Nathan masuk ke dalam kamar Rina dengan luka lebam yang memenuhi wajahnya. Siapapun tau pasti Nathan merasakan sakit di area wajahnya namun Nathan memaksakan senyumnya di depan Rina.
Rina diam. Tak mau melihat ataupun melirik Nathan yang sudah duduk di tepi ranjangnya.
"Aku habis dipukul papa."
Rina berdecak pelan sambil menunjukkan senyum mengejeknya ke arah Nathan. "Harusnya papa pukul lo sampe mati." Ujar Rina dengan kejam.
Nathan hanya tersenyum tipis, perkataan Rina memang menyakitkan namun Nathan tak tersentil dengan perkataan Rina. Bagaimanapun Rina berubah menjadi seperti ini karena perbuatannya sendiri.
"Aku mau minta ijin buat nikahin kamu minggu depan." Ujar Nathan pelan.
"Gak ada yang mau nikah sama bajingan kaya lo."
Apapun yang terjadi, Nathan akan tetap menikahi Rina. Setelah bayinya lahir, Nathan pasrah dengan keputusan Rina.
"Ijinin aku nikah buat jaga kamu sama bayi kita sampe lahir. Setelah itu terserah kamu. Aku mohon, cuma sembilan bulan. Habis itu aku nurut dengan keputusan kamu."
"GAK! GUE BENCI LIAT MUKA LO!" Teriak Rina tepat di depan Nathan. "LO GAK BISA KAH SEKALI AJA GAK MAKSA?"
"Kesannya emang aku ngemis belas kasihan ke kamu. Tapi aku gak bisa kehilangan bayi itu, Rina. Aku tau aku dosa besar, tapi paling nggak aku gak lebih berdosa lagi dengan bunuh bayi yang gak berdosa itu." Lirih Nathan.
Rina membuang napas panjang kemudian berucap. "Cuma sembilan bulan. Lagipula gue gak mau bikin papa sama mama tambah sedih dan malu karena anak kebanggaannya diperkosa sama orang bejat."
Rina benar-benar menahan tangisnya supaya tidak tumpah di depan Nathan. Demi apapun, Rina sangat membenci anak ini tapi hati nuraninya masih bekerja, Rina tak mau membunuhnya. Toh setelah ini Rina tak akan merawatnya dan meninggalkannya.
"Makasih." Balas Nathan. "Aku tau kamu orang baik yang gak mungkin bunuh bayi yang gak berdosa."
Berbeda dengan Rina, kali ini Nathan berterima kasih pada Rina karena memutuskan untuk tidak melenyapkan bayi mereka. Nathan tau, tindakannya ini salah, sangat salah. Namun apa tidak lebih salah lagi jika menyelesaikan masalah dengan cara melenyapkan bayi itu?
"Jangan pernah berharap aku nganggep anak ini sampe kapanpun."
Nathan mengangguk. "Kamu mau pertahankan aja aku udah bersyukur, apapun yang terjadi nanti aku siap terima semuanya termasuk kalau kamu mau laporin aku ke pihak berwajib, tapi untuk kali ini aku mohon kasih aku kesempatan untuk jagain kamu dan bayi ini."
Tak ada jawaban dari Rina, Rina sudah terlalu lelah meladeni Nathan hari ini.
Lagipula semua ini bukan murni dari hatinya, orang tuanya juga mendesaknya untuk menerima Nathan. Rasanya, semua orang tak ada yang bisa mengerti dirinya. Bahkan orang tuanya yang mementingkan harga diri mereka sendiri daripada perasaan Rina, padahal di sini Rina yang menjadi korban.
Starring
Nathan Diratama
Katharina Nandhini