun memilih abai, mengikuti sang pelayan memasuki rumah. Ia akhirnya hanya dipersilakan di ruang tamu. Ia sendiri tidak tahu, apa yang harus ia lakukan. Ia tidak mengerti, alasan Taehyung memintanya datang. Apakah ia akan bekerja hari ini juga? Atau.. kenapa?
Sudah beberapa hari sejak ia tidak bertemu Taehyung. Pria itu entah mengapa tidak mendatangi apartemen yang ia tempati. Lalu, mengapa mengundangnya ke sini? Tidak mungkin pria itu akan mengajaknya bercinta di sini, bukan? Dia memiliki anak! Ia tidak mungkin membiarkan anaknya melihat perempuan lain, atau anaknya akan bertanya-tanya siapa dirinya.
Gadis itu pun menghela napas, lelah menerka-nerka. Ia pun memutuskan mengambil ponselnya, dan memainkan media sosial miliknya. Namun, tidak lama, suara langkah kaki dari atas terdengar nyaring, disertai rengekan gadis kecil. Jennie dengan kasar bisa menebak, itu adalah suara langkah Taehyung bersama anaknya. Ia jelas menghafal suara CEOnya itu.
"Claire harus tahu bagaimana cara menghormati orang, hum? Tidak boleh menangis saat bertemu tamunya Papa. Mengerti?"
"Tapi, aku mau di kamar saja!"
Tangis segera terdengar, setelah suara gadis kecil menjerit marah. Dari bawah, Jennie pun berdiri dari duduknya, saat sosok yang ia terka-terka telah muncul dari tangga terbawah.
Taehyung, tengah menggendong putrinya yang menangis dan meraung marah, menuju ke arahnya. Pria itu hanya mengenakan pakaian rumahan yang santai, celana pendek serta kaos hitam polos yang menempel di kulitnya. Meski terlihat santai, aura berkuasa nan menawan masih terpancar.
"Sudah lama menunggu?" Taehyung menaikkan satu alisnya, tidak memberi senyuman sedikitpun pada gadis yang ia tanya.
Jennie menggeleng, tersenyum. "Aku baru datang lima menit."
Taehyung pun mengangguk, pria itu menepuk pelan punggung putri di gendongannya beberapa kali, seolah memintanya berhenti menangis.
"Sayangku, berhenti menangis."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐏𝐚𝐫𝐭𝐧𝐞𝐫
Fanfiction"Mr. Kim, 50 juta won, dan anda bisa memiliki tubuhku.." Jennie menyentuh telinga Taehyung ragu-ragu. Berada di bawah pesona gadis indah nan seksi itu, Taehyung tidak bisa menolak. Menelan susah ludahnya, ia pun mengangguk. "Aku akan mengirimkannya...