menyelamatkan Caine

370 35 0
                                    

oke deh aku udh dapet untuk bab ini moga sukak ya

-_____________________________________-

Souta menatap kearah gin dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya "tolong jangan pedulikan aku! selamat kan Caine! dia yang lebih butuh bantuan daripada diriku!!" souta menatap Rion yang sudah diselimuti aura gelap seperti rion akan segera menggunakan kekuatan nya yang souta khawatirkan adalah Rion akan menyakiti Caine "aku akan menolong Caine setelah aku menolong mu" gin berubah menjadi human fox hybrid ia menatap sekitar "tch! ternyata bukan hanya mereka disini banyak sekali orang disini aku harus berhati-hati" batin gin ia melihat banyak pria bertubuh kekar sedang bersiap untuk menghajar mereka gin mulai melemparkan cakram mininya dan bertarung dengan pria bertubuh kekar dihitung-hitung terdapat 100 orang yang menjadi lawan mereka.

Souta menatap kearah gin ia mengingat masa lalu nya yang membuat dirinya merasa bersalah serta trauma yang mendalam "ayah.. ibu.." air mata terus membanjiri pipinya saat siluet masa lalu nya yang mulai berputar dipikirkan nya.

FLASHBACK SOUTA!

di sebuah desa dekat dengan pegunungan yang sejuk terdapat sebuah keluarga yang harmonis tempat dimana kebahagiaan tersalurkan tempat dimana senyum tidak pernah pudar dari ketiga manusia yang menghuni salah satu rumah di desa itu.

"souta.." suara halus nan lembut dari seorang wanita berambut coklat menghampiri anaknya yang sedang duduk dibawah pohon "ibu.. sedang apa?" pria manis berusia 5 tahun menatap kearah sang ibu "apa yang kau lakukan disini sayang, kau sedang menunggu ayah kembali?" ucap sang ibu ia mengusap rambut biru sang anak "iyaa aku menunggu ayah.. karena ayahh sudah berjanji kepada kita akan pulang hari ini" souta memberikan senyum tipis kepada sang ibu "Tuhan.. dia sangat menggemaskan terlebih hatinya yang sangat lembut dan baik, tolong jangan ambil dia dari diriku ya tuhan" batin sang ibu ia menatap kearah anaknya dengan air mata yang mulai turun dari pelupuk matanya "ibu kenapa menangis? jangan menangis ibu" souta menatap sang ibu dan dengan tangan mungilnya ia mengusap air mata sang ibu yang turun.

"ibu tidak menangis sayang, ibu hanya kelilipan saja" sang ibu tersenyum kepada anaknya kesayangannya ia memeluk sang anak dengan lembut dan mengusap punggung sang anak "ibu? ada apa?" souta menatap kearah ibunya yang sedikit bertingkah aneh "souta.. berjanjilah kepada ibu, jika suatu saat ibu dan ayah meninggalkan souta.. kau harus bisa hidup tanpa membebankan orang lain oke, kau harus bisa hidup dengan mandiri jangan pernah bergantung kepada orang lain ya souta" sang ibu mengelus rambut biru souta "iya ibuu" souta tersenyum kearah sang ibu dan sang ibu memberikan kecupan di pipi souta.

saat ini souta tengah duduk menikmati makan malamnya bersama sang ibu "ibu.. kapan ayah akan kembali?" souta menatap sang ibu "mungkin sebentar lagi ayah akan kembali sayang" ucap sang ibu lalu bangun dari duduknya "aku sangat merindukan ayah sudah seminggu aku tidak bertemu dengan ayah" ucap souta ia menggunakan tangan nya sebagai bantal untuk menopang kepalanya "anak ibu ternyata sangat merindukan ayah nya ya" ucap ibu ia tertawa pelan saat melihat sikap anaknya yang terlihat menggemaskan.

Tok tok tok terdengar suara ketukan pintu yang membuat souta menatap kearah pintu "ibuu apakah itu ayah?" tanya souta dengan mata yang berbinar-binar "mungkin saja coba kau buka kan pintunya" ucap ibu, souta pun langsung berlari dan membuka pintunya "halo pria kecil ayah kembali" ucap pria yang mengetik pintunya "ayahh!!" souta langsung memeluk sang ayah dengan erat "aku sangat merindukanmu" souta memeluk sang ayah seakan tidak memperbolehkan sang ayah pergi dari dirinya "souta lepaskan pelukan nya ayah mu harus membersihkan diri dulu" ucap sang ibu ia menatap kearah souta yang berada di gendongan sang ayah.

"shina bagaimana kabar mu? aku sangat merindukanmu sayang" ucap ayah dan langsung memeluk serta mencium bibir sang istri tercintanya "hei kau ini.. bagaimana jika souta melihat nya" ibu memukul tangan ayah dan melepaskan pelukan nya sementara sang ayah hanya tertawa saat mendengar nada marah sang istri "gpp lagipula nanti saat besar dia juga akan melakukan nya" ucap ayah ia tertawa saat melihat sang istri menatap nya dengan tatapan tajam seakan ingin mencabik-cabik tubuhnya.

𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang