Aku memutuskan update si Gadun ini dulu baru besok Bayanaka yaa.. Jadi selamat membaca Gadun pendosa ini wkwkwk
Seperti biasa, masih edisi spicy chicken wings yaaa... huehehehe
Btw..
Kalau om-omnya gini ya gimana yaaaa wkwkwk...
cr: pinterest
***
Arya melirik bergantian antara Gama dan Arsha. Arsha sedari tadi menunduk dan meremas-remas jemarinya sendiri. Sedangkan Gama terlihat sedang mencari alasan dari ekspresi wajahnya.
Mereka memutuskan untuk berbicara setelah seluruh tamu pulang. Veya juga sudah pulang lebih dahulu. Dan kini, Arya dan Amel duduk menyidang mereka.
"Gam...?" suara Arya membuat Gama tersadar dari pikirannya yang kalut cukup lama.
Gama memandang Arya dan kemudian melihat Arsha di sampingnya yang masih tertunduk lesu. Lalu Gama membuang napasnya pasrah. Mungkin ini saatnya ia harus jujur.
"Sebelumnya gue minta maaf." Gama membuka suaranya dan itu membuat Arsha akhirnya mengangkat wajahnya. "Gue tahu ini bakal terdengar kurang ajar banget di telinga lo sama Amel." Gama menggigit bibirnya masih ragu namun jika harus ditutupi lagi, makin besarlah kekhawatiran Gama ke depannya. "Gue sama Arsha pacaran."
Gama melihat Arya dan Amel bergantian. Menyelidiki ekspresi wajah mereka yang sangat syok tentunya. Arya memandang Arsha dan Gama bergantian, mencari kebohongan bahwa ia sedang di kerjai atau apalah. Namun yang ia temui adalah Arsha menangis sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangan.
"Ar, gue tahu saat ini lo pasti mikir gue bajingan banget, tapi---"
"Udah sejauh mana?" Arya menahan napasnya. Rahangnya mengeras dan tangannya terkepal.
"Arya, gue---"
"Udah sejauh mana lo nyentuh anak gue, bangsat!" Arya berdiri dan langsung menarik kerah baju Gama. Ia sangat dirundung kemarahan saat ini. "Bawa Arsha ke kamarnya, Mel!" perintah Arya.
Amel menuruti kemudian menarik tangan Arsha yang masih menangis untuk masuk ke kamar. Sedang di ruang tamu, Arya masih meremas kerah baju Gama.
"Ar, tenang dulu."
"Lo gila, Gam! Lo ga waras! Arsha baru delalan belas tahun! Lo... lo ga sadar udah umur berapa? Dan... lo tuh masih berstatus suaminya Veya, Gam! Stres, lo!" Arya menghempas baju Gama dan mengusap wajahnya kasar.
"Gue sama Arsha saling tertarik, layaknya pria dan wanita dewasa. Gue ga ada niatan mainin perasaan Arsha, Ar. Dan tentang Veya, lo tahu kondisi rumah tangga gue sama dia. Kita udah ga ada ketertarikan dan tinggal nunggu waktu yang tepat untuk cerai secara resmi."
Arya makin tidak habis pikir. Ia memejamkan matanya. "Lo pulang. Dan jangan pernah berani nemuin Arsha lagi. Gue ga mau lo bawa pengaruh buruk buat Arsha!"
KAMU SEDANG MEMBACA
• Written In The Stars | Wenyeol Stories
Short StoryWenyeol Collection ________ Vange Park © 2017