Underage

478 48 42
                                    


Ingin membuat cerita dengan gap umur yang jauh, di mana Chanyeol menjadi gadun wkwkwk.

Btw ini mengandung unsur spicyyyyyy chicken wings wkwkwk...

***

Berapa usianya ? Baru menginjak tujuh belas tahun. Gadis cantik muda belia yang berprestasi di sekolah. Arsha Paragita nama lengkapnya. Dia berasal dari keluarga yang kaya di mana ayahnya adalah seorang pengacara terkenal. Arsha juga merupakan anak satu-satunya di keluarga itu, dan jelas saja dia dimanjakan luar biasa. 

Arsha selalu mendapatkan keinginannya, dan ia tidak pernah mendengar kata tidak dari orang tuanya. 

Siang itu, seperti biasa ada pak Yamin yang menjemputnya di sekolah. Setelah berpamitan dengan Riza dan Ela, Arsha memasuki mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh supirnya. 

"Langsung pulang, Non?" tanya pak Yamin ketika sudah memasuki bangku pengemudi. 

Arsha melihat arlojinya. Masih pukul tiga dan ia rasa tidak masalah jika pulang sedikit terlambat. 

"Ke kantor Papa dulu, ya, Pak." Arsha tersenyum pada pak Yamin dan direspons dengan anggukkan patuh oleh pria berumur empat puluh tiga tahun itu.

Mobil itu pun melaju, membelah jalanan siang itu. Dalam perjalanannya Arsha sedang mengetikkan sesuatu. Ia juga terlihat mengambil foto dirinya sendiri untuk dikirimkan kepada seseorang. Masih mengenakan seragam lengkap SMA-nya, namun Arsha selalu nampak cantik dan mempesona.

Dua puluh menit dalam perjalanan, Arsaha tiba di kantor Arya -Papa-nya-. Arsha pun bersemangat untuk segera turun sambil menenteng tasnya. Langkahnya terayun cepat memasuki gedung kantor Papa-nya.

Namun ketika ia sampai di lobi langkahnya yang buru-buru, perlahan melambat ketika melihat beberapa orang baru keluar dari dalam lift. Arsha bisa melihat Arya di sana yang terkejut dengan kehadirannya.

"Ke sini kok ga ngehubungi papa dulu?"  Arya melirik arlojinya. "Kenapa ga langsung pulang?"

"Mau di sini dulu nemenin papa." Itu alasan Arsha yang selalu ia katakan ketika ada di kantor tersebut. Mata Arsha beberapa kali melirik beberapa orang di belakang Arya yang sudah ia kenali.

"Kalau gitu tunggu papa di ruangan, ya. Papa ada keperluan sebentar, nanti balik lagi." Arya tersenyum dan mengusap lengan Arsha.

Arsha pun menganggukkan kepalanya, berjalan lagi dengan cepat memasuki lift. Ia menekan tombol lima di mana ruang kerja Arya berada. Terkadang Arsha mendengar beberapa orang di kantor ini yang mengira bahwa ia dan Arya seperti kakak adik, karena di umur Arya yang menginjak tiga puluh enam tahun, ia masih terlihat sangat tampan, gagah dan muda. Tidak terlihat menua sama sekali.

Ketika pintu lift terbuka, kakinya nyatanya tidak berbelok di ruang kerja Arya, melainkan ia berbelok ke arah kiri menuju ruang kerja yang lain. Lalu ketika kakinya berhenti di depan sebuah pintu, Arsha tersenyum dan membuka pintu itu tanpa mengetuk.

Ia menengok ke dalam dan ternyata sosok yang ia cari ada di sana sedang membahas sesuatu bersama seseorang. Namun itu tidak membuat Arsha malah menghindar, ia membuka makin lebar pintu itu hingga yang empunya ruangan bisa melihat kehadirannya.

Arsha tersenyum dan tatapan pria itu masih datar memandangnya.

"Jadi sampaikan itu sama client kita, ya." 

"Baik, pak Gama." Dia pamit permisi lalu juga menyapa Arsha di sana yang sudah pasti dikenali sebagai anak bos mereka.

Lalu ketika pintu tertutup, Arsha mengunci pintu itu lalu memutar tubuhnya lagi menatap Gama yang masih fokus pada pekerjaannya. Arsha cemberut.

• Written In The Stars | Wenyeol StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang