OR. 7 - SHE'S BACK

5.7K 528 116
                                    


____


Pagi itu, seorang ayah muda yang hanya memakai boxer berwarna hitamnya nampak membuatkan susu untuk pangerannya. Ya, siapa lagi jika bukan Jason? Anaknya yang sedang menunggunya di kursi bayi itu. Matanya yang belum terbuka sempurna nampaknya masih enggan menerima jika ia harus bangun pagi ini.

Tapi bagaimana lagi? Semua ini karena istrinya yang meminta. Semenjak seminggu kehamilan Wendy. Hampir setiap urusan Jason, Chanyeol yang mengurusinya. Memandikan, mengganti popok, memberikan susu, menyuapi dan sebagainya. Ya, meski Wendy terkadang ikut mengurusnya juga namun pria itu tetap memiliki bagian paling banyak disaat kehamilan Wendy sekarang.

"Sayang?" Wendy muncul dengan jubah tidur berwarna ungunya dan langsung merengkuh lengan Chanyeol dengan manja, pria yang awalnya masih susah membuka matanya nampak sedikit tersentak dan akhirnya sadar sepenuhnya, "Hm?" ucap Chanyeol sambil mencuri ciuman singkat di bibir Wendy.

"Aku mau nasi goreng kimchi." Ucap Wendy sambil mempoutkan bibirnya dan menarik-narik lengan Chanyeol.

"Hm. Nanti siang saja ya?" kata Chanyeol kemudian memberikan susu itu pada Jason dan pangeran kecil itu langsung menyedot botol susunya dengan penuh semangat. Chanyeol menggendong Jason dan membawanya ke ruang tamu. Wendy pun mengikut di belakang Chanyeol dan akhirnya ketiganya merebahkan tubuh di atas sofa panjang itu.

"Sekarang Yeol." Wendy menunjukkan puppy eyes miliknya.

"Oh, ayolah Wendy. Aku bahkan masih mengantuk pagi ini. Biarkan aku tidur sebentar saja hm?" pinta Chanyeol yang masih menggendong Jason. Wendy menghela nafasnya dan segera berdiri. Pria itu menatapi kepergian istrinya yang berjalan ke arah dapur. Nyatanya Wendy memilih membuat sarapannya sendiri. Ia tidak ingin merepotkan Chanyeol lagi sepertinya.

Dan berkat gadis itu, Chanyeol akhirnya merasa bersalah. Pria itu mengusap wajahnya kasar dan membuang nafasnya dengan kasar juga. Setelah Jason selesai meminum susu, Chanyeol meletakkan anak lelakinya itu di dalam kretanya dan membiarkan Jason bermain dengan beberapa mainannya di sana.

Pria itu menghampiri Wendy yang sibuk memotong daun bawang dan beberapa sayuran yang lain. Chanyeol menghela nafas dan akhirnya memeluk tubuh itu dari belakang. Menenggelamkan dagunya di perpotongan leher Wendy dan mencium daerah itu beberapa kali. Wendy hanya diam saja dan tidak merespon apa pun.

"Sayang, kau marah?" tanya Chanyeol dan Wendy menggeleng cepat. Ia juga tidak melepaskan pelukan Chanyeol. Dan memang Wendy tidak marah pada Chanyeol. Hanya saja moodnya untuk bicara seperti menguap entah ke mana. Lagi-lagi hal itu membuat Chanyeol menghela nafasnya.

"Wendy Park, maafkan aku. Bukan maksudku tidak ingin membuatkan nasi goreng seperti keinginanmu. Hanya saja –"

"Yeolie. Tolong ambilkan ayam di kulkas." Kata Wendy cepat yang terasa mengabaikan penjelasan Chanyeol. Pria itu melonggarkan pelukannya dan berjalan menuju kulkas. Mengambil ayam sesuai perintah istrinya yang sedikit menyebalkan jika sedang hamil. Tapi, patutkah Wendy dipersalahkan jika gadis itu hamil juga karenanya. Ah, tidak! Bagi Chanyeol, ini bukan kesalahannya saja. Bukankah keduanya sama-sama menikmati? Jadi ini bukan kesalahan sepihak kan?

"Ada lagi?" tanya Chanyeol setelah meletakkan ayam itu di atas meja di samping Wendy. Gadis itu menggeleng singkat dan menatap Chanyeol sejenak, "Mataku kelilipan." Ucapnya sambil menatap Chanyeol dengan mata yang memerah.

Chanyeol dengan sabar meniupnya lembut, sambil memegang tengkuk Wendy pria itu masih setia meniup mata istrinya. Apa sudah lebih baik sekarang?

"Wen? Aku ingin menjelaskan yang tadi. Bisakah kau dengarkan penjelasan –"

• Written In The Stars | Wenyeol StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang