4

946 91 3
                                    

Ahyeon sedari tadi menunggu Rami, waktu istirahat sebentar lagi habis tapi teman sebangkunya itu tak kunjung datang ke kelas.

"Rami mana sih? katanya mau ngambil buku di perpus lama amat.."

Tak lama orang yang ditunggu Ahyeon pun datang sembari membawa beberapa buku. Rami pun langsung duduk di bangkunya

"Lo lama amat sih.." Cibir Ahyeon, sedangkan sang empu hanya tersenyum seperti biasa

"Bentar..."

"Pipi lo kenapa Ram?!" Ahyeon langsung menangkup wajah Rami

"Emang masih keliatan yah?" Tanya Rami

Muka Ahyeon langsung serius, "Jawab gua, ini kenapa?"

"Ah...gua habis ditampar" Jawab Rami dengan lirih, Ahyeon yang mendengar jawaban Rami langsung membelalakan matanya

"Siapa!?" "Siapa yang nampar lo??!!"

Rami terlihat ragu untuk menjawab, ia menggaruk tengkuk lehernya, "Hmm..itu..."

Belum sempat menjawab, guru mereka sudah masuk kelas

"Ayo duduk yang rapih!!" Titah Pak Heechul, murid-murid pun langsung menuruti perintah gurunya tersebut

"Gua tunggu jawabannya pulang sekolah" Bisik Ahyeon yang perhatiannya langsung ke papan tulis, Rami hanya mengangguk

☆*: .。. o(≧▽≦)o .。.:*☆(❁'◡'❁)

Ruka memasuki kelasnya, terlihat Pharita dan Asa sudah duduk manis di bangkunya. Beda dengan kelas 10, di kelas 11 dan 12 tempat duduk mereka tidak berpasangan, melainkan berbentuk meja bundar layaknya pekerja kantoran saat meeting.

Ruka langsung duduk di antara Asa dan Pharita, "jadi kronologinya apaan?"

"Biasa..gara-gara karangan si Minji itu loh, jadinya Eunchae gosip tentang lo ke temennya. Awalnya Chiki sama Rora masih bisa nahan, tapi lama-lama makin liar..nah itu yang buat si Rora emosi, jadilah mereka adu mulut berujung adu tinju. Katanya si Eunchae duluan yang mulai tonjok Rora, lo tau lah ya si Rora..sekalinya kepancing, aura macannya langsung bangun"

Asa menjabarkan kronologinya dengan sangat lancar, saking lancarnya ngebuat Ruka dan Pharita mengerutkan keningnya. Soalnya kayak rapp.

"Pelan-pelan napa Sa, gak bakal ada yang ngejar kok" Protes Ruka

Asa menghela napasnya, "yaudah gua ulang yee...sekali lagi minta ulang gua kasih piring cantik lo pada"

Asa pun mengulang apa yang ia katakan beberapa waktu lalu, yang pastinya dengan kecepatan normal bukan rapp.

"Ngomong-ngomong tentang Minji, tadi ada anak kelas 10 di tampar Minji" Celetuk Ruka yang membuat kedua temannya berdecak

"Haduhh...cewek itu sekolah disini cuma buat ngebuli orang apa gimana dah.. heran gua" Pharita menidurkan wajahnya diatas meja sambil menghela napasnya

"Gak bisa apa dikeluarin dari sekolah ini Ruk?" Tanya Asa, Ruka menggeleng sebagai jawabannya

"Dia itu termasuk kebanggaan sekolah juga, jadi gak bisa sembarangan di keluarin"

Seberandal-berandalnya Minji, ia merupakan anak yang berbakat juga. Meskipun ia jarang mengikuti kelas, tapi entah mengapa nilai dia selalu bagus, mungkin ia belajar lebih keras di luar jam pelajarannya. Kontribusi dia untuk sekolah juga tak kalah jauh dari Ruka, bisa dibilang mereka hampir sepantaran.

Attract LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang