22. OUTFIT HARRY POTTER (re-up)

52 7 1
                                    

cut scene nya aku ganti dan ada beberapa bagian yang aku tambahin total sekitar 500 kata, jadi aku re-up, have fun!

Sean, aku belum ingin pulang, aku masih ingin disini.

-Leviana Hana Pramana

WILLIAM'S HOME, 12.50 WIB

           Hana menatap jernihnya air kolam yang ada di depannya. Semilir angin di daerah perbukitan memang selalu menyenangkan. Baru kemarin ia mempunyai keinginan untuk pergi ke rumah Sean lagi. Dan hari ini ia sudah berada disini.

Hana menghirup dalam-dalam aroma angin dan pepohonan yang ada disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana menghirup dalam-dalam aroma angin dan pepohonan yang ada disini. Perasaan ini benar-benar bisa menghilangkan lelahnya dalam sekejap.

"Air dingin buat lo."

Sean datang membawakan air putih dingin yang tadi ia tawarkan. Selesai makan siang Sean mengajaknya tur mengelilingi rumah ini dan berakhir di sini. 

Rumah ini sangat besar, lebih besar dari kelihatannya. Menurut Hana rumah ini lebih mirip seperti kastil dan arsitekturnya di design dari klasik hingga modern. Sepertinya alasan lainnya karena rumah ini sudah mengalami beberapa kali renovasi.

Setelah berkeliling tadi Hana mengetahui ada lapangan berkuda sekaligus golf disini, lapangan basket yang sebelumnya sudah Hana tahu, perpustakaan pribadi, kolam renang di depannya, dan entah ada apa lagi karena Hana lelah jadi ia beristirahat di depan kolam yang terletak di bagian ujung kanan rumah.

Sebenarnya keluarga besar Hana –keluarga Pramana-- mempunyai rumah utama yang mirip seperti rumah Sean. Sebuah mansion. Tapi karena status kelurga Sean yang masih memiliki darah bangsawan asal eropa, rumah keluarga besarnya itu tidak semegah rumah ini yang disain nya sedikit Hana tahu mirip cerita-cerita disney. 

Sejenak Hana meragukan kekayaan Ayahnya. Bukankah katanya orang itu adalah orang terkaya di negara ini saat ini?

Walaupun begitu Hana tidak tahu bagaimana bentuk mansion itu sekarang, mungkin saja sudah banyak berubah. Hana sudah sangat lama tidak kesana. Ia tidak begitu dekat dengan keluarga Ayahnya selain keluarga Elena Ibu Radika.

"Kenapa kalian tinggal disini, rumah lo jauh banget dari ibu kota, emang ga repot pulang pergi nya?" Tanya Hana kepada Sean yang kini duduk di sampingnya.

"Dulu sebenernya keluarga kita tinggal di ibu kota juga. Rumah itu bahkan masih ada sampe sekarang tapi di sewain ke orang lain sama Nyokap. Tapi sejak Kakak gue sakit kita tinggal disini, soalnya kalo di ibu kota traumanya sering kambuh, jadi dokter ngasih saran buat nyoba pindah ke tempat lain. Walaupun jauh dari ibu kota tapi di sini suasananya lebih bagus daripada disana, lebih oke juga buat Kak Gea." Ucap Sean sambil memperhatikan keadaan sekitarnya. 

Hana membenarkan ucapan Sean tersebut, di sini suasananya berkali-kali lipat lebih bagus dan nyaman.

Tadi setelah bertemu Gea mereka berbincang-bincang kecil dan tak lama kemudian makan siang bersama. Setelah makan siang gadis itu kembali ke kamarnya.

Aku dan Kamu : Berandalan dan Si Kemayu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang