10

720 88 2
                                    

Sudah satu bulan berlalu sejak tahun ajaran baru, sekolah berjalan seperti biasa, tidak ada permasalahan apapun bahkan Minji jarang terdengar namanya. Hanya sesekali Ruka berpapasan dengannya tapi Minji mengabaikannya. Tentu saja ia merasa lega sekaligus aneh.

"..ka, Ruka, WOI!!" Winter memukul bahu Ruka, Ruka yang sadar dari lamunannya pun bereaksi kaget.

"Apa?"

"Si anjir malah ngomong apa...ini ditulis analisisnya!" Perintah Winter yang menunjuk bagian kosong di lembar jawaban Ruka.

"Gece! mau gua kumpulin!"

Ruka dengan cepat menulis analisis jawabannya karena tak enak dengan Winter yang sudah menunggunya. Setelah beres ia memberikan lembar kertasnya ke Winter. Hari ini kelas Ruka mengadakan quiz dadakan, udah jadi kebiasaan Bu Jennie kalau ngajar ekonomi selalu ada quiz dadakan.

"Lo mikir apaan dah?" Tanya Winter sehabis mengumpulkan lembar jawaban

"Si Minji" Balas Ruka cepat, Winter menghela napasnya,"Dia jadi samsak bapaknya kalau di rumah sejak kasus waktu itu, denger-denger dia juga minum obat buat nenangin diri dia, makanya sekarang sikap dia agak berubah-rubah"

Ruka belum sempat membuka suara tapi Winter sudah kembali ke tempat duduknya.

"Makasih semua, ibu permisi"

Semua murid kelas 11-a langsung berhamburan keluar setelah Bu Jennie menutup pelajarannya, Ruka dengan tergesa menghampiri Winter yang lagi mengobrol dengan Asa.

"Win..maksud omongan lo yang tadi apaan?"

Asa memiringkan kepalanya, merasa tak paham dengan apa yang Ruka bicarakan.

Winter merenggangkan badanya, "Gua jelasin di kantin, tuh si Rita ma Karin udah nunggu di depan"

Kebetulan Pharita dan Karina dapat kloter pertama saat mengerjakan quiz tadi, makanya mereka sudah menunggu di luar sedari tadi.

☆*: .。. o(≧▽≦)o .。.:*☆(❁'◡'❁)

Kelima orang itu sudah duduk di meja kantin sembari menikmati makanan mereka, Ruka pun mulai membuka suara,

"Jadi...yang lo bilang tadi beneran?"

Pertanyaan Ruka membuat atensi semua orang tertuju padanya, tentu saja Asa, Pharita dan Karina tak paham. Winter menenguk sodanya,

"Hm, bener kok...dia jadi samsak bapaknya terus ngonsumsi obat buat tenangin diri dia"

"Tau dari mana lo?" Tanya Ruka yang masih penasaran

"Dari adeknya si Minji, Haerin..tapi gua tau dari Ningning sih" Jelas Winter sebelum ia memakan kembali nasi gorengnya

"Ah..pantes sebulan ini jarang banget denger Minji buat ulah" Ujar Pharita

"Ya syukur sih dia gak buat ulah.." Timpal Asa

Tiba-tiba kantin mereka sedikit gaduh

"Gais gais!! di lorong deket gudang Kak Minji lagi berantem sama anak kelas 10"

"Serius??!! siapa kelas 10 nya?"

"Kurang tau namanya tapi dia anak beasiswa"

"Wahh..seru kayaknya tuh"

Mendengar kata beasiswa. Asa, Ruka dan Pharita langsung bergegas pergi menuju lokasi, membuat Winter dan Karina bingung.

Sedangkan di lorong dekat gudang sudah ada Rami, Ahyeon, Minji dan Danielle. Banyak siswa yang menyaksikan mereka. Minji mencekik leher Rami yang terpojok di dinding, sedangkan Ahyeon sudah meronta-ronta yang sedari tadi di tahan oleh Danielle.

Attract LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang