Tidak ada yang sempurna, kita hanya memakai topeng yang rapi hingga kadang sulit dikenali.
acechocomint_
WILLIAM'S HOME, 17.10
Sebelumnya Hana hanya menerka-nerka ruangan yang Sean masuki sebelumnya adalah kamarnya. Tapi setelah memasuki ruangan itu tadi, Hana menjadi yakin seratus persen akan perkiraannya tersebut.
Karena buru-buru Hana hanya bisa memperhatikan beberapa barang yang mencolok saja. Seperti lemari buku, lemari kaca yang berisi banyak sekali benda-benda lucu --yang Hana pikir mungkin dari fansnya--, dan foto-foto yang di pajang di dinding, meja serta nakas tempat tidur.
Setelah selesai dengan urusannya di kamar mandi, Hana memutuskan untuk keluar. Dengan hati-hati, ia melirik sekeliling kamar, ternyata Sean masih disana. Menata buku. Cowok itu belum berganti pakaian, masih menggunakan jersey basketnya.
Kenapa dia belum ganti baju?
Ia mendekat karena merasa tertarik dengan lemari itu, ia ingin tau apa yang Sean baca. Katanya kita bisa melihat kepribadian seseorang melalui apa yang mereka baca.
"Sean? Gue boleh lihat koleksi buku-buku lo." Cowok itu hanya mengangguk. Setidaknya Hana pikir dia harus tetap sopan.
Atensi Hana teralihkan ketika tangan Sean meletakkan sebuah sebuah novel berjudul The Godfather Karya Mario Puzo di antara barisan buku Sean yang tertata rapi.
Ia menarik buku itu lalu melihat sampulnya yang berwarna hitam dan merah darah.
"Gue baru tau kalo film the Godfather itu ada novelnya." Celetuk Hana membuat Sean menoleh kepadanya.
Mata Sean menyipit, "lo pernah lihat filmnya?" Tanya Sean.
"Dulu pernah di ajak Sofia nonton, tapi dianya ketakutan. Terus karena gue kepo jadi gue tonton ulang dirumah."
"Ga heran sih, sesuai sama reputasi lo di sekolah." Sean tertawa pelan sambil merapikan beberapa buku yang lain.
Hana terpaku sejenak karena Ini pertama kalinya Hana melihat Sean tertawa seperti itu.
"Lo juga nonton filmnya? Gue kira lo cuma suka sama hal-hal yang berbau horor aja." Tanya hana.
Netranya juga menangkap beberapa jenis buku oleh penulis yang sama berjejer rapi disebelahnya lalu mengeceknya satu-persatu karena penasaran.
"Lo tau gue suka horor dari mana?" Kernyit Sean.
Hana sedikit terkejut. Ia kemudian mengangkat tangannya dan menunjuk ke rak buku yang memang lebih banyak di penuhi dengan buku-buku yang berbau horor. Tidak mungkin kan Hana bilang kalau dia sering stalking akun tuh cowok, no way.
"Ohh." Sean mengangguk mengerti. "Gue udah punya novelnya dulu, terus baru nonton film nya. Temen lo sendiri?"
"Hah? Oh, temen gue tau dari drama korea yang dia tonton. Dia kaget ternyata filmnya lebih menakutkan daripada yang dia bayangin."
Hana hanya merasa, kenapa percakapan ini sedikit tidak nyambung. Atau apa karena sebelumnya gue bilang tau tu film dari Sofia?
"Hem, film barat emang biasanya lebih berani dan vulgar." Kata sean santai membuyarkan kebingungan hana.
Pipi Hana tiba-tiba memanas, ia jadi mengingat salah satu adegan malam pertama Michael dan istrinya. Berarti Sean juga tau adegan itu? Sayang sekali istrinya itu harus berakhir mati dengan diledakkan didalam mobil oleh musuh keluarga suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Kamu : Berandalan dan Si Kemayu
Hayran KurguBukan bxb! Series pertama dari Aku dan Kamu. Hidup Hana berubah ketika cowok yang seperti mempunyai dua kepribadian muncul di dunianya. Cowok itu memiliki sisi manly dan feminim sekaligus yang membuat dirinya tertarik pada pandangan pertama. Namun...