09. Who?

281 9 0
                                    

Assalamualaikum!
Hello! Em kembali!!! Yuhuuu!
Mon mangap kudanil bngt🙏😀

Baru bisa apdet

Semoga masih setia dan tidak akan meninggalkan anak aku ya💘💘💘

Happy reading

Pasca kejadian Alina yang menangis dengan keadaan rumah gelap gulita karena saluran kabel terputus, dan ada orang misterius masuk, yang bahkan berniat melecehkan kesayangannya. Gavin bergerak cepat.

Alina, gadis itu sedang berdiam diri dikamar. Termenung sendirian. Menatap kosong televisi yang menayangkan Dora yang bertanya berulang kali kepada penonton tapi tak dijawab.

Heran, kenapa Gavin mau perempuan tolol modelan kayak Lo, Alina.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, kata-kata orang misterius yang mendatanginya kemarin masih terngiang-ngiang di benaknya. Apa maksudnya?

"Na?" Panggil Gavin lembut, menyadarkan Alina dari lamunannya. Tapi gadis itu juga belum sadar dan masih melamun, menatap satu benda yang membuatnya seperti terhipnotis sehingga tak mendengar Gavin memanggilnya.

"Alina?"

Alina terlonjak. Ia menolehkan kepalanya sekilas kearah Gavin yang menatapnya khawatir.

"Kenapa, Hm?" Lelaki itu mengusap pipi Alina lembut, melihat kekosongan jelas di kedua netra coklat istrinya. Alina tersenyum kecil, kemudian menggeleng pelan.

"Nggak papa kok, cuma, aku... Masih inget kemarin," ujar Alina lirih. Gavin menggertakan giginya, menggigit pipi bagian dalamnya.

"Maaf," ujar Gavin. "Kenapa?" Tanya Alina.

"Maaf, ninggalin kamu sayang, kamu pasti trauma, kamu pasti... Takut kan? Semua kan gara-gara aku, andai aku nggak ninggalin kamu, pasti semuanya nggak akan terjadi," ujar Gavin, menggigit bibirnya menahan tangisan.

"Husst! Nggak kok, aku nggak papa, dari dulu kan.... Udah biasa... Sendiri," kata Alina tersendat. Ia mengepalkan tangannya dalam diam. Kukunya menancap sedikit demi sedikit di telapak tangannya tanpa Gavin ketahui.

"Maaf,"

"Nggak papa, musibah," balas Alina seraya tersenyum. Gavin memandang gadis itu.

Entah siapa yang melakukan semua itu, dan punya tujuan apa orang itu melakukan hal ini padanya. Alina tau, bahwa Alghan–Papanya, adalah pengusaha terbesar nomor tiga yang pertama sudah diisi Darren–Mertuanya.

Apa mungkin, salah satu saingan Papanya? Atau, seseorang masalalu Alina?

"Aku udah suruh orang masang kamera kecil di setiap sudut rumah, udah masang alat penyadap suara di Deket ruang tamu, CCTV di Deket pager udah pecah, Na, mungkin, orang itu niat banget ngelakuin ini," jelas Gavin. Lelaki itu terlihat lemas saat mengatakannya. Alina tersenyum.

Fase depresi.

"Hoam... Mau bobo," lelaki itu menguap lebar. Matanya sudah kriyep-kriyep seperti Cinderella kelilipan.

Tanpa ijin Alina, kepalanya ia letakan di paha istrinya. Menyamping beralih memeluk perut Alina. Menenggelamkan kepalanya disana.

"Nanti, suatu saat," Gavin memegang perut Alina seraya memberi sedikit elusan disana. "bakalan ada Apin Junior," Gavin mencium perut rata istrinya. Entah kenapa tadi membahas tentang teror, sekarang malah bahas hal random. Cogil sejati.

"Heh! Mikirnya sampe kesana banget! Kita Masih SMA brader!" Pekik Alina tercengang. Gavin memegang tangan Alina yang tidak ada bekas tancapan kukunya sendiri. Alina menyembunyikannya. Jika ketahuan, akan panjang seperti kereta Thomas.

"Nggak papa, besok temenin aku beli Ultraman ya, Na? Aku mau latian jadi Papa," kata Gavin ngelantur. Mata lelaki itu sudah terpejam sempurna.

"Jangan mulai plis," mohon Alina. Tertawa miris.

"Nggak usah ketawa, kamu jadi Mamanya, besok kita namain anak Ultraman kita.... Hmmm... Siapa ya enaknya?" Tanya Gavin berpikir, masih memejamkan matanya.

"Ravendra Arka Dirgantara, mau?" Gavin tampak berpikir sejenak, kemudian mengangguk sambil tersenyum.

"Mirip namaku, Na." Kata Gavin.

"Iya, pokoknya kalo gede, ada selipan huruf V sama N di dalam namanya," ujar Alina. Gavin mengangguk, menenggelamkan kepalanya di perut ramping Alina.

"Tapi Ultraman mana bisa gede?" Tanya Alina pada dirinya sendiri kemudian tertawa kecil, membuat Gavin tertular tawa cantik itu.

'Semoga, masih bertahan,'

'Semoga, masih bertahan,'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Masih setia nunggu ga? Masih dong ya, masa nggak sich?! Berapa abad aku tidak nongol?

Genepin 100 Vote, bisa?

Kalo bisa double up!

Swerrss

Oh iya guys!

Follow IG aku ya!

@nbilvnia.story

Biar makin akrab sama anakku

#MenyalaGavinkuhh💘

Babayyy! See you next part!

GAVINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang