Chanyeol melipat lengan bajunya hingga seperempat. Setelahnya, ia mengambil berkas kantor di atas mejanya menggunakan tangannya yang kiri dan tangan satunya ia gunakan untuk mengambil ponselnya. Ia menyalakan ponselnya, dan nampaklah sebuah wallpaper dari seorang gadis cantik yang tersenyum senang di sana.
Lihatlah beberapa hiasan di atas kepalanya. Chanyeol ingat, itu adalah hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Dan rasanya, baru kemarin Chanyeol melihatnya tersenyum senang seperti itu. Tapi nyatanya, foto itu diambil empat tahun yang lalu. Namun, Chanyeol masih Setia memasang foto itu di ponselnya tanpa berniat menggantinya.Chanyeol tersenyum tipis, kemudian berucap. "Good morning, sunshine." Chanyeol selalu memanggilnya seperti itu, karena ia tahu gadisnya akan sangat senang mendengarnya. Tidak ingin berlama-lama dalam kamar, Chanyeol memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya. Pagi ini ia memiliki meeting di kantor. Dan, ia tidak boleh terlambat.
Saat membuka pintu kamarnya, tidak ada yang berbeda dari pagi biasanya. Selalu sama, apartemennya akan sepi seperti kuburan. Bahkan, Chanyeol kerap kali melewatkan sarapannya sendiri. Ia memilih untuk sarapan di luar dari pada di apartemennya sendiri. Selain tidak ada waktu, Chanyeol juga jarang membeli bahan masakan. Hanya ada sebotol jus yang selalu ia siapkan di dalam kulkasnya. Ya, ini pun karena gadisnya yang selalu menyuruh ia meminum sesuatu yang sehat.
Chanyeol mengeluarkan jus jambu dari dalam kulkas, kemudian meneguk minuman tersebut perlahan-lahan, dan setelahnya, ia memakai sepatunya kemudian keluar dari apartemen. Chanyeol masuk ke dalam mobilnya, kemudian menyalakan mesin benda tersebut, dan tidak lama, mobil Mercedes Chanyeol melaju dari lingkungan apartemen miliknya.
Dan sebelum benar-benar pergi ke kantor, Chanyeol menghampiri sebuah toko bunga. Sebuah toko bunga yang selalu buka tepat pukul tujuh dan tutup pukul lima sore. Chanyeol ada pelanggan tetap di sana. Setiap pagi, ia selalu menyempatkan membeli bunga. Selalu bunga yang sama, yaitu Mawar putih. Ya, gadisnya sangat suka Mawar putih, dan Chanyeol selalu membelikan bunga itu untuknya.
"Ini bunga anda, Tuan."
Pelayan itu menyerahkan buket bunga Mawar putih kepada Chanyeol dan pria itu menerimanya dengan tersenyum. "Kamsahamnida, ahjumma."
Chanyeol menyerahkan beberapa lembar uang pada penjaga toko itu, kemudian pamit dan pergi dari sana. Setelah membeli bunga, Chanyeol segera berjalan menuju kafe sebelah toko itu. Ya, ada sebuah kafe yang selalu buka dua puluh empat jam penuh. Dan, selalu sama, Chanyeol hampir setiap pagi mampir ke sana hanya untuk membelikan minuman 'Hot Chocolate' untuk kekasihnya.
Setelah semuanya lengkap, Chanyeol menaiki mobilnya kembali, dan membawa alat transportasi itu untuk menuju ke tempat di mana gadisnya berada. Seorang gadis yang selalu ia rindukan setiap saat. Seorang gadis yang ia rindukan, bahkan setiap jam dan menitnya. Tawa, senyum, gaya bicaranya yang ceplas ceplos, manja, namun terkadang bisa bersikap serius. Dan satu lagi, kekasihnya itu selalu tulus dan tidak pernah berpura-pura. Itu yang selalu Chanyeol sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Written In The Stars | Wenyeol Stories
Cerita PendekWenyeol Collection ________ Vange Park © 2017