Davin keluar kamar dengan menggunakan kemeja berlengan pendek berwarna putih dan celana jeans berwarna biru tua.Menunggu Vasya untuk datang ke suprise yang telah disediakannya.
Davin telah mempersiapkan semuanya.Bahkan dia memesan satu kasur ukuran king bed,dengan meja kecil yang ada disampingnya.Diatas meja terdapat makanan dan minuman favorite Vasya.Semuanya terlihat sempurna,ditambah lagi dengan pemandangan pantai yang mempunyai air laut sangat jernih.Gue yakin lo bakal seneng,Sya.
[][][]Vasya pun terbangun dari tidurnya dan melihat sebuah kotak berukuran sedang dan diatasnya ada secarik kertas.Vasya pun segera mengambil kertas kecil yang ada diatas kotak itu.
Pake baju sama sepatu ini.Aku ada di pantai,pastiin kamu harus cantik ya.
-DavinVasya pun segera bergegas ke kamar mandi agar tidak membuat Davin menunggu lama.Tidak terlalu lama Vasya mandi akhirnya dia mengambil kotak yang berisi baju pemberian Davin.Baju berwarna merah muda dengan panjang selutut dan tanpa lengan,ditambah lagi dengan sepatu yang berwarna senada dengan bajunya.Vasya pun memakai baju tersebut dan segera melihat pantulan dirinya dikaca.Vasya mengambil beberapa peralatan make up nya.Davin mau ngapain sih?sok romantis,batin Vasya.
Setelah selesai berdandan,Vasya langsung turun menuju pantai yang ada tepat di depan resort yang mereka tinggali.Setelah sampai di pantai,Vasya benar-benar terkagum oleh pemandangan yang dia lihat.Pantai dengan air laut yang benar-benar biru,udara sejuk yang ada di sekitaran pantai,dihiasi dengan pohon-pohon.
Vasya pun melihat kearah kiri.Vasya melihat sebuah kasur berukuran king bed ditemani dengan meja kecil disampingnya.Vasya yang melihat makanan diatas meja kecil itupun langsung menghampirinya dan duduk dikasur itu.Vasya mengambil minuman kesukaannya yaitu teh susu dengan suhu yang hangat.Saat Vasya sedang menikmati minuman sambil melihat pemandangan di pantai tersebut,ada suara yang memanggilnya.
"Sya," panggil Davin.
Vasya pun melihat ke arah belakang dan melihat Davin dengan kemeja putihnya dan celana jeans yang berwarna biru tua.Vasya yang melihat Davin pun langsung gugup dan meletakkan minumannya diatas meja yang ada disampingnya itu.
"Dav,kamu...ngapain?" tanya Vasya gugup.
"Kasih suprise buat orang cantik," jawab Davin yang membuat Vasya lagi-lagi harus merasakan jantungnya berdetak kencang.
"Gak usah malu gitu hahaha," ejek Davin jahil."Sya,aku mau ngomong."
"Ngomong apa?" tanya Vasya penasaran.
"Berdiri dulu dong," perintah Davin.Davin mempersiapkan dirinya dengan baik,menghilangkan rasa gugupnya dari semalam,dan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan.Vasya pun berdiri dan menatap Davin dengan tatapan teduh.Davin pun duduk dihadapan Vasya sambil mengeluarkan cincin yang ada di dalam kantong celananya.
"You've made my days feel brighter.So,will you marry me?will you be with me in my worst time and best time?be my beginning but also my ending.Be my partner in love,fight,happiness,sadness,be the one who i see when i wake up every morning.Will you?" ucap Davin panjang lebar sambil berusaha menetralkan detak jangtungnya.
"Dav,you've made my days feel brighter too.So,i will." jawab Vasya dengan detak jantungnya yang mulai tidak terkontrol.
Davin pun langsung memasangkan cincin emas itu ditangan Vasya.Davin langsung berdiri dan memeluk Vasya dengan erat,"I love you so much,Vasya Kirani."
"I love you too,Dav." Balas Vasya.
Davin pun langsung duduk di kasur tersebut diikuti dengan Vasya dibelakangnya.
"Aku baru tau kalo Davin bisa romantis," ejek Vasya.
"Oh masih suka ngejek nih ceritanya?" ucap Davin dengan nada menantang.Davin pun duduk mendekati Vasya,dan langsung menggelitikinya.
"Davin,berenti ga?!" teriak Vasya sambil tertawa.
"Gak mau ah hahahaha," ucap Davin tertawa puas.
Davin pun menghentikan permainannya setelah melihat Vasya yang benar-benar kapok.Davin pun ikut Vasya merebahkan badannya dikasur.
"Kamu cantik pake baju ini.I love you so much,Sya." bisik Davin ditelinga Vasya.
"Makasih,Dav.I love you too," jawab Vasya tanpa ragu.
Davin dan Vasya pun benar-benar menikmati pemandangan yang ada di pantai itu sambil diisi dengan canda tawa mereka berdua.Vasya hari ini benar-benar merasa bahagia.Vasya percaya,bahwa Davin adalah takdirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spaces
Teen FictionMereka dekat,bahkan sangat dekat.Tapi,itu dulu.Mereka tetap ditempat yang sama.Tapi apakah mereka tetap dekat?Bagaimana ingin tetap dekat?Dua-duanya saja membangun benteng untuk memisahkan diri satu sama lain. Sampai akhirnya laki-laki itu mendapat...