32

110 3 0
                                    

2 minggu menghabiskan waktu di Italia, kini Rey dan Jenna sudah kembali ke rutinitas seperti biasa. Mereka sudah menempati rumah baru yang luas dan nyaman. Jangan lupakan Ella yang juga ikut tinggal bersama mereka.

Dan sekarang, mereka sedang sarapan bersama.

"Kak Adit gimana kerjanya, Bu?" tanya Jenna di sela-sela kunyahannya.

"Lagi ada PHK beberapa karyawan di kantornya, kakak kamu khawatir takut kena." jawab Ella.

"Yaampun, semoga kak Adit gak kena."

"Iya Jen, lumayan di kantor itu gajinya besar."

"Bang Adit kuliah gak, Bu?" tanya Rey.

"Kuliah Nak Rey."

"Jurusannya apa Bu?"

"Jurusan...jurusan apa ya Jen? Ibu lupa." tanya Ella pada Jenna.

"Teknik informatika, Kak." jawab Jenna.

Rey manggut-manggut, "peluang kerjanya banyak kalau jurusan itu. Yang butuhin juga banyak plus gajinya juga tinggi, terlebih kalau berpengalaman."

-

"Ibu, udah biar Jenna aja yang cuci piring."

"Yaudah, ibu mau nyiram tanaman ya Jen."

"Iya bu."

Jenna menumpukkan piring lalu menaruhnya ke tempat cuci piring, sebelum itu, Jenna membersihkan meja makan.

"Kak, kamu mau berangkat?" tanya Jenna melihat Rey menghampirinya.

"Iya sayang." jawab Rey sembari memakai jam tangan."

"Yaudah, hati-hati ya Kak."

Rey tersenyum, "Oke cintaku." Kemudian pria itu mencium kening Jenna. "Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

✨✨✨

-Kampus, kantin

"Jen." panggil Lela.

Jenna yang sedang menyeruput kuah bakso menatap Lela. "Hmm?"

"Lo sama suami udah itu belom?"

Jenna reflek melotot lalu menatap sekitar ketika Lela bertanya seperti itu.

"Bisa gak sih dijaga mulut lo, La."

Lela terkejut kemudian cengengesan. "Sorry. Jadi gimana? Udah?" tanyanya penasaran.

"Privasi anjir." jawab Jenna.

Lela tersenyum mencurigakan, meledek Jenna.

Melihat itu, Jenna mengerutkan keningnya. "Apasihh!"

"Jangan ada rahasia diantara kita."

"Ya nggak privasi juga bangke!"

"Hahahahaha, ditunggu ponakan pokoknya."

"Eh Jenna."

Suara itu membuat Jenna serta Lela menoleh dan menemukan Shakira.

"Iya kenapa?" tanya Jenna.

"Kok lo bisa sih, nikah sama dokter?"

"Ya bisa lah, namanya juga jodoh." sahut Lela.

Shakira menatap Lela dengan sinis. "Apaan sih lo! Gue nanya ke Jenna, malah lo yang sewot!"

"Dihh, sewot dari mananya?! Yang ada lo yang sewot." balas Lela tak terima.

"Ehh udah udah!" Jenna melerai keduanya yang nampak penuh amarah. "Lo juga ngapain si nanya kayak gitu?"

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang