Selamat membacaaa!!
Maaf udah bikin nunggu lama work ala kadarnya ini hehe
Semoga menghiburKeluar dari ruang sidang yang telah menyiksanya selama beberapa jam lalu, mata Nathan langsung tertuju kepada Grace yang melambai dan berlari ke arah Nathan. Dalam sepersekian detik Grace sudah ada dalam pelukan Nathan, tak henti-hentinya Grace mengucapkan rasa syukur karena anak laki-lakinya diberikan kelancaran.
"Mama seneng banget, mas hebat."
"Makasih mama." Ujar Nathan kemudian mencium pipi Grace. Namun seperti ada yang masih kuang, Nathan tak melihat keberadaan wanita cantik yang selalu ada dalam kepalanya setiap hari.
Dibalik kebahagiaan karena lancarnya sidang skripsinya hari ini ternyata tak bisa mengalahkan rasa bahagianya apabila ada Rina di sini juga dengan senyum manis yang selalu Nathan tunggu.
Nathan berharap apa? Harusnya Nathan tak berekspektasi tinggi tadi.
Setelah Grace melepaskan pelukannya, Nathan beralih pada Ridho yang sudah menunggunya sejak dia masuk ke dalam ruangan.
"Ngebut amat bro." Sambut Ridho pada Nathan sambil memeluk sahabatnya itu.
"Makanya lo cepetan nyusul juga. Keburu jenggotan." Balas Nathan sambil menepuk bahu Ridho.
Sayang sekali hanya ada Ridho dan Grace saja hari ini. Mendadak teman-temannya yang lain mengabari bahwa tak bisa datang juga karena urusan yang lebih mendesak.
"Kusut banget muka." Komentar Ridho sambil menahan tawa.
Nathan mendengus sebal. Tanpa bertanya pun Ridho seharusnya tau jawabannya.
"Makanya jangan ngarep, kecewa kan lo."
"Diem gak."
Bukannya berhenti, Ridho malah tertawa semakin kencang yang membuat Grace ingin tau apa yang dibicarakan oleh Nathan dan Ridho.
"Ngomongin apa? Seru banget. Mama jadi penasaran pengen tau juga."
"Ini tante, ada yang kecewa, ngarep seseorang dateng tapi ternyata enggak." Ujar Ridho yang kemudian mendapat pukulan maut dari Nathan.
"Gak, ma. Ridho ngasal aja ini." Balas Nathan, dengan sekejap rambut Ridho sudah ditarik kencang oleh Nathan.
"SAKIT." Teriak Ridho sambil manyun pada Nathan.
"Udah-udah jangan berantem, kita makan siang aja bertiga. Ucapan syukur karena Nathan sidangnya lancar." Ujar Grace kemudian berjalan mendahului Ridho dan Nathan, juga mengisyaratkan mereka untuk mengikutinya.
"Ma, gak duduk sini aja?" Tanya Nathan sambil menunjuk meja yang tidak ditempati oleh orang lain ketika Grace melewati meja tersebut. Lagipula kenapa harus susah-susah mencari tempat duduk padahal banyak yang kosong.
"Mama udah reservasi." Balas Grace.
"Oh." Respon Nathan seadanya.
Cukup jauh mereka berjalan sambil mengikuti staff yang menunjukkan jalan pada mereka, melewati lorong panjang. Nathan keheranan, mengapa harus memilih tempat yang jauh dari pintu masuk hanya untuk makan siang.
"Masih jauh ya ma?" Tanya Nathan berbisik pada Grace.
"Mama gak tau, ikutin masnya aja. Laper kamu?"
"Gak begitu sih, ma, tapi ini gak kejauhan ya?" Tanya Nathan namun tak digubris oleh Grace dan berakhir mengerucutkan bibirnya.