Love Line

3.1K 213 21
                                    

Alur maju mundur cantik :)

****

Chanyeol. Ah, nama pria tampan yang menjadi guru idola semua murid. Guru yang selalu bisa membiat murid-muridnya jatuh cinta ketika ia mengajar. Guru yang berpakaian layaknya seorang model. Guru yang tidak terlihat sudah berumur 30 tahun, melainkan masih 23 tahun. Apalagi tingginya yang kelewat batas, itu menambah bonusnya.

Guru yang selalu tersenyum ramah pada semua murid. Guru yang selalu mengajar dengan lemah lembut dan mengajari yang tidak bisa hingga bisa.

Namun kesialan terbesar dari Chanyeol adalah. Ia sudah bertunangan. Sial. Itu mematahkan semua hati murid di sekolah Brain High School.

Mereka merasa sakit hati yang tidak berdarah ketika Chanyeol memperkenalkan dirinya sebagai pria yang akan menikah. Bahkan sudah tersemat cincin di jemarinya.

Chanyeol yang sempurna, menjadi cacat karena tunangannya itu. Tidak ada lagi guru Matematika setampan dia.

"Ssst! Dia datang!" Ucap Seulgi pada seisi kelas membuat semuanya diam dan kembali ke tempat masing-masing.

Ya. Chanyeol tampan itu akan memasuki kelas. Sang pria tampan yang sudah bertunangan itu akan mengajar di kelas 3.

"Selamat siang semuanya."

"Siang, ssaem."

"Ada tugas Kang Seulgi?" Tanya Chanyeol pada sang ketua kelas.

"Tidak ada, ssaem." Seulgi tersenyum tipis.

"Kalau begitu, buka halaman 15."

Semua serentak membuka buku mereka halaman lima belas, kecuali seorang gadis yang duduk di pojok kelas sembari melamun dan tak ada niat untuk membuka bukunya.

"Son Wendy?"

Wendy seketika menatap Chanyeol dengan wajah datarnya. "Ya?"

"Kau mengantuk?"

"Tidak."

"Lalu?"

"Aku hanya malas belajar hari ini."

Chanyeol berkacak pinggang di saat murid lain melebarkan matanya. Memang dari antara mereka semua, dari semua murid wanita di sekolah ini, hanya Wendy yang tidak begitu menunjukkan ketertarikannya dengan Chanyeol. Ia nampak tak acuh dan dingin.

Chanyeol pun menghela napasnya. "Istirahat nanti segera ke ruanganku." Suara Chanyeol terdengar tegas dan dingin. Bahkan yang lain sampai merinding. Namun bukan hal baru lagi ketika Wendy dimarahi oleh Chanyeol. Sudah hampir bosan melihat Wendy keluar dari ruangan itu dengan mata sembab. Ya apalagi jika bukan habis dimarahi oleh Chanyeol?

Joy yang berada di sebelah Wendy pun mendekat dan berbisik. "Kau tidak bosan pergi ke ruangan Park ssaem terus? Kenapa kau suka sekali dimarahi olehnya, hah?"

"Tidak tahu. Sudah jangan menanyaiku. Aku pusing," jawabnya sembari merebahkan kepalanya pada meja belajar.

***

Wendy membuka pintu ruangan itu. Nampak Chanyeol sedang duduk sambil menelepon dan hanya memberi kode padanya untuk duduk di kursi hadapannya. Wendy menghela napas kemudian duduk di depan Chanyeol sambil meremas rok seragamnya.

Diam-diam Chanyeol memperhatikannya. Gadis itu melamun seperti memiliki masalah berat dan beban pikiran yang banyak.

"Akan kuhubungi lagi nanti."

• Written In The Stars | Wenyeol StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang