setelah bermalaman di hotel,arapun di bawa oleh teddy ke rumahnya yang sekarang rumah itu adalah milik mereka berdua. dan rumah itulah yang menjadi saksi hidup mereka berdua
" sayang kamu buka pintu aja ya, biar mas yang ngangkat koper dan barang kamu" ucap mas teddy yang membukakan pintu ara
" hmm... tapi aku mau ngangkat barang aku juga mas" dengan memanyunkan bibirnya dan memejamkan matanya
teddypun mendekatkan pipinya ke hadapan bibir manyunnya ara hingga terkesan ara yang menciumi teddy
"iihh... mass... sempet-sempetnya nyari kesempatan" sambil memukul pelan lengannya mas teddy
"abisnya kamu gemesin banget kalau lagi manja gini" ucap teddy yang mencubit hidungnya ara
"denger mas ya sayang, kalau dulu mungkin kamu bisa angkat barang yang berat-berat karena gada mas. kalau sekarangkan mas udah jadi suami kamu jadi biarin barang-barang yang berat ini mas yang angkat ya istriku" ucap mas teddy yang menggenggam tangannya ara lalu menatap dalam bola mata ara
pipi arapun memerah seketika ketika mendengar kata-kata "istri" dari mulut teddypun karena merasa belum terbiasa, arapun langsung memasuki area teras teddy untuk membuka pintu rumahnya
"lah,main pergi ajaa dasar wanita" teddypun menggeleng-ngelengkan kepalanya melihat tingkah laku istrinya
"sayangg ini kamar kamu yang mana" ucap ara yang sedikit berteriak dari lantai 2
"di situ sayang" ucap teddy sambil menunjukkan ke arah pintu sebelah kanan
"makasih sayang" ucap ara yang membuka pintu kamar mereka dan masuk ke dalam
"sayang ini baju kamu di lemari sebelah kiri ya sayang, udah mas kosongin untuk istri mas" ucap teddy yang meletakkan koper ara di depan lemarinya
"makasih ya suamiku" ucap ara yang menciumi pipinya teddy lalu mengeluarkan isi pakaiannya dari dalam koper
"mau mas bantu ga?" ucap teddy yang duduk di pinggir kasur sambil melihat istrinya yang sedang memasukin pakaiaannya ke dalam lemari
"gausah mas, mending mas istirahat aja dulu" ucap ara yang sedang memasuki pakaiaannya ke dalam lemari
"baiklah istriku" yaa.. dikarenakan ara menyuruh teddy istirahat,iapun tertidur dalam keadaan melihat handphonenya
selesainya ara memindahkan pakaian dan barang-barangnya ke kamar, iapun pergi ke area dapur untuk memasak makan malam
"sayangg..., kok ga banguni mas sih" ucap mas teddy yang memeluk ara dari belakang dan meletakkan kepalanya diatas pundak kirinya ara
"sengajaa.. biar aku bisa fokus masaknya" ucap ara yang memindahkan makanannya ke piring untuk dihidangkan
"hmm... yaudah de, mas kebelakang dulu ya" ucap teddy yang melepaskan pelukanya lalu berjalan ke arah halaman belakang.
ketika semua makanan sudah di hidangkan arapun berjalan menuju area halaman belakang untuk memanggil suaminya dna makan malam bersama
"sayangg.., makan yuk, makanannya udah siap semua" ucap ara yang memeluk teddy dari belakang
"eh... iya sayang,yaudah yuk kita makan sama-sama" ucap teddy yang membalikkan badannya menjadi berhadapan dengan ara
"yukk.. perut aku udah bunyi-bunyi ni" dengan nada yang manja sambil mengelus perutnya dan dengan wajah yang cemberut
"hahaaha.. gemes banget si istri mas, yaudah yuk" ucap teddy yang mengusap kepala ara dan menggenggam tangan ara berjalan ke arah meja makan
"sayangg... ini enak banget masakan kamu" ucap mas teddy yang sambil mengunyah makanannya
"makasih sayang, aku sengaja masakin ini special buat suami aku" ucap ara yang tersenyum melihat arah teddy yang lahap memakan masakannya
"makasih ya sayang, udah masakin makanan yang enak ini" ucap mas teddy
" oia... sayang, mas udah beli tiket buat kita pergi ke bali" ucap mas teddy yang menatap ara
"kok dadakan banget si mas, aku belum prepare juga" ucap ara yang memegang tangannya teddy
"dadakan dari mana sih sayang, kitakan mau honeymoon sayang. dan mas yakin kamu ga akan perlu baju yang banyak" ucap teddy yang mengedipkan matanya
"hah???.. maksud kamu apa sih mas?" ucap ara yang kebingungan dengan perkataan ara
"nanti juga kamu akan tau kok sayangg" ucap mas teddy dengan senyumannya yang ada makna tersembunyi
"udah..nanti mas bantuin kok sayang" ucap mas teddy yang melanjutkan makannya
selesai makan merekapun masuk ke dalam kamar untuk istirahat
"sayang.. makasih ya, udah milih aku dalam hidup kamu" ucap mas teddy yang mengelus helaian rambut ara
"sama-sama berterimakasih sayang..., mungkin hari ini aku memilih kamu sebagai suami aku tapi kita gada yang tau kedepannya, seberapa ujian yang kita dapatkan setelah memulai rumah tangga ini" ucap ara yang tidur diatas lengannya mas teddy sambil menatap wajahnya
"apapun itu rintangannya harus kita hadapi sama-sama ya sayang, dan izinin mas... untuk terus ngebimbing kamu juga menjaga kamu, sampai allah mengizinkan kita untuk bersama-sama terus hingga maut memisahkan ya" ucap teddy yang menggenggam tangannya ara sambil mencium keningnya
"pasti sayang.., aku juga bakalan terus belajar menjadi istri yang baik buat mas. i love u mas.." ucap ara yang memeluk teddy dengan erat
"i love u more istriku" ucap teddy yang membalas pelukan hangat dari istrinya.
_____________________________________________________________________________________________________________________________________
haii... guys i'm back, sorry kalau lama update soalnya aku lagi hectic-hecticnya dengan perkuliahan huhuhuh... :(
but doakan semoga bisa terus update yaaa...btw keep enjoy buat chapter ini ya dan soon bakalan ada chapter yang memanas dan romantiss nii..
jangan lupa vote n comment ya guys ♥️

KAMU SEDANG MEMBACA
Psikolog & Ajudan
Fanfictionhi gais sebelumnya ini cerita hanya kisah fiktif aja buat seru²an saja aku harap kalian bisa menikmati setiap cerita yang aku tulis