74

1.2K 51 0
                                    

°°°

1 bulan berlalu. Semua berjalan dengan normal. Adara sudah memberi tau Wijaya jika ternyata arhan adalah adik kandungnya deril. Jadi Wijaya sudah tau kalau Arhan adalah anak dari bram dan anita.

Perlahan Deril dan arhan juga sudah mulai bisa saling menerima satu sama lain. Deril mulai bisa menerima arhan sebagai adiknya, dan arhan pun juga mulai bisa menerima deril sebagai kakaknya.

Ya, meskipun terkadang deril masih sering cemburu ketika melihat adara bersama dengan arhan. Begitu juga dengan Arhan, arhan pun juga cemburu jika deril mendekati adara. Perlakuan deril terhadap adara masih tetap sama seperti dulu, Terkadang deril masih suka melarang jika hal tersebut tidak baik untuk adara.

Sedangkan Kania. Semenjak putus dengan deril, kania memutuskan untuk tinggal di luar negri bersama orangtua nya Agar perlahan ia bisa melupakan deril. Kania sadar, sebesar apapun pengorbanan nya untuk deril, jika deril tidak mempunyai perasaan apa-apa terhadapnya, itu semua hanya akan sia-sia.

°°°

tepat hari ini ujian nasional akan di mulai. Arhan menoleh ke arah adara yang duduk di bangku sebelahnya.

"Sayang." Panggil arhan.

Adara langsung menoleh ke arah arhan.

"semangat ya ngerjain tugas ujian nya." ucap arhan sembari tersenyum.

Adara tersenyum. "iya, sayang. kamu juga semangat ya, jangan asal-asalan."

"Ya enggak dong, aku bakalan serius ngerjain tugasnya, biar bisa lulus, terus nikahin kamu deh, hehe."

Adara menghela nafasnya. "Dasar."

Lalu buk Nana pun membagikan kertas ujian di setiap meja murid.

di dalam kelas tersebut terlihat hening tanpa suara. semua murid tertunduk ke arah meja. mereka semua fokus mengerjakan ujian nasional masing-masing.

°°°

Setelah beberapa hari mengikuti ujian nasional, Akhirnya saat ini seluruh kelas tiga sudah bisa melihat pengumuman kelulusan di Mading. mereka semua sangat girang karna akhirnya mereka semua lulus.

"Aaaa, akhinya gue lulus juga, jadi ga perlu pake seragam lagi deh." teriak fara girang.

"Iya bener banget, tapi pasti suatu saat kita bakal kangen momen pas di sekolah." Saut vino.

"walaupun nanti tempat kuliah kita beda-beda, jangan sampe kita jadi asing karna jarang kumpul." ucap adara.

"ga bakal, ra. Nanti kita sering-sering aja ngadain acara reuni, biar hubungan pertemanan kita tetap terhubung." Ucap bagas.

Semua pun mengangguk setuju dengan ucapan bagas tersebut. Arhan pun langsung menggenggam tangan adara. Adara langsung menoleh ke arah arhan.

"Yok, ikut aku." Ucap Arhan.

"Kemana?"

"Udah ayok ikut aja."

Adara langsung melihat ke arah fara. "Far, gue tinggal dulu ya."

Fara mengangguk sembari tersenyum. "Iya, ra."

Arhan juga langsung melihat ke arah bagas dan vino. "Gas, vin. Gue tinggal dulu."

"Iya, han. kalo gitu kita ke lapangan duluan ya." ucap bagas.

Arhan mengangguk. "Ntar gue nyusul."

Setelah itu arhan langsung membawa adara pergi.

°°°

ternyata arhan membawa adara ke rooftop. Arhan langsung duduk di kursi panjang yang berada di sana.

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang