Setelah kejadian kemarin Ara dan mas Teddy tidak pernah dekat lagi bahkan tegur sapa saja tidak, walau mereka sering ketemu tapi seperti orang asing lagi
Hari ini bapak tidak ada kegiatan di luar melainkan ada beberapa tamu yang datang di Kartanegara dan itu juga hanya mas Teddy yang menjaga pak Prabowo. Jadi anggota yang lain berada dibelakang halaman Kartanegara.
“ Ra,kamu ada masalah ya sama pak tedy ” ucap mas Rizky “ hmm... Gada kok mas ” ucap ara yang sambil menundukkan kepalanya “ra kalau ada masalah itu cerita jangan dipendam biar kita juga bisa tau dan ngasi Solusi ke lu, walau kami tau Ara tu psikolog bisa nyelesain masalahnya sendiri tapi tetap aja kami ini udah nganggep kamu kaya adik sendiri jadi kalau ada masalah cerita ke abang-abangnya ” ucap mas Rizky
( arapun menceritakan kronologi awalnya kenapa mereka bisa jauhan dari yang di sate taichan kemarin, walau sebenernya mas rajif sudah memberitahu kepada Ara bahwa mas Teddy sudah tidak punya perasaan lagi kepada perempuan itu,q tapi tetap saja dengan perlakuan mas Teddy kepada Ara bikin Ara bingung sama perasaanya)
“ kamu suka sama mas Teddy Ra ” ucap mas deril “ tidak pasti si mas, karena takut cinta bertepuk sebelah tangan mas” ucap ara “ mas bisa liat sendirikan sikap mas Teddy ke aku gimana sekarang, itu yang bikin aku bingung mas ” ucap ara “ raa.. mas Teddy itu udah lama banget ga ngejalani hubungan ditambah ketika rumah tangga mas Teddy rusak kemarin mas Teddy susah banget buat bangun hubungan lagi, jadi wajar kalau mas Teddy susah mengekspresikan rasa cintanya ” ucap mas rajif
(apa yang dibilang mas rajif ada benarnya ) ucap ara dalam hati
Waktu sudah jam makan siang Ara dan rombongan pak Prabowo pun makan siang
Ara sesekali melihat mas Teddy yang sedang duduk disofa sambil menatapi handphonenya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Mass... Kamu jahat banget ya udah bikin aku masuk ke dalam perasaan kamu,terus kamu bikin aku bingung sama perasaan kamu ke aku dengan sikap kamu yang dingin seperti ini) ucap ara dalam hatinya sambil melihat mas Teddy
Arapun pergi pamit pulang kepada semuanya karena hari sudah larut malam
