20. KEKURANGAN

28 4 0
                                    

Di dunia ini tidak ada yang namanya kesempurnaan. Di setiap sudutnya manusia di hantui oleh kekurangan.

-acechocomint.

HANA'S HOME, 20.40 WIB.

+628302406xxxx :

Hana?

Ini gue Sean

Tolong save nomor gue

Kira-kira besok lo ada waktu? Gue pengen minta tolong, kalau bisa nanti gue jemput

Hana terkejut, entah kenapa jantungnya memompa lebih cepat ketika membaca pesan tersebut. Sean mengiriminya pesan.

Dia dapet nomor gue darimana?

Ah, bukan itu yang penting. Yang paling penting adalah Sean, apa alasan cowok itu mengirimkannya pesan. Dia ingin Hana menolongnya apa. Hana mengernyitkan dahinya. Ia membalas pesan tersebut.

Oke

Minta tolong apa dan mau kemana

Hana menunggu balasan cowok itu seraya menyimpan kontaknya dengan namanya. Setelah pesan Hana terkirim Sean langsung membuka pesan dari Hana dan mengetik sesuatu.

Seanu :

Ke Rumah gue, orang tua gue pengen ketemu sama lo, besok gue jelasin kalo lo bisa

Membaca balasan tersebut lebih membuat Hana bertanya-tanya, kenapa orang tua Sean ingin bertemu dengan Hana? Ini lebih aneh. Hana memikirkan pesan Sean tersebut sejenak sebelum membalasnya.

Oke, jam berapa? besok gue kirimin lokasi gue

Jam 8 gue berangkat dari rumah

Oke

Thanks Han

Hana membalas pesan terakhir Sean dengan reaksi jempol lalu men scroll ke atas membaca pesan mereka dari awal hingga akhir. Apa alasan orang tua Sean ingin bertemu dengan Hana? Hana sangat penasaran. Atau semua hal itu akan berhubungan dengan kejadian tadi siang? Menggigit sudut bibir bagian dalamnya, Hana menghela napas. Hana hanya akan mengetahuinya besok.

Hana meletakkan kembali handphonenya ke atas nakas dan tidak lupa mematikan datanya. Ia memutuskan untuk tidur.

***

Pagi ini saat Sean datang, cowok itu tiba dengan mengendarai mobil miliknya sendiri. Selesai memasang sabuk pengamannya Sean mengulurkan tangannya, menunjukkan surat izin mengemudinya kepada Hana. Hana tertawa kecil melihat itu. Cowok itu berkata bahwa ia sudah legal tahun ini dan boleh mengendarai mobil dan motor karena dia sudah mempunyai surat izin mengemudi tersebut.

Hana berpikir bahwa saat dirinya pertama kali mengendarai kendaraan miliknya sendiri adalah motor miliknya yang ia jual waktu itu. Umurnya berada di akhir lima belas tahun waktu itu. Bukankah ini agak sedikit memalukan? Tindakan Sean sedikit menyentil hati mungil Hana.

"Iya gue percaya." Jawab Hana sambil memasang sabuk pengamannya sendiri.

Ngomong-ngomong ini pertama kalinya Hana melihat Sean mengendarai mobil. Cowok itu selalu berangkat memakai sopir saat sekolah. Hana bertanya-tanya apakah ada yang perempuan lain yang melihat Sean dengan kondisi seperti ini sebelumnya? Hana tersenyum diam-diam. Saat ini dia duduk di samping Sean yang kata gadis-gadis jaman sekarang posisi sepeti ini adalah posisi khusus pacar. Tentu saja Hana merasa seperti itu karena Sean yang berada di sampingnya sekarang.

Aku dan Kamu : Berandalan dan Si Kemayu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang