Misi pertama?

267 30 0
                                    

DORRRR UP LAGI YAA HEHEHEHE, SELAMAT BACA...

______________________________________

Siang ini mereka sedang berkumpul di ruang tamu, mereka sedang bersantai di sana sambil bercerita, bermain game, serta memakan cemilan tiba-tiba ketukan pintu terdengar "biar aku saja yg buka" ucap Caine ia berjalan ke arah pintu lalu mengambil pisau di sakunya untuk berjaga-jaga, saat ia membuka pintunya ia langsung mengarahkan pisaunya "wow santai Caine" ucap pria itu Caine pun langsung menaruh kembali pisaunya kedalam saku "komandan ada apa?" tanya Rion ia bangkit dari duduknya dan berdiri disebelah Caine "ikuti saya" ucap komandan mereka pun langsung mengikuti komandannya sampai di bawah tangga mereka semua terdiam saat tembok itu bergeser dan menjadi lift "aku tidak menyangka jika ada lift disini" ucap echi, mereka pun memasuki lift itu dan lift itu sampai ke ruangan yg mereka tidak ketahui "ini adalah markas kalian" ucap komandan "wahh" ucap anak² itu "disini tempat kalian berlatih, menerima informasi, dan mempersiapkan senjata" ucap komandan "dan ini tugas pertama kalian" ucap komandan memberikan selembar amplop.

Caine mengambil amplop itu dan membacanya "undangan pesta pernikahan?" tanya Caine "ya, itu adalah pesta pernikahan dari anak perempuan pertama dari mafia yg terkenal disini, tugas kalian adalah mengambil sebagian harta mereka dan membunuh mereka" ucap komandan "Souta persiapkan pakaian mu, kau akan mulai terlebih dahulu untuk mengorek informasi dari mereka" ucap komandan "baik pak!" ucap souta "mia, makoto, elya kemari lah" ucap komandan lalu datanglah 2 orang berambut putih dan 1 orang berambut merah tua "ini adalah mia, makoto dan elya mereka yg berhasil mengalahkan banyak mafia namun hanya mereka yg tersisa bagi regu mereka" ucap komandan para anggota baru pun langsung memberi hormat kepada 3 orang tersebut "tidak perlu memberi hormat seperti itu" ucap wanita berambut putih "namaku mia, ini kakak ku makoto dan ini kak elya" ucap mia "hai aku elya bisa panggil el" ucap elya "gua makoto bisa panggil mako" ucap makoto "baiklah kalian para pemula akan menjadi regu mereka" ucap komandan "baik pak!" ucap 10 orang tersebut.

saat ini mereka semua sedang berkumpul di meja besar untuk membahas misi mereka "sebuah pesta pernikahan?" tanya mia "ya sepertinya kita akan menyamar" ucap Caine sambil memakan strawberry "kita akan menyamar agar bisa masuk kedalam pesta tersebut, aku sudah membuat salinan kartu undangan pernikahan itu" ucap elya yg menaruh 13 kartu tersebut "baiklah disini hanya ada 5 wanita?" tanya makoto "ya seperti yg kau lihat" ucap gin "kita butuh 1 wanita lagi agar bisa masuk" ucap mia "apa kita harus menyewa wanita?" tanya Rion "begini saja daripada kita menyewa wanita mending salah satu dari kalian lah yang menjadi wanita" ucap echi sambil memakan strawberry "ide bagus" ucap mia "lalu siapa yg akan menjadi wanita?" tanya selia mereka semua pun terdiam lalu melihat ke arah Caine, Caine yg merasa di liatin pun langsung bertanya "apa?" tanya Caine "Caine kau cocok untuk menjadi wanita" ucap Souta "jangan ngarang deh" ucap Caine "sungguh kau cocok untuk body mu Caine" ucap key "ayolah Caine demi misi" ucap Rion, Caine pun pasrah dan langsung mengiyakannya mereka pun langsung bersorak ria.

SOUTA POV!

saat ini pria berambut biru sedang berada di parkiran mall sehabis membeli beberapa barang untuk menjadi mata-mata agar bisa masuk ke pernikahan tersebut "untuk masuk ke dalam pernikahan itu aku harus menyamar dari data yg ku dapatkan mereka memiliki saudara laki-laki yg tidak terlalu akrab oleh pengantin wanita sepertinya aku harus membunuh/menyekapnya agar bisa melancarkan misi ini" ucap souta ia bergegas pergi untuk menemui seseorang.

sesampainya di cafe souta memasuki cafe tersebut dan tersenyum saat melihat orang yg ia sedang bicarakan sendiri "ah maaf menunggu lama" ucap Souta kepada pria itu "gpp aman-aman" ucap pria itu sambil tersenyum "sepertinya aku tidak perlu membunuh nya ia akan menjadi saksi yg berguna nanti, aku akan menyekapnya saja" batin souta "baiklah bagaimana jika kita berbicara disini atau di tempat lain?" ucap pria itu "sepertinya kita bicarakan di tempat lain saja" ucap Souta, pria itu pergi mendahului souta ia berjalan di belakang pria tersebut sambil menatap punggung pria itu ia langsung menyiapkan sapu tangan dan obat bius lalu "emmmm" pria itu berusaha memberontak namun perlahan kelopak matanya menutup "tidurlah sampai tugas ku dan temanku selesai" ucap souta menyeret pria itu kedalam mobilnya dan pergi dari cafe itu.




TBC~~~

______________________________________

segini dulu lanjut besok :v

𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang