05

816 84 1
                                    

"Mama?" Ujar Rina saat membuka pintu dan mendapati mama mertuanya datang ke kediamannya.

Pasalnya ini sudah jam sepuluh malam. Sejujurnya Rina tak bisa tidur karena menunggu Nathan datang namun malah mama mertuanya yang datang.

"Maaf ya ganggu, mama disuruh Nathan nginep di sini." Ujar Grace.

Rina kebingungan. "Memang Nathan ke mana, ma?" Ujar Rina sambil membiarkan Grace masuk ke dalam.

"Nathan sakit." Ujar Grace singkat.

"Kok Rina gak dikasih tau? Sakit apa?" Tanya Rina sedikit panik kepada Grace.

Grace nampak berpikir sejenak sebelum menjawab. "Biasa, paling mikir kerjaan terus lupa makan akhirnya sakit." Jelas Grace. "Udah gak usah khawatir. Nathan gak ngasih tau kamu duluan karena dia takut jadi beban buat kamu."

"Terus Nathan siapa yang nemenin?" Tanya Rina.

"Ada Ridho."

"Rina ke sana ya ma?" Ujar Rina.

Grace tersenyum tipis dan mengelus pundak, Rina. Grace berpikir bahwa Rina sangat baik hati. Rasa sayangnya pada Nathan mungkin belum pudar seratus persen. "Udah besok aja sama mama, kita ke sana juga percuma. Jam besuk udah habis pasti kita gak dibolehin masuk." Jelas Grace.

Rina mengangguk.

"Nathan gak apa-apa, cuma butuh infus aja. Paling lusa udah pulang." Ujar Grace melihat kekhawatiran dari wajah Rina.

Raut wajah Rina tak bisa bohong kalau dia masih sayang pada Nathan dan khawatir sesuatu terjadi pada Nathan.

"Udah minum susunya?" Tanya Grace.

Rina menggeleng. "Biasanya Nathan yang siapin ma, Rina juga nunggu Nathan tadi."

Grace mengelus rambut Rina pelan. "Yaudah, mama dulu ya yang buatin."

"Gak usah ma, Rina bisa kok." Balas Rina. "Mama ganti baju aja, habis itu kita tidur."

"Yaudah mama bersih-bersih badan dulu kalau gitu." Ujar Grace.

Setelah meminum susunya dan menggosok gigi, Rina menyusul Grace naik ke ranjang untuk tidur.

"Maafin Nathan ya?" Ujar Grace yang membuat Rina menoleh ke arah mertuanya.

"Mama tau, sebesar apa kesalahan Nathan tapi mama juga mau bilang kalau rasa cinta Nathan ke kamu juga sama besarnya. Kamu boleh percaya boleh enggak. Entah, mama juga gak habis pikir kenapa Nathan, anak kesayangan mama, bisa melakukan hal yang gak termaafkan kaya gitu. Mama juga sama kecewanya kaya kamu Rin, mama merasa gagal mendidik Nathan. Jadi mama mohon, diterima ya tanggung jawab Nathan. Untuk akhirnya nanti bagaimana keputusannya mama serahkan semuanya ke kamu."

Rina mengangguk. "Maafin Rina juga ma, Rina sampai saat ini belum bisa maafin Nathan."

"Gak apa-apa. Bukan kesalahan kamu, gak perlu minta maaf. Mama ngerti."

🍀🍀

"Kenapa ke sini?" Tanya Nathan.

Rina tak menjawab hanya melirik Nathan sebentar kemudian mengalihkan pandangannya ke jendela rumah sakit.

"Aku gak apa-apa, besok udah pulang." Ujar Nathan yang seolah-olah tau apa yang ada di dalam benak Rina.

"Maaf karena gak bisa jagain kamu beberapa hari ini." Lanjut Nathan.

"Stop minta maaf." Balas Rina.

Nathan tersenyum. "Mau tidur gak?"

"Tidur gimana? Orang gak ada tempat tidur lagi." Ujar Rina.

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang