8. SISI LAIN

53 5 1
                                    

Setiap orang punya pertimbangannya sendiri.

-acechocomint

RSUP UPN JAKARTA TENGAH, 17.30 WIB

"Hah?!"

Hana yang kini mendongak menatap Sean yang tengah berdiri merasa tercengang setelah mendengar pernyataan Sean.

Jadi kehadiran polisi kemarin adalah ulah Sean? Pantas saja cowok itu dengan santainya melewati jalan yang sebelumnya mereka lalui saat mereka melarikan diri.

Sekarang rasanya rasa kekhawatiran Hana menguap begitu saja entah kemana.

"Gue duluan." Kata cowok itu tiba-tiba berlalu begitu saja dengan berlari-lari kecil.

"Heh!"

Hana seketika berdiri lalu sedikit berteriak bermaksud memanggil Sean yang kini mulai hilang dengan cepat dari pandangannya, hingga akhirnya orang-orang di sekitarnya memandanginya aneh. Hana kesal, ia juga belum sempat mengatakan terimakasih, lagi.

"Ck!"

***

Sean celingukan menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri mengedarkan pandangan matanya dengan teliti. Mungkin sekitar setengah jam lalu ia meminta kakaknya untuk menunggu dirinya di kursi lobi rumah sakit.

"Kak Gea, aku mau ke toilet dulu, Kak Gea tunggu disini sebentar ya, jangan kemana-mana." Ucap Sean kepada Gea.

"Iya, tapi Nunu jangan lama-lama."

"Iya, inget! Kak Gea jangan kemana-mana, oke?"

"Iya."

Sean seketika merasa panik dan cemas. Jika sampai terjadi sesuatu dengan kakaknya ia pasti akan sangat menyesali perbuatannya hari ini.

Tak lama kemudian Sean menyadari bahwa setiap sudut rumah sakit di penuhi dengan kamera pengawas. Sean memutuskan melangkahkan kakinya menuju satpam penjaga yang berada di samping pintu rumah sakit, mungkin ia bisa melihat rekaman kakaknya melalui CCTV.

Baru beberapa langkah ia melangkahkan kakinya, Sean merasakan getaran pada saku celananya. Telepon genggamnya berdering.

Sean merogoh sakunya, tertera nama 'Mama' pada panggilan tersebut. Sean menghela nafasnya pelan, Mamanya pasti akan marah kalau tau Kak Gea menghilang.

"Kamu dimana, Sean?"

"Rumah sakit mah."

"Pulang, Kak Gea udah dirumah."

Tut!

Belum sempat Sean bertanya lagi panggilan sudah di terputus dari sebrang. Walau Sean penasaran, tapi sekarang Kakaknya sudah berada di rumah. Sean lega. Sean akhirnya bergegas meninggalkan rumah sakit.

***

"Han? Lo kok di sini?"

"Bang Andrew? Habis jenguk temen tadi."

"Ohh."

Saat sudah berada di basement rumah sakit Hana tidak sengaja bertemu dengan Kakak sepupunya, Andrew Pramudya.

"Bang Andrew ngapain disini?" Keduanya akhirnya bercakap-cakap kecil sambil berjalan menyusuri deretan mobil yang terparkir di sekeliling mereka.

"Abis ketemu Papa tadi, orangnya sibuk banget soalnya sampe ga bisa di hubungin, sama Mama di suruh pulang."

Hana lupa bahwa pemilik rumah sakit ini adalah Om nya sendiri. Selain itu Om Keanu, Papa Bang Andrew juga masih bekerja menjadi seorang dokter bedah umum di rumah sakit ini, mungkin itu alasannya Om nya sangat sibuk.

Aku dan Kamu : Berandalan dan Si Kemayu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang