18

114 12 0
                                    

Vasya mengajak Andreas untuk bertemu ditaman yang biasanya dia kunjungi bersama Davin.Mungkin dia lebih bisa mengendalikan emosinya disana.Vasya telah memikirkan hal ini matang-matang agar dia bisa bebas oleh calon suaminya itu.

Vasya hanya memakai rok hitam selutut dan baju kaos hitam.Vasya berpamitan kepada sang mama,"Ma?Vasya pamit ya.Mama hari ini pulang kan?Vasya gak lama kok,nanti Vasya jemput ya."

"Sya," panggil Helena."Kamu sore ini jadi pergi sama Davin?" tanya Helena.

"Jadi kok ma," ucap Vasya lembut.

"Yaudah kamu hati-hati ya," kata Helena.

Vasya turun menggunakan lift rumah sakit,dan segera menuju ke parkiran untuk mengendarai mobilnya.
[][][]

Andreas hanya menggunakan kaos berwarna biru dan celana jeansnya.Dia hari ini tak ingin berlama-lama.Dia sudah terlalu muak dengan semuanya.

Andreas pergi mengendarai mobilnya,"Jakarta macet terus!" gerutu Andreas.

Andreas memilih untuk membuka lagu di mobilnya sambil menghadapi macet yang mungkin akan berkepanjangan.
[][][]

Davin bersiap bertemu dengan teman lamanya di cafetaria.Davin hanya menggunakan kaos abu-abu dan jeansnya.

Davin menuju garasi mobilnya untuk memasukkan koper ke dalam bagasi mobilnya.Davin akan pergi ke Maldives nanti sore."Oh gitar sialan!" gerutu Davin.

Davin memasukkan satu koper dan satu tas ransel kedalam bagasi mobilnya.Davin segera memasuki mobilnya.Davin mempercepat laju mobilnya karena dia sudah telat 10 menit.

Davin melihat sekumpulan teman-teman lamanya didalam cafe itu,dan langsung menghampirinya.

"Woy bro!" panggil Davin kepada teman-temannya.

"Wei!kemana aja lo?" tanya Jacob.

"Telat man!gue mau liburan hari ini,dan sialnya gue kesiangan gara-gara beresin baju semalem," ucap Davin.

Obrolan semakin panjang diantara mereka,sampai ada yang bertanya,"Gimana?udah pada punya istri belum?apa masih pacaran?" ucap salah satu teman Davin.

"Gue udah punya anak tiga malah!" ucap Andi bersemangat.

"Yah gue masih nungguin Vasya hahaha," ucap Davin.

"Eh sebentar.." Dennis memberikan sedikit jeda saat berbicara."Vasya yang dulu tingginya sepundak lo bukan?yang sekelas sama kita itu!" tambah Dennis.

"Nah iya!" Davin membenarkan ucapan Dennis.

"Gila lo!masih setia aja sama dia.Cewe secantik dia emang belum ada yang mau apa?" ucap Dennis dengan nada yang dibuat-buat.

"Entahlah yang jelas sekarang gue masih mau ngejer dia aja!doain ya!" ucap Davin bersemangat.

Obrolan berlangsung sekitar 2 jam.
[][][]

"Gue gak mau nikah sama lo," ucap Vasya santai.

"Terserah lo aja.Gue juga udah capek ngelayanin lo yang selalu kayak gini!" kata Andreas."Selama ini gue kayak gini karena bergantung sama papa lo,tapi akhirnya gue mikir.Gue masih punya banyak cara buat dapetin apa yang gue mau daripada harus berhadapan sama lo!" tambah Andreas.

Vasya menatapnya sinis,tapi sesungguhnya dia lebih bersyukur sekarang."Sorry gue gak ada waktu,gue balik." ucap Vasya."Oh iya satu lagi,ini cincin bakalan gue lempar ke kolam itu!" tambah Vasya sambil melepaskan cincinnya dan melemparnya kedalam kolam.

Andreas dan Vasya resmi berpisah.Mereka memutuskan hubungan tidak dengan cara sepihak,keduanya sudah muak.

Vasya mengendarai mobilnya menuju rumahnya.Vasya belum membereskan barang-barang untuk kepergiannya ke Maldives nanti sore.
[][][]

SpacesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang