Perasaan buruk

269 26 0
                                    

Haii maaf baru up hehehe semoga suka ya sama ceritanya, selamat baca..

-_____________________________________-

Pagi hari yang indah ini semua anggota sedang berada di markas mereka menatap layar besar yang berisikan peta kota tokyo "ini serius kita harus menjadi penjaga di pernikahan kepala kepolisian?" echi menatap kearah makoto dan dibalas anggukan "ada beberapa titik yang harus kita jaga di sini, karena pernikahannya di hotel bintang 5 jadi mungkin sedikit kesusahan untuk kita menjaga nya dikarenakan banyak nya yang datang ke pernikahannya nanti, makanya dengan itu kepala Kepolisian menyuruh kita untuk menyamar" ucap Makoto dan dibalas anggukan oleh semua anggota.

"aku mendapatkan kabar jika aenon, makomi dan mirae sudah berada di bandara" ucap Mia "baiklah kita akan pembagian tugasnya saat mereka sudah kembali ke markas, untuk sekarang kalian bisa kembali ke rumah kalian" ucap Makoto mereka semua berhamburan pergi dari markas.

Saat ini Caine, Rion, Gin, Souta, Echi dan Key sedang berada di ruang tamu, mereka sedang menonton TV sembari memakan cemilan "Caine ada yg ingin ku tanyakan" echi menatap kearah Caine yang sedang membaca buku "tanya kan saja" ucap Caine tanpa mengalihkan pada pandangannya pada buku tersebut "sebenarnya aku tidak ingin memberitahu ini karena takut kau merasa risih namun hati kecil ku selalu menyuruhku untuk mengatakan ini, apa kau punya hubungan sama makomi?" echi menatap Caine sembari mengunyah chiki Rion, Gin, Souta dan Key langsung menatap kearah Caine karena pertanyaan dari Echi "aku tidak memiliki hubungan apapun kecuali teman 1 tim" Caine menutup bukunya dan menatap kearah echi "memangnya ada apa?" Caine menatap kearah echi yg sedang memakan chiki.

"aku selalu melihat makomi memfoto mu dari jauh, aku pikir kau ada hubungan dengan dirinya jadi aku pikir itu normal namun semakin lama makomi selalu memfoto mu disetiap" mendengar penuturan echi membuat Rion mengeraskan rahangnya "Rion ada apa?" souta yang melihat Rion sedang emosi pun mencoba mendekatinya "aku baik-baik saja" Rion kembali melemaskan rahangnya dan menuju dapur untuk minum "aku tidak memiliki hubungan apapun dengan makomi jadi jangan mengatakan apapun tentang diriku dengan dirinya" Caine bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar.

Caine memasuki kamarnya dan duduk dipinggiran kasur "sialan.. dia mem-paparazi ku seenaknya saja" Caine merebahkan tubuhnya dikasur dan menatap langit-langit kamarnya "tapi aku penasaran kenapa makomi dan mirae sangat mirip dengan ku dan Rion" Caine menutup matanya dan perlahan ia tertidur karena lelah memikirkan tentang makomi dan mirae.

Mimpi

"semuanya terimakasih.. maafkan aku tidak pernah memberitahu kalian, dan gin terimakasih sudah mau menjadi teman ku, aku akan tetap mencintaimu gin meskipun aku sudah tidak berada di dunia ini" ucap wanita berambut putih dan menggunakan kacamata ia menatap kearah anggota tnf yang sebaliknya menatap kearah dirinya "maafkan aku.." wanita itu tersenyum dan DUARR api perlahan berkobar besar dan melahap bangunan serta wanita itu, semua anggota tnf menatap kearah bangunan serta tempat wanita berambut putih itu "ae...on" sebuah nama yang tidak terdengar jelas pun terdengar menggelegar para anggota tnf menangis saat melihat salah satu anggota nya terbakar habis oleh api, "terimakasih sudah mau menjadi temanku, tapi maaf aku tidak bisa membalas cintamu" disini lah para anggota tnf berada di sebuah makam mereka sedang berada di kuburan salah satu anggota mereka yang tewas karena menjalani misi "dia sungguh meninggalkan kita?" wanita berambut ungu menatap kearah makan yang masih baru

End mimpi

Caine menggerakkan badan nya ke kanan dan ke kiri dengan keringat yang sudah membanjiri kening nya "Caine.. Caine bangun" seseorang berusaha membangunkan Caine yang sedang tertidur dengan gelisah "akhh.. ahh souta a-apa yang terjadi" Caine memegangi kepalanya yang terasa pusing "kau hanya tertidur namun kau sangat gelisah apakah baik-baik saja?" tanya souta "aku hanya mimpi buruk saja" Caine menatap kearah souta "baiklah bersihkan dirimu setelah itu ke markas kita akan membicarakan tentang misi kita" souta berjalan meninggalkan kamar itu sementara Caine masih merenungkan mimpinya "mimpi apa itu? kebakaran? wanita? terbakar? tewas? apa maksudnya" Caine memegangi kepalanya semakin ia mengingat mimpinya semakin terasa sakit di area kepala nya.

Setelah membersihkan diri Caine melilitkan syal merah nya dan keluar dari kamar menuju kearah markas ia melihat semua anggota yang sedang berdiskusi di meja besar "maaf aku terlambat" Caine langsung duduk disebelah Rion "gpp ini hanya membahas tentang makomi, mirae dan aenon" ucap makoto, Caine menatap kearah aenon dan ia mengingat mimpinya "apakah wanita itu aenon? apakah aenon akan tewas? akhh kepala ku sakit" batin Caine sembari memegangi kepalanya.

"baiklah karena semua sudah berkumpul sekarang kita akan membahas tentang posisi kita saat menjaga pesta pernikahan kepala Kepolisian" makoto bangkit dari duduk nya ia berjalan kearah layar besar dan menyalakan layar tersebut, semua anggota menatap kearah layar tersebut yang menampilkan struktur hotel serta wilayah sekitarnya "oke untuk Rion & Mirae & Riji kalian akan menjaga di bagian dalam kalian akan mengawasi dari pojok dan jangan berbaur dengan yang lain nya, Selia, Key & Aenon kalian akan mengawasi pintu depan dan memeriksa bukti undangan jika ada yg palsu jangan izinkan masuk, Makomi & Jaki kalian akan menjaga di bagian lantai 2 kalian harus mengawasi para tamu dari atas jika ada yg mencurigakan segera tangani, Caine, Echi & Krow kalian akan mengawasi wilayah disekitarnya jika menemukan sesuatu yang mencurigakan langsung tangani, gua, Mia & elya akan menjaga pengantin serta para tamu jika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi" ucap Makoto mereka semua pun mengangguk sebagai tanda persetujuan "oke semua nya kita harus bisa menjaga kepala kepolisian oke? SPONTAN!!" Rion berteriak keras sebagai tanda semangat "UHUYYY" para anggota pun ikut berteriak ketika Rion mengatakan itu.

namun perasaan aneh menyelimuti Caine ia merasa gelisah seakan hati nya menolak dan menyuruh mereka untuk tidak mengikuti misi ini "aku harap semua nya baik-baik saja" batin Caine ia menatap kearah semua anggota yang sedang tertawa bersama lalu pandangannya beralih kearah aenon yg hanya tersenyum "kau baru beberapa bulan bekerja aku harap kau baik-baik saja" batin Caine.

Sore hari yg tenang dimana semua anggota sedang berada di pantai dibelakang rumah mereka "hah menyegarkan sekali" selia duduk di pesisir pantai ia menutup kedua matanya merasakan wajahnya yang diterpa angin sepoi-sepoi namun teriakan seorang wanita membuat nya sedikit pusing "KROWW APA-APAIN SIH LU MAIN SIRAM-SIRAM AJA!! SINI LU!!" echi berlari mengejar Krow yang menyiprat kan air pantai kearah nya yang membuat rambutnya menjadi basah padahal dirinya sudah menguncir rambutnya agar tidak basah "TOLONG GUA DIKEJAR HULK UNGU!!" Krow berlari kesana kemari agar bisa menghindar dari echi "SINII LU!!" echi terus mengejar krow, sementara anggota lain hanya tertawa melihat mereka.

"padahal baru juga santai tiba-tiba mereka berdua mengacaukan nya" selia menghembuskan nafas nya "sudah lah biarkan saja kita tidak setiap harinya seperti ini" key tersenyum dengan mata tertutup "lihat ada sunset" Mia menunjuk kearah matahari yang mulai tenggelam "indahnya" mereka semua menatap kearah sunset yang begitu indah bahkan krow dan echi yang dari tadi berlari langsung menatap kearah sunset "aku harap momen ini akan terus terjadi, semoga kalian semua masih tetap hidup sampai kontrak kerja kita berakhir" batin Caine ia menatap kearah teman-teman nya yang sangat ia sayangi bagi nya mereka semua adalah orang yang berharga layaknya sebuah keluarga besar.

"tidak terasa kita sudah hidup bersama selama bertahun-tahun" ucap jaki yang sedang membuat istana pasir "kau benar kita sudah hidup bersama dari trainee 5 tahun, pelatihan khusus 3 tahun, dan akhirnya kita sudah menjadi kepolisian khusus selama 6 tahun" ucap key ia membantu jaki membuat istana pasir "kita sudah hidup bersama selama 14 tahun lama nya namun semua itu terasa begitu cepat" ucap Caine ia melepaskan lilitan syal merah nya dan melepaskannya "aku harap kita masih bisa hidup sampai kontrak kerja kita habis" ucap selia.

Makoto, Mia dan Elya yg melihat persahabatan mereka pun terharu karena selama mereka bekerja dengan teman seperjuangannya tidak ada yang sampai seperti ini karena dulu para anggota mereka adalah orang² egois yg terlalu mementingkan dirinya daripada orang lain sehingga hanya mereka lah yang tersisa "aku sangat bahagia berada di tim ini" ucap Mia ia menatap kearah kakak nya yg sangat ia sayangi "aku juga.. aku bisa merasakan hangatnya keluarga di dalam tim ini" ucap elya sementara makoto hanya tersenyum menatap kedua adik nya.







TBC~~~







-_____________________________________

Okee nihh nihh aku up nihh ya, nah aku disini cmn ngasih tau kalo elya tuh bkn adik nya makoto tapi dia adalah teman nya makoto dari kecil sampai sekarang jadi makoto udah menganggap elya sebagai adik nya sendiri begitu juga sebaliknya elya juga mengganggap makoto sebagai abangnya.

Nah segitu aja dulu ya PENCET BINTANG NYA WOI!! ⭐⭐⭐

𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang