Part 22

676 31 5
                                    

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Di bangku kantin sekolah, tiga sahabat yang sedang menikmati makanan dan minuman yang telah mereka pesan, teralihkan oleh panggilan siswa yang dua bulan lebih menjadi teman nya.

Tiga sahabat itu adalah Dio, Juna dan Satria, sedangkan yang memanggil mereka adalah Galih sahabat Lynggar.

" Dari mana saja kau, dua hari gak masuk sekolah? " Tanya Satria penasaran.

" Gue jagain sepupu gue di Rumah sakit, dia baru sadar dari masa kritis nya dua hari yang lalu. "

Galih menjelaskan keteman-teman nya, kenapa dia tidak ikut berkumpul dengan ketiga teman nya.

" Ooh, gue kira lho masih nyari Lynggar! " Sahut Juna.

" Kalau nyari Lynggar itu sudah pasti, tapi dua hari ini gue lagi fokus mencari pelaku pengeroyokan terhadap sepupu gue. " Jawab Galih.

" Sudah ada perkembangan kah, dari kasus sepupu lho itu? "

" Belum sich-! Masalah nya tidak ada jejak sama sekali di TKP, bahkan CCTV disetiap area lokasi juga sudah tidak ada. Seolah ada yang menghilangkan." Galih menjelaskan kasus sepupu nya terhadap Dio dkk.

" Ngeri juga ya? Coba deh di ingat-ingat lagi, siapa tau sepupu lho punya musuh disekolah nya atau tempat tongkrongan nya? " Ucap Satria.

" Bener tu, apa yang dikatakan Satria. Coba dicari siapa musuh dari sepupu lho itu, karena tidak mungkin 'tu orang sampai bikin sepupu lho kritis, kalau tidak punya dendam terhadap nya. " Juna menimpali perkataan Satria.

" Gue yakin, kalau sepupu gue gak punya musuh. Karena teman dia juga temen gue. "

" Siapa tau ini masalah cewek, bisa jadikan. Sepupu lho lagi deketin cewek incaran orang, atau pacar orang? " Kata Juna dalam menyimpulkan kasus sepupu Galih.

" Mungkin, entahlah gue juga gak tau masalah apa yang sedang di hadapi sepupu gue. Entah kasus Lynggar mau pun Daniel, sama-sama susah dipecahkan, dan seolah pihak berwajib lambat menangani nya."

" Kau benar, bahkan tidak ada jejak sama sekali. Seolah ada orang besar yang berada di belakang pihak berwajib, dalam menangani kasus kedua nya. " 

Ucap Dio menimbang-nimbang sikap pihak berwajib dengan dua kasus saat ini, yang tidak bisa menangkap si pelaku.

" Hmm...Entahlah-? " Galih.

" Terus gimana dengan kedua orang tua Lynggar, apa mereka menghentikan kasus ini? Gue kasihan sama ibu nya Lynggar, hingga sakit-sakitan mencari anak nya yang tak kunjung kembali. " Satria.

" Mau gimana lagi, pihak berwajib saja sangat lambat dalam mencari orang hilang " Juna.

" Ya sudah, sebentar lagi bell masuk. Kita selesaikan makan dulu, dan segera kembali kekelas, kita lanjutkan pembahasan ini setelah pulang sekolah, gimana? " Satria.

MENGULANG  [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang