don't forget to FOLLOW buat yang belum!
VOTE sebelum baca!***
"Mama Jen!"
Sesuai dugaan Taehyung, saat mereka tiba, nama yang paling utama disebut oleh Claire adalah Jennie. Benar saja, gadis kecil itu segera berlari, melebarkan lengannya dan memeluk perempuan yang datang bersamanya ini.
Jennie berjongkok, menyamakan posisi tubuhnya dengan Claire, saat ia menerima pelukan singkat gadis kecil itu.
"Mama Jen.." Claire melepas pelukan, lantas meletakkan dua tangan mungilnya di pipi Jennie, dan mengusapnya pelan, "apa Mama Jen masih bersedih?"
Mendapat pertanyaan itu, hati Jennie mengahangat. Claire memiliki hati yang lembut dan perhatian, membuatnya sangat tersentuh. Ia pun tersenyum haru, sebelum menjawab. "Tadi, selama perjalanan, Mama Jen sedih sedikit.. tapi, setelah melihat Claire, sedihnya hilang."
Gigi-gigi mungil gadis itu terlihat saat ia tersenyum lebar, begitu puas mendengar jawaban Jennie. Ia pun mencium hidung Jennie—mengikuti kebiasaan sang Papa saat menenangkannya, lantas berkata. "Jangan sedih lagi, Claire akan mengajak Mama Jen bermain terus, sampai Mama Jen lupa sama sedihnya!"
"Mainnya, nanti di rumah, ya? Sekarang, Mama Jen capek.." Taehyung bergabung dalam percakapan, menjelaskan dengan lembut.
Kali ini, Claire mengangguk patuh. Ia mengerti situasi, jadi, ia segera menggenggam tangan Jennie, dan mengajaknya masuk. "Mama Jen belum pernah bertemu Nenek dan Kakek, kan? Ayo!"
Saat menerima ajakan ini, Jennie menoleh ke arah Taehyung. Kegugupan terlihat jelas dari wajahnya, maklum saja, ini pertama kali baginya, bergabung di keluarga Taehyung. Namun, Taehyung hanya tersenyum lembut, mengangguk pelan, seolah meyakinkannya.
"Ayo.. jangan gugup.."
**
"Ini Mama Jen! Yang tadi aku bilang, Nenek, Kakek!"
Taehyung tertawa, melihat bagaimana putrinya memperkenalkan Jennie dengan antusias. Sementara itu, Jennie tersenyum gugup, saat ia menunduk sopan, pada kedua orang tua Taehyung.
Appa Taehyung tersenyum lebar. "Ini, Mama Jen? Oh, ternyata benar kata Claire, kalau Mama Jen sangat cantik.."
Claire menutup mulutnya karena malu, lantas memelototi sang Kakek yang dengan mudah membocorkan percakapan mereka. Sementara itu, seisi rumah yang lain tertawa lepas, melihat tingkah si kecil yang lucu.
"Jennie.. namamu Jennie?" Eomma Kim tersenyum, lantas menyentuh lengan Jennie, mengajaknya berpelukan singkat.
"I—iya, Nyonya.."
"Kenapa memanggilku Nyonya?" Eomma Kim mengerutkan keningnya, "panggil aku Eomma, hum? Taehyung bilang, kamu kekasihnya.."
Jennie menoleh sekilas ke arah Taehyung, sedikit malu. Sang pria hanya mengendikkan bahu, seolah yang dikatakannya bukanlah sebuah kesalahan. Faktanya, tidak ada persetujuan dari masing-masing mereka, bahwa status mereka telah berubah dari partner tidur menjadi kekasih. Namun, kemesraan mereka sudah di tingkat suami-istri, jadi.. bukankah sah-sah saja menyebutnya sebagai kekasih?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐏𝐚𝐫𝐭𝐧𝐞𝐫
Fanfic"Mr. Kim, 50 juta won, dan anda bisa memiliki tubuhku.." Jennie menyentuh telinga Taehyung ragu-ragu. Berada di bawah pesona gadis indah nan seksi itu, Taehyung tidak bisa menolak. Menelan susah ludahnya, ia pun mengangguk. "Aku akan mengirimkannya...