Epilog

231 14 2
                                    

Vasya terbangun cukup siang karena dia sangat lelah akibat bermain di pantai bersama Davin kemarin.Vasya benar-benar tidak menyangka Davin akan melakukan kejutan seperti ini.

Bunyi telefon Vasya berdering diatas meja.Setelah melihat yang menelfon adalah mamanya,Vasya segera mengangkatnya.

"Halo,Ma," ucap Vasya.

"Gimana kabar kamu nak?" tanya sang mama.

"Baik-baik aja,Ma.Kemarin aku dilamar sama Davin!" ucap Vasya antusias.

"Mama udah tau kok soal itu--" jawab sang mama,"Sehari sebelum dia ngelamar kamu,malemnya dia udah minta izin sama mama sekalian ngabarin kalo kalian udah sampe di Maldives," jelas sang mama.

"Cerita dong,Ma.Vasya kepo nih," ucap Vasya sambil terkekeh.

"Jadi malem itu Davin telefon mama.Dia bilang dia mau ngelamar kamu,terus dia juga udah nyusun rencana dari pas mama nanya soal yang di mobil.Yang mama tanya dia tentang dia sayang gak sama kamu.Pas mama bilang kalian boleh nikah,ya dia langsung nyusun rencananya," ucap sang mama panjang lebar.Vasya yang mendengarnya hanya memasang tampang kaget.

"Udah dulu ya ma,Vasya belum mandi nih," ucap Vasya sambil terkekeh.

"Anak cewek kok belum mandi jam segini," ucap sang mama yang akhirnya mematikan telefon duluan.

Vasya bergegas ke kamar mandi,tapi dia mengurungkan niatnya setelah tau ada yang mengetuk pintu.

"Eh Davin!" ucap Vasya.

"Jam segini belum mandi?cewek kok pemales," ejek Davin.

"Capek tau gara-gara main di pantai kemarin," ucap Vasya cuek.

"Yaudah,mandi dulu sana.Terus dandan yang cantik,aku tunggu di pantai ya," ucap Davin.Vasya hanya mengangguk mendengarkan ucapan Davin.

Davin menuju pantai yang ada di depan villanya.Dia mengambil gitar,dan mengumpulkan sahabat-sahabat Vasya.Davin tau mereka sudah lama tidak bertemu,dan Davin ingin mempertemukan mereka ditempat impian Vasya.Catharina,Adrien,dan Caroline membawa pasangan mereka masing-masing.Adrien dan Levin sudah tunangan,sama seperti Vasya dan Davin.
[][][]

Vasya pun hanya memakai celana selutut dan kaos berwarna hijau muda.Vasya segera berlari ke pantai.Saat dia sampai di pantai dia melihat tiga orang perempuan yang dia rasa tidak asing baginya.

"Sya!sini," panggil Davin.Vasya pun menghampiri Davin dan sahabat-sahabat Vasya pun langsung memeluknya.Vasya yang melihat ketiga sahabatnya itu sangat bahagia.Alasannya adalah mereka sudah lama tidak bertemu,dan yang kedua mereka juga selalu ada buat Vasya.Kapanpun itu.

Vasya bermain dengan sahabat-sahabatnya.Masing-masing dari mereka saling menceritakan kesuksesan mereka masing-masing.

"Car,lo jadi apa sekarang?" tanya Vasya.

"Jadi koki dong!lo tau ga?Adrien sekarang udah jadi dokter,Catharina juga udah jadi designer terkenal sekarang.Gue udah buka 5 resto dong!" jawab Caroline panjang lebar.

"Kalo gitu,mumpung ini udah sore nih ya.Mending kita barbequean aja!Setuju ga?" tanya Vasya.

"Setuju!" jawab ketiga sahabat Vasya secara bersamaan.

Davin dan Levin menyiapkan barang-barang yang akan dipakai untuk memasak barbeque.

Davin mengambil gitarnya dan memainkannya sambil bernyanyi,diiringi oleh suara Vasya,Catharina,Adrien,dan suara Caroline yang sedang memasak.

Levin pun tiba-tiba berteriak,"aku sayang kamu,Adrien!"

Adrien yang mendengarnya hanya tersipu malu.

"Cieeee," ejek Vasya,"gausah malu-malu gitu deh.udah tunangan juga ya kan?" tambah Vasya dengan tawanya.

Davin pun ikut bertindak.Davin tiba-tiba memeluk Vasya dari belakang dan mencium kepala Vasya.

Sore itu mereka akhiri di Maldives dengan perasaan senang.Tuhan memang sudah menyusun rencana ini bagi keempat sahabat itu.

Mereka dipertemukan saat sudah sukses,rencana Tuhan berjalan lancar.

"Saling menemukan adalah hal terbaik dalam hidup gue.Dia berasa cermin dari diri gue dan dia juga gak membiarkan sifat-sifat buruk gue.Gue udah menemukan kepingan yang hilang di hidup gue untuk ngelengkapin semuanya."-Vasya & Davin

SpacesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang