Aku hanya ingin melindungimu...

1.4K 62 3
                                    

HAIII KANGEN GA? AKU BIKIN CERITA RIONCAINE LAGI MOGA SUKA YA EHEK
______________________________________

"Rion.. Rion bangun" ucap seorang anak berumur 9 tahun dan bersurai merah sedang membangunkan temannya yang sedang tidur "eung Caine... " ucap anak bersurai ungu saat dirinya membuka mata ia melihat temannya yg duduk di sebelahnya "apa kau ingin tertidur terus? bangunlah ibu menunggu kita dirumah" ucap anak yang bernama Caine "ahh iya maaf aku ketiduran" ucap Rion sambil berdiri "ayo kita pulang" ucap Caine sambil menarik grobak berisi kayu bakar "ayo.." ucap Rion yang mengikuti Caine dari belakang.

saat di perjalanan pulang Rion melihat para polisi khusus yg kembali dari misi mereka namun mereka datang dengan banyak luka di bagian tubuh mereka "wah.. mereka sangat hebat" ucap Rion saat menatap para polisi tersebut "jika aku sudah dewasa nanti, aku ingin menjadi polisi khusus" ucap Rion, Caine yang mendengar itu pun langsung menarik Rion untuk pergi dari tempat itu "oii Caine apa yang kau lakukan lepaskan aku" ucap Rion, Caine pun mendorong Rion sampai dirinya terbentur di tembok rumah orang yang membuat kayu bakar yang ia bawa berserakan dimana-mana "berhentilah berpikir untuk menjadi polisi khusus" ucap Caine menatap Rion dengan tatapan kosong Rion yang mendengar itu hanya diam saja dan bangkit lalu mengambil kayu bakar yang berserakan "bantu aku mengambil nya" ucap Rion "kau bisa sendiri" ucap Caine walaupun Caine berbicara seperti itu ia tetap membantu Rion mengambil kayu bakar yang berserakan.

"kami pulang" ucap 2 anak laki-laki yg memasuki rumah sambil membawa kayu bakar yang mereka ambil lalu Rion menaruh semua kayu bakar itu kedalam kotak "tumben kau rajin" ucap sang ibu Rion yang mendengar itu hanya diam saja, ibu yang melihat itu pun langsung mendekat ke arah Rion lalu "aww sakit ibu" ucap Rion sambil memegangi telinganya yang sakit ibunya hanya tertawa "telinga mu merah artinya kamu sedang berbohong.. kau pasti dimarahin Caine kan" ucap sang ibu sambil mendekati Caine yang sedang memasak "tidak" ucap Rion sambil duduk di sofa "Rion panggilkan ayah mu untuk makan" ucap yang ibu sambil menata makanan di meja "baiklah" ucap Rion sambil menuju ke ruang kerja ayahnya.

beberapa menit kemudian Rion dan Ayahnya akhirnya tiba di meja makan dan mereka semua makan dengan tenang "Rion bilang ia ingin bergabung menjadi kepolisian khusus untuk menangani mafia" ucap Caine dan beranjak dari duduknya untuk mencuci piring "oi Caine aku sudah bilang jangan beritahu ibu dan ayah!" ucap Rion sambil meletakkan sendoknya dengan kasar, ibu yang mendengar itu pun langsung menghampiri Rion "Rion apa yang kau pikiran hah?! kau tidak tau sudah banyak orang yang mati karena berurusan dengan mafia!!" bentak ibu sambil memegang pundak Rion "aku tau makanya itu aku ingin para mafia itu lenyap dari dunia ini" ucap rion sambil menggenggam tangan ibunya.

"Rion...ayah tidak melarang mu untuk melakukan hal apapun tp coba pikiran lagi pilihan mu itu" ucap ayah sambil beranjak dari duduknya "aku pergi dulu aku memiliki urusan di luar kota" ucap ayah sambil memeluk ibu, Rion dan Caine "sayang bujuk anakmu dulu.." ucap Ibu "biarkan dia dengan pilihannya saja" ucap ayah dan langsung pergi meninggalkan rumah mereka "Rion pokoknya kamu tidak boleh masuk polisi apalagi organisasi khusus untuk menangani mafia" ucap Ibu "ibu aku baik² saja jangan menggangap ku sebagai anak kecil" bentak Rion dan langsung pergi meninggalkan ibu nya dan Caine "Caine kamu harus membujuk Rion" ucap Ibu sambil menatap penuh harapan pada Caine, Caine mengangguk dan pergi menyusul Rion.

BUGH
"hah lihatlah dirimu sangat tidak berguna" ucap pria yg sedang memukuli seorang anak berambut hitam "sudah lepaskan diaa..." ucap anak berambut biru yang menangis saat melihat temannya sedang dipukulin "hey bocah kenapa kau tidak membalas huh?" ucap pria yang memukuli anak itu "jika aku memukulmu maka aku akan sama seperti mu" ucap anak bersurai hitam itu "HEYY HENTIKAN" teriak Rion dan berlari menuju orang yang mem bully temannya "heh itu Rion bocah itu" ucap pria itu namun ia melihat keberadaan Caine di belakang Rion yang sedang menatap mereka dengan tatapan tajam "e-eh ada Caine juga, kita harus pergi.." ucap pria satunya lagi dan mereka ber3 yang membully pun pergi meninggalkan anak bersurai hitam dan biru "gin.. kau baik² saja?" ucap anak bersurai biru dan membantu temannya berdiri "aku baik² saja sou tenang aja" ucap gin sambil tersenyum "hahh mereka kabur karena melihat ku" ucap Rion "mereka kabur karena melihat Caine" souta membantu gin untuk bersandar ditembok.

"kalian baik² saja?" ucap Rion dan Caine "iya kami baik² saja" ucap Souta sambil tersenyum, mereka ber4 pergi ke pinggir sungai di pedesaan itu sembari Souta mengobati luka Gin "apa sakit?" ucap Souta sambil mengobati gin "tidak.." ucap gin "kalian tau.. . ibuku mengetahui jika aku ingin masuk kepolisian khusus untuk menangani mafia.." ucap Rion sambil menatap Caine "lalu? ibu mu mengizinkannya?" ucap Souta sambil membereskan peralatan bekas mengobati Gin "tentu saja tidak, aku di omelin oleh ibuku" ucap Rion sembari menutup matanya "ibumu hanya khawatir sama dirimu jd dia tidak mengizinkanmu untuk masuk kepolisian apalagi organisasi khusus menangani mafia" ucap Caine sambil menatap ke arah sungai "kenapa? padahal aku ingin membuat para mafia itu jera" ucap Rion sambil melempar batu ke arah sungai "tidak.." ucap Caine.

hari semakin sore dan mereka pun kembali ke rumah masing-masing. Saat Rion dan Caine sudah sampai ke rumah mereka alangkah terkejutnya mereka melihat banyak darah yg berserakan dan puing-puing rumah yang bertebaran dimana-mana "d-darah siapa ini?" ucap Rion dengan tubuh yang bergetar "apa mungkin....hah!" Caine langsung berlari memasuki rumah dan alangkah terkejutnya dia saat melihat orang yang telah membunuh keluarga nya dulu dan sekarang orang tersebut juga  berada di rumah Rion, Caine melihat sang ibu dengan banyak sekali luka dan dengan tubuhnya yang sudah mengeluarkan banyak darah "siapa kalian?!" ucap Caine meski ia takut namun ia tidak boleh menangis di saat seperti ini "c-caine bawa rion pergi dari sini..." ucap sang ibu yang sudah terkapar dengan banyak darah.

"kita tidak akan pergi tanpa ibu tenang saja ibu" ucap Caine "k-kalian harus pergi uhuk" ucap Ibu dengan darah yang terus keluar dari area mulut dan hidung "TIDAKK IBU!!" teriak Rion dan mendekati ibunya yang sedang sekarat Caine pun langsung mengambil panci dan penggorengan untuk berjaga² jika orang² itu mendekat ia bisa memukul orang tersebut "Rion.. bawa Caine pergi dari sini..." ucap Ibu perlahan butiran bening keluar dari ujung pelupuk matanya "kita tidak akan meninggalkan ibu sendirian" ucap rion membantu ibunya untuk berdiri "itu tidak akan berguna Rion kaki ibu sudah hancur tertimpa puing-puing sebaiknya kamu pergi bersama Caine" ucap sang ibu "AKU AKAN MENGGENDONG MU!!" ucap Rion sambil menghempaskan beberapa puing-puing yang menimpa kaki sang ibu "RION DENGARKAN IBU SEKALI INI SAJA!! JIKA KAU DAN CAINE TIDAK PERGI MAKA KITA AKAN MATI BERSAMA DISINI!!!" ucap ibu sembari memeluk Rion, Caine yg melihat kejadian itu pun tanpa ia ketahui air matanya menetes begitu saja dan itu membuatnya lengah tanpa ia sadari salah satu dari mereka mendekat ke arah Caine dan BUGH! Caine terhempas ke dinding karena di lempar oleh pria itu.

"CAINE!!" teriak Rion saat melihat tubuh Caine yang melemah dengan darah yang keluar dari hidungnya "RION CEPAT PERGI DARI SINII BAWA CAINE PERGI RION!!!" teriak ibu dan mendorong Rion untuk membantu Caine "t-tapi..." Rion sangat bingung siapa dulu yang akan ia tolong apakah ibunya atau Caine "RION!! KAU HARUSS BISA TUMBUH TANPA IBU DAN AYAH KAU HARUS MELINDUNGI CAINE RION!!" teriak ibu "R-Rion... uhuk" ucap Caine dengan darah yang keluar dari mulutnya "AKU AKAN MENOLONG CAINE JIKA AKU SUDAH MENOLONG MU IBU" teriak Rion dan kembali melemparkan beberapa puing-puing "TIDAK RION TIDAKK!!" teriak ibu, Caine dengan tubuh yang lemah berusaha berdiri dan ia melihat salah satu dari orang tersebut ingin menembak Rion, Caine pun langsung mengambil penggorengan dan PANGGG Caine memukul bagian kepala orang tersebut dan langsung membawa Rion pergi dari situ.

"CAINE APA YANG KAU LAKUKAN AKU HAMPIR BERHASIL MENOLONG IBU" teriak Rion namun semua itu tidak di dengarkan oleh Caine "KALIAN HARUS TETAP HIDUP RION, CAINE!!" teriak sang ibu karena ia tau bahwa hidup nya sudah tidak lama lagi "j-jangan pergi...." tangis sang ibu karena ia sebenarnya juga tidak rela membuat Rion dan Caine hidup sendiri lalu DORR.

Rion yg mendengar suara tembakan pun langsung menoleh ke asal suara dan alangkah terkejutnya ia saat melihat sang ibu sudah di seret oleh orang-orang tadi dengar bekas tembakan di area dada "IBUUU!!!" teriak Rion ia langsung menangis dengan sangat kencang lalu ia menoleh ke arah Caine yang sedang menariknya lalu "akhh" rintihan Caine saat tubuhnya di dorong oleh Rion "APA YANG KAU LAKUKAN HAH?! KITA HAMPIR BERHASIL MENOLONG IBU!!!" teriak Rion sambil memukul tangan Caine "RION KITA TIDAK BISA MENOLONG IBU WALAUPUN KITA BISA MENGELUARKAN IBU DARI PUING-PUING ORANG² TADI TETAP SAJA MASIH BISA MENEMBAK IBU RION!! DAN KAU BILANG INGIN MENGGENDONG IBU? RION OTAK MU DIMANA? KITA TIDAK MUNGKIN BISA MELAKUKAN ITU KITA HANYA AKAN MENYUMBANGKAN NYAWA SAJA RION...AKU MELAKUKAN INI KARENA AKU HANYA INGIN MELINDUNGI MU RION!!!" teriak Caine sambil menampar Rion sementara yang di tampar hanya diam saja dan menangis "aku tau kau ingin menolong ibu tp kita tidak bisa melakukan nya karena kita tidak sekuat itu...." ucap Caine "ayo kita pergi dari sini.." ucap Caine sambil menarik tangan Rion sementara Rion hanya menagis "hah... lagi-lagi seperti ini..." ucap Caine dengan lirih..





TBC~~~

______________________________________

DUARRR EHEKKK INI MASIH PERMULAAN YAAA NANTI AKU LANJUT LAGI BABAY

𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang