OR. 9-TRUST

4.7K 505 89
                                    

***

Chanyeol memegang gelas berisi champagne sambil terkadang mengobrol ringan dengan beberapa staf. Ia sudah berpisah dengan Sungjae beberapa menit yang lalu dan adiknya itu juga dalam kegiatan yang sama namun Sungjae mengobrol bersama tamu undangan.

Beruntung, Chanyeol tidak pernah iri dengan status mereka. Meskipun Sungjae memegang jabatan lebih tinggi darinya namun Chanyeol tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut karena ia juga bahagia dengan pekerjaannya sendiri. Dan mengingat, Chanyeol juga yang menolak mentah-mentah untuk menggantikan ayahnya di perusahaan mereka.

"Bagaimana keadaan keponakanku, hyung?" tanya Woozi yang tiba-tiba datang menghampiri Chanyeol dengan sepiring puding cokelat di tangannya. Chanyeol yang tertarik dengan puding milik Woozi itu langsung memotong puding tersebut dan memasukkan potongan puding itu ke dalam mulutnya.

"Kau mau, aku bisa ambilkan." Tutur Woozi dan Chanyeol menggeleng, "Tidak usah. Aku hanya mau rasa sedikit." Tolak Chanyeol setelah menelan puding tersebut.

"Ah, J baik-baik saja. Dia bahkan sudah mengerti melakukan video call." Canda Chanyeol membuat tawa Woozi ikut terdengar. Ya, putranya itu suka tertawa geli saat Wendy melakukan video call ketika Chanyeol bekerja. Jason akan berceloteh panjang lebar saat melihat wajah Chanyeol di layar ponsel. Bahkan, Jason pernah hampir mengemut ponsel Wendy karena mungkin putranya itu gemas sendiri melihat betapa ajaibnya Chanyeol yang berada di layar ponsel itu.

"Wendy noona?"

"Hmm...Wendy sedang hamil." Kata Chanyeol membuat mata Woozi melebar sempurna. Bahkan Woozi sampai tersedang oleh pudingnya sendiri, "Hamil? Lagi?" ucapnya beruntun membuat Chanyeol hanya mengangguk kecil.

"Tapi Jason baru 8 bulan, hyung!" Woozi seperti protes pada Chanyeol karena mengetahui Wendy hamil lagi, "Ya, lalu? Memangnya aku bisa menyuruhnya untuk menunda kehamilannya?" Chanyeol menaikkan alisnya.

"Tapi setidaknya kan –"

"Kau akan tahu rasanya jika sudah menikah." Ucap Chanyeol menepuk pundak Woozi kemudian mendekatkan bibirnya di telinga kiri Woozi, "Susah untuk menahannya." Chanyeol tersenyum miring kemudian menjauhkan kepalanya dari Woozi.

"Hyung! Kau mengotori pikiranku!" kesal Woozi kemudian pergi dari sana meninggalkan Chanyeol yang tertawa puas karena berhasil menggoda Woozi. Ya, siapa suruh pria itu terlalu polos disaat usianya sudah cocok untuk mencari pasangan. Woozi bahkan pria yang malu bertemu dengan perempuan dan akan bingung mengajak wanita untuk mengobrol.

Chanyeol yang masih asik tertawa akhirnya memutuskan menaruh gelasnya untuk segera pulang. Dan setelah menaruh gelas di atas meja dan hendak beranjak pergi, Chanyeol tidak sengaja menabrak seorang gadis, membuat tubuh gadis itu terbentur pada dada bidangnya. Chanyeol yang terkejut langsung menjauhkan dirinya.

"Maafkan aku." Seru Chanyeol menundukkan kepalanya namun setelah mengangkat kepalanya mata Chanyeol melebar, "Nicole?" ucap pria itu tanpa sadar.

"Hai Chanyeol." Sapa model cantik itu sambil tersenyum manis penuh goda namun Chanyeol tidak tertarik sama sekali dan bahkan tidak peka dengan senyuman penuh arti Nicole.

"Aku tidak tahu jika kau datang." Chanyeol tersenyum tipis. Ya, memang Chanyeol tidak memperhatikan model-model yang datang di acara makan malam ini.

"Kau saja yang tidak memperhatikan." Kata Nicole sambil tersenyum, "Kau sudah mau pulang?" tanya Nicole lagi dan pria itu menganggukkan kepalanya, "Aku harus pulang sekarang."

"Ah, sayang sekali, padahal aku mau mengobrol banyak denganmu." Kata Nicole dengan kecewa. Chanyeol tersenyum tipis, "Mungkin lain kali." Tutur pria itu dengan sopan kemudian hendak pergi namun Nicole menahan tangan Chanyeol cepat. Pria itu menatap Nicoleh bingung, "Ada apa?"

• Written In The Stars | Wenyeol StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang